Mau Diakui atau Tidak, Laki-laki Lebih Baik Dibanding Perempuan soal Baca Peta
Ini merupakan sebuah hasil riset yang dilakukan para ilmuwan psikologi.
Sebuah studi menunjukan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan navigasi.
Mengutip DailyMail, Selasa (16/7), sekelompok psikolog dari New Jersey menemukan bahwa anak laki-laki berusia 3 hingga 10 tahun cenderung memberikan arahan navigasi yang lebih baik dibandingkan anak perempuan di usia yang sama.
Saat menavigasikan rute yang dihasilkan komputer, laki-laki memberikan instruksi verbal yang lebih akurat kepada temannya, berdasarkan percobaan.
Meskipun penelitian ini secara khusus berfokus pada remaja, temuan ini mungkin memberikan gambaran sekilas tentang perbedaan navigasi berdasarkan jenis kelamin yang berlanjut hingga dewasa.
Studi baru ini dipimpin oleh para peneliti di Montclair State University di New Jersey dan diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology.
Penulis utama Yingying Yang mengatakan ada berbagai teori mengapa anak laki-laki memberikan arahan yang lebih akurat.
“Hal ini berkisar dari biologis (misalnya testosteron), hingga berdasarkan pengalaman (misalnya, anak laki-laki memiliki lebih banyak pengalaman dalam bepergian mandiri) dan praktik pengasuhan anak (misalnya, anak laki-laki diperbolehkan jauh dari rumah dibandingkan anak perempuan),” katanya.
-
Kenapa wanita lebih mudah tersesat saat membaca peta? The Minds Journal mengungkapkan alasan lain cewek susah baca Google Maps karena cewek susah fokus pada satu hal. Hal itu karena otak cewek memiliki sebuah jembatan neuron antara otak kanan dan kiri dari otak besar, sedangkan cowok tidak ada. Jembatan neuron otak kanan dan kiri membuat cewek lebih multitasking, dibanding cowok yang kadang hanya bisa fokus satu hal saja.
-
Bagaimana cara otak pria dan wanita memproses informasi peta? Penelitian mencoba meng-scan aktivitas otak bagian mana yang aktif ketika cowok dan cewek lagi berusaha baca maps. Hasilnya, saat membaca maps cowok menggunakan hippocampus. Bagian otak yang berfungsi untuk belajar dan navigasi. Oleh sebab itu spatial cowok lebih bagus daripada cewek Cewek lebih menggunakan lobus frontal Nah! Itulah mengapa emak-emak punya mukjizat menemukan barang yang terselip di rumah. Padahal waktu kamu cari barangnya enggak ada kan?
-
Apa yang ditemukan oleh petani di ladangnya? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan gelang kuno langka berusia 3.300 tahun di ladangnya di desa Çitli, distrik Mecitözü, Çorum, Turki.
-
Bagaimana petani tersebut tertangkap? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi. Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.
-
Di mana kejadian sambaran petir menimpa para petani? Ketiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Sayangnya, penelitian tersebut tidak secara langsung menguji teori apa pun tentang mengapa hal itu terjadi.
Untuk eksperimen daring yang dilakukan melalui Zoom, para peneliti merekrut 141 sukarelawan berusia antara 3 dan 10 tahun – 78 laki-laki dan 63 perempuan.
Dengan menggunakan program komputer, anak-anak ditugaskan untuk mendeskripsikan suatu rute, baik dari sudut pandang luas ('peta') dan sudut pandang orang pertama yang secara bertahap bergerak di sepanjang koridor 'labirin'.
Di sepanjang rute terdapat 'tengara' – benda-benda kecil bergaya permainan komputer termasuk mangga, boneka beruang, monyet, dan semangkuk ceri.
Dalam kedua situasi tersebut, mereka harus memandu seorang teman yang dibuat melalui komputer bernama 'Mr Birdie' – yang matanya ditutup dan tidak dapat melihat – melalui rute menggunakan petunjuk lisan.
Para peneliti menilai petunjuk arah anak-anak berdasarkan seberapa baik mereka menggunakan istilah-istilah petunjuk arah yang bermanfaat (misalnya kiri dan kanan) dan penanda (monyet, ceri) untuk menggambarkan rute.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki secara umum lebih baik dalam memberikan arah kata yang benar misalnya 'belok kiri' dan cenderung tidak memberikan arah yang tidak jelas dengan ucapan: ke arah sana.
Kemudian dalam percobaan tersebut, peneliti meminta anak-anak untuk mengingat arah sepanjang rute hanya berdasarkan ingatan mereka sendiri.
Namun dalam kasus ini, para akademisi menemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan mempunyai kemampuan yang sama – menunjukkan bahwa keduanya sama-sama mahir dalam mengingat rute.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah tim tidak mampu mengkodekan isyarat tangan dan analisisnya terbatas pada ucapan verbal saja.
Di sisi lain, sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa ketika diminta memberikan arahan, isyarat disertai sekitar 30 persen frasa verbal baik untuk anak kecil maupun orang dewasa.