Johannes Kepler, Ilmuwan Astronomi yang Pernah Berteori Setiap Planet Punya Suara, Termasuk Bumi
Johannes Kepler punya teori yang bertujuan memberikan pemahaman kepada manusia saat itu untuk memahami alam semesta melalui analogi musik.
Johannes Kepler menentukan bagaimana planet-planet di tata surya mengelilingi matahari. Dia menerbitkan karya inovatifnya mengenai subjek ini dari tahun 1609 hingga 1619. Pada tahun terakhir dekade itu dia juga mengemukakan teori bahwa setiap planet menyanyikan sebuah lagu, dan masing-masing planet memiliki suara yang berbeda pada saat itu.
Mengutip University College Oxford, EarthSky, Journal of Seventeenth-Century Music, Senin (5/8), karya inovatifnya itu ialah sebuah buku berjudul Harmonices Mundi. Diterjemahkan sebagai Harmony of The Worlds.
-
Bagaimana Johannes Kepler menafsirkan pesan Galileo? Kepler malah mengartikannya sebagai “salep, umbistineum geminatum Martia proles”, atau “disambut, tombol ganda, anak-anak Mars”. Kepler pun yakin bahwa dia berhasil mengartikan anagram ini.
-
Siapa yang meningkatkan teori Copernicus dengan membantah teori bahwa planet-planet bergerak dalam lingkaran sempurna? Kepler, di sisi lain, percaya bahwa bukannya bulat sempurna, tetapi planet-planet mengambil bentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokus elips tersebut.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Apa itu Supernova Kepler? Supernova Kepler (SN 1604) adalah sisa supernova yang pertama kali diamati di konstelasi Ophiuchus pada bulan Oktober 1604.
-
Planet kesembilan itu seperti apa? Planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus. Selain itu, objek langit yang misterius ini diperkirakan memiliki massa sepuluh kali lipat dari bumi, dan cahaya memerlukan waktu empat hari untuk menjangkaunya.
Kepler mendedikasikan Harmonices Mundi kepada Raja James VI dari Skotlandia dan I dari Inggris Karya penting ini merinci perluasan teori Kepler, yang populer di kalangan filsuf abad pertengahan.
Dia menyatakan bahwa harmoni musik ada dalam posisi planet. Dengan demikian, teori musik memberikan para astronom dan filsuf sudut pandang penjelasan secara rasional tentang susunan benda-benda langit.
Kepler memperbarui teorinya dengan mengusulkan bahwa keselarasan dihasilkan, bukan hanya oleh posisi planet-planet, namun juga oleh hubungan antara jarak planet-planet dari matahari dan periode orbitnya.
Kepler berpikir bahwa kadang-kadang, dan mungkin tidak sejak masa penciptaan, semua planet “bernyanyi” bersama dalam harmoni yang sempurna.
Lantas, bagaimana suara planet “bernyanyi”?
- Ahli Astronomi Ungkap Planet Ini Bisa Jadi Gambaran Bumi di Masa Depan, di Sini Lokasinya
- Ilmuwan Temukan Bukti Adanya Planet Baru, Massanya 10 Kali Lebih Besar Dari Bumi
- Ilmuwan Pecahkan Misteri Struktur Tersembunyi di Tata Surya
- Temuan Baru Teleskop Ruang Angkasa Bikin Ilmuwan Pikirkan Lagi Proses Pembentukan Planet
Kepler menulis bahwa setiap planet menghasilkan suara musik yang berbeda, yang disebut "musik sfera" atau "harmony of the spheres." Dalam teorinya: Mars adalah tenor, Merkurius adalah sopran, dan Bumi adalah alto. Mars sebagai suara tenor, karena kecepatannya yang bervariasi dengan cukup signifikan dalam orbitnya yang relatif elips.
Merkurius bersuara soprano, karena orbitnya yang sangat eksentrik dan cepat. Sementara Bumi punya suara alto, karena orbitnya yang lebih stabil dan kecepatannya yang tidak terlalu bervariasi. Ide ini adalah bagian dari teori harmoni dan kosmologi Kepler yang mencoba untuk menggabungkan astronomi dengan musik.
Meskipun pandangan ini tidak diterima sebagai kebenaran ilmiah dalam konteks modern, setidaknya Kepler ingin menunjukkan bagaimana mencoba memahami alam semesta melalui analogi musik. Apa yang dilakukan Kepler merupakan cerminan dari pemikiran renaisans yang holistik dan harmonis.