Ilmuwan Perkirakan Bangkai Kapal Titanic Tak Lama Lagi akan Hancur karena Membusuk
Bagian dek Titanic runtuh, dan patung Diana ditemukan dalam ekspedisi terbaru, memperlihatkan kerusakan signifikan pada bangkai kapal legendaris ini.
Lebih dari satu abad sejak kapal Titanic tenggelam setelah menabrak gunung es pada tahun 1912, gambar-gambar mengerikan dari bangkai kapal di dasar Samudra Atlantik telah tersebar kemana-mana. Namun, foto-foto baru yang diambil tahun ini menunjukkan bahwa pemandangan tersebut telah berubah drastis.
Mengutip CNN, Jumat (6/9), ekspedisi terbaru oleh RMS Titanic Inc., perusahaan Amerika yang memiliki hak penyelamatan terhadap bangkai kapal, mengungkapkan bahwa bagian pagar yang sebelumnya utuh di sekitar dek atas kapal telah runtuh. Bagian sepanjang 15 kaki tersebut kini tergeletak di dasar laut, tepat di bawah tempat asalnya.
-
Apa yang terjadi pada bangkai kapal Titanic saat ini? Berdasarkan foto yang diambil oleh robot bawah air, kapal tersebut mulai membusuk secara perlahan. Bangkai Titanic berada di dasar laut Atlantik Utara, sekitar 644 kilometer dari Newfoundland, Kanada.
-
Kapan Titanic tenggelam? Kapal ini tenggelam pada April 1912 setelah menabrak gunung es, menewaskan 1.500 orang.
-
Bagaimana proses pembusukan bangkai Titanic terjadi? Berdasarkan foto yang diambil robot bawah laut, sebagian besar pagar haluan Titanic kini telah terlepas dan berada di dasar laut, seperti dikutip dari Greek Reporter, Selasa (3/9).
-
Dimana Titanic tenggelam? Kapal ini tenggelam pada April 1912 setelah menabrak gunung es, menewaskan 1.500 orang.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Apa yang menyebabkan kerusakan awal pada Titan sebelum misi fatal ke Titanic? Ilmuwan yang bersaksi dalam sidang terkait insiden ini mengungkap bahwa malfungsi tersebut menyebabkan para penumpang terombang-ambing di dalam kabin, dan seorang kru jatuh menabrak dinding pembatas.
“Kami sedih atas kerusakan ini dan pelapukan yang tak terhindarkan dari kapal serta puing-puingnya,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Mereka berencana untuk melakukan tinjauan lebih lanjut terhadap kondisi Titanic dan perubahannya dari waktu ke waktu. Meskipun keruntuhan Titanic tidak dapat dihindari, temuan ini memperkuat misi mereka untuk mendokumentasikan dan melestarikan apa yang masih bisa diselamatkan sebelum semuanya terlambat.
Ekspedisi yang berlangsung pada bulan Juli ini, merupakan yang kesembilan sejak pertama kali mengunjungi bangkai kapal pada tahun 1987. Ekspedisi ini melibatkan pakar pencitraan laut, oseanografer, ilmuwan, dan sejarawan yang bekerja sama untuk menangkap gambar terbaru dari bangkai kapal, meninjau kondisinya, mengidentifikasi artefak dan area yang berisiko, serta berkontribusi pada upaya konservasi yang sedang berlangsung.
Lebih dari dua juta foto diambil selama ekspedisi, dengan fokus utama pada pencarian artefak. Pencarian ini membawa hasil penemuan yang mengesankan. Pada hari terakhir ekspedisi, tim menemukan dan memotret patung perunggu setinggi dua kaki dari Diana, dewi alam dan perburuan Romawi.
Patung ini dulunya menghiasi mantel perapian di ruang santai kelas satu Titanic, dan terlempar ke area puing-puing saat ruang tersebut robek ketika kapal tenggelam. Meskipun patung tersebut pernah difoto dalam ekspedisi tahun 1986, lokasinya tetap tidak diketahui hingga ekspedisi terbaru ini karena tradisi kerahasiaan yang menyelimuti bangkai Titanic.
- Penemuan Baru Ungkap Penyebab Ledakan Kapal Selam Wisata Titanic
- Kondisi Terkini Bangkai Kapal Titanic Terungkap dari Foto Ini, Mulai Hancur Secara Perlahan
- Penemuan Biola di Bangkai Kapal Titanic Jadi Harta Karun yang Dilelang Paling Mahal, Ada Cerita Sedih di Baliknya
- Sains Ungkap Penyebab Fosil Manusia Tak Pernah Ditemukan di Bangkai Kapal Titanic
Banyak seni yang menghiasi aula dan kamar kapal yang terbuat dari bahan organik, yang telah membusuk setelah puluhan tahun terendam dalam lingkungan laut yang keras. Namun, patung Diana masih berdiri tegak di antara puing-puing, seperti dewa Romawi yang abadi.
Sementara para ilmuwan berlomba untuk melestarikan sejarahnya, bangkai legendaris ini perlahan membusuk. Pada 2019, rekaman dari serangkaian penyelaman oleh tim eksplorasi dari Triton Submarines mengungkapkan efek korosi garam, bakteri pemakan logam, dan arus laut dalam yang mempercepat dekomposisi kapal tersebut.