Penemuan Biola di Bangkai Kapal Titanic Jadi Harta Karun yang Dilelang Paling Mahal, Ada Cerita Sedih di Baliknya
Biola ini punya cerita saat detik-detik kapal Titanic akan tenggelam. Sehingga masuk akal bila alat musik ini terjual mahal.
Sudah 100 tahun lebih kapal Titanic tenggelam. Namun, tiada fosil manusia yang ditemukan di sana. Padahal, lebih dari 1.500 orang tewas ketika kapal penumpang Inggris tenggelam pada pelayaran perdananya pada tanggal 15 April 1912.
Bahkan James Cameron, sutradara film Titanic pada 1997 pun telah mengunjungi situs kapal karam itu sebanyak 33 kali. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melihat sisa-sisa manusia di lokasi tersebut.
-
Kapan Titanic tenggelam? Kapal ini tenggelam pada April 1912 setelah menabrak gunung es, menewaskan 1.500 orang.
-
Apa yang terjadi pada bangkai kapal Titanic saat ini? Berdasarkan foto yang diambil oleh robot bawah air, kapal tersebut mulai membusuk secara perlahan. Bangkai Titanic berada di dasar laut Atlantik Utara, sekitar 644 kilometer dari Newfoundland, Kanada.
-
Apa yang terjadi pada Titanic? "Kami sedih atas kerusakan ini dan pelapukan yang tak terhindarkan dari kapal serta puing-puingnya," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
-
Dimana Titanic tenggelam? Kapal ini tenggelam pada April 1912 setelah menabrak gunung es, menewaskan 1.500 orang.
-
Bagaimana proses pembusukan bangkai Titanic terjadi? Berdasarkan foto yang diambil robot bawah laut, sebagian besar pagar haluan Titanic kini telah terlepas dan berada di dasar laut, seperti dikutip dari Greek Reporter, Selasa (3/9).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
Justru banyak harta karun yang dijumpai di dalam kapal legendaris itu. Menurut catatan NextLuxury, Jumat (26/7), sebanyak lebih dari 5.500 artefak berhasil diangkat dari dalam. Mulai dari harta benda hingga bagian kapal, seperti bel dek Titanic yang berbunyi beberapa saat sebelum kapal menabrak gunung es.
Barang-barang itu juga ada yang pernah dilelang. Harga paling mahal adalah sebuah biola yang sempat dimainkan saat kapal tenggelam. Berikut barang-barang mewah bekas penumpang kapal Titanic yang dilelang mahal:
Menu Makan
Pernah bertanya-tanya apa yang dimakan para tamu di Titanic? Menu yang ditemukan dari bangkai kapal Titanic merinci daftar pilihan begitu banyak yang mencakup beberapa hidangan. Eggs Argenteuil, consomme fermier, dan chicken ala Maryland adalah beberapa hidangan yang bisa disantap oleh penumpang kelas satu.
Menu tersebut terjual di lelang dengan harga sekitar USD90.000. Bila dirupiahkan saat ini Rp 1.4 miliar. Juru lelang Andrew Aldridge pernah mengatakan kepada BBC, penemuan menu makanan kapal titanic adalah gambaran menarik tentang kehidupan di kapal mewah sebagai penumpang kelas satu.
“Apa yang harus kita pertimbangkan adalah bahwa Titanic dianggap sebagai restoran terbaik yang pernah ada dan ini menggambarkan hal tersebut. Ada lebih dari 40 pilihan makanan yang berbeda untuk satu kali makan siang,” jelas dia.
- Penemuan Baru Ungkap Penyebab Ledakan Kapal Selam Wisata Titanic
- Ilmuwan Perkirakan Bangkai Kapal Titanic Tak Lama Lagi akan Hancur karena Membusuk
- Kondisi Terkini Bangkai Kapal Titanic Terungkap dari Foto Ini, Mulai Hancur Secara Perlahan
- Sains Ungkap Penyebab Fosil Manusia Tak Pernah Ditemukan di Bangkai Kapal Titanic
Biola
Biola ini bukan sembarang alat musik. Jika pernah menonton Titanic karya James Cameron, ada band yang sedang bermain saat kapal tenggelam. Visualisasi itu bukan khayalan belaka, tetapi memang terjadi.
Saat kapal perlahan-lahan mulai tenggelam, band ini memainkan lagu “Nearer, My God, to Thee”. Menurut CCN, biola yang dimainkan oleh pemimpin band Wallace Hartley ditemukan dari kapal pada tahun 2006. Biola yang rusak itu telah diautentikasi melalui tes air asin dan akhirnya dijual di lelang.
Biola tersebut dijual dengan harga USD1,7 juta kepada seorang kolektor pribadi pada 2013. Jika dirupiahkan saat ini maka setara dengan Rp 27 miliar.