Ini Alasan Mengapa Bintang Tak Terlihat dari Foto Astronot di Permukaan Bulan
Bintang-bintang bisa dilihat dari permukaan Bulan menggunakan peralatan khusus.
Ketika kita di Bumi, kita bisa melihat bintang. Tetapi, mengapa ketika kita melihat foto dari misi Apollo di Bulan seperti tidak ada bintang? padahal jika kita melihat, bulan dan bintang berjarak dekat.
Ternyata, sebagian besar misi Apollo tidak berhasil menangkap gambar bintang dari permukaan Bulan.Salah satu alasannya adalah karena semua astronot mendarat pada hari lunar, ketika hari terlalu terang untuk melihat bintang tanpa bantuan alat optik.
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Bagaimana astronot bisa mencium bau luar angkasa? Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
-
Bagaimana astronot berbuka puasa di luar angkasa? “Sebenarnya kita bisa berbuka puasa, tapi itu tidak wajib,” ungkapnya dikutip CNN pada 2023.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
"Kami tidak pernah mampu melihat bintang dari permukaan bulan atau di sisi cahaya siang Bulan dengan mata telanjang tanpa melihat melalui optik," kata Neil Armstrong dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari IFLscience, Kamis (5/12).
Namun, bintang-bintang bisa dilihat dari permukaan Bulan menggunakan peralatan optik, dan bintang-bintang itu akan terlihat sedikit lebih buram dibandingkan yang kita lihat dari Bumi. Ini karena atmosfer kita membelokkan cahaya.
Jadi, mengapa bintang-bintang tidak terlihat di foto-foto luar angkasa?
Jawabannya adalah para astronot program Apollo hanya fokus untuk mengambil gambar permukaan Bulan, dan diri mereka sendiri yang berdiri di atasnya. Oleh karena itu, mereka menggunakan kecepatan rana yang cepat dan bukaan kecil untuk menangkap permukaan yang terang benderang dan para astronot.
Hasilnya adalah tidak ada bintang yang terlihat di latar belakang, sama seperti bintang-bintang tidak akan terlihat di foto Anda sendiri dari Bumi. Satu-satunya pengecualian adalah Apollo 16, yang membawa instrumen bernama Kamera/Spektrograf Ultraviolet Jauh.
"Teleskop berbasis Bulan mempelajari berbagai gugus bintang serta nebula – awan gas dan debu tempat bintang-bintang baru akan lahir," jelas Tricia Talbert dari NASA dalam sebuah posting blog.
Para astronot juga mengarahkannya ke Awan Magellan Besar, yang merupakan galaksi kecil yang mengorbit Bima Sakti. Disebut 'Kamera/Spektrograf' karena memiliki dua mode pengoperasian yaitu 'gambar langsung', yang merupakan gambar dari kamera biasa, dan 'spektrograf' yang merupakan cara membagi cahaya untuk mencari sidik jari atom dan molekul dalam objek astronomi.
Melalui teleskop berbasis Bulan pertama ini, bintang-bintang dan Bumi berhasil ditangkap dari permukaan Bulan.Meskipun astronot pertama yang mendarat di Bulan tidak bisa melihat bintang dengan jelas, Michael Collins duduk sendirian di modul komando dan melayang di balik sisi gelap Bulan.
Di sana, sama sekali terputus dari komunikasi dengan manusia lain, setidaknya dirinya memiliki pemandangan yang luar biasa.
"Saya merasakannya dengan kuat, bukan sebagai rasa takut atau kesepian. Tetapi sebagai kesadaran, antisipasi, kepuasan, keyakinan, hampir kegembiraan. Saya suka perasaan itu," tulisnya dalam bukunya tahun 1974 berjudul Carrying The Fire.
"Di luar jendela saya bisa melihat bintang dan hanya itu. Di tempat yang saya tahu ada Bulan, yang ada hanyalah kekosongan hitam, kehadiran Bulan hanya ditentukan oleh ketiadaan bintang."
Reporter magang: Nadya Nur Aulia