Perbandingan Baju Antariksa NASA dan Space X, Mana yang Lebih Canggih?
Baju antariksa SpaceX dan NASA memiliki desain dan fungsi berbeda. Lantas, apa bedanya?
Ketika Jared Isaacman melakukan perjalanan wisata ke ruang angkasa dan melakukan ‘moonwalk’ dari pesawat ruang angkasa SpaceX, publik memperhatikan betapa modernnya baju antariksa yang ia kenakan.
Berbeda dengan baju antariksa NASA yang besar dan tebal, SpaceX EVA memiliki desain ramping yang terlihat futuristik. Namun, perbedaan desain ini mencerminkan tujuan masing-masing baju antariksa dalam menghadapi kondisi luar angkasa.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Gimana astronot NASA latihan pake baju ruang angkasa Gemini? Gemini adalah program awal penerbangan luar angkasa manusia yang dilakukan NASA. Setelah pakaian astronot Gemini ini sebagai latihan membantu NASA bersiap untuk melakukan pendaratan dan eksplorasi di bulan.
-
Bagaimana desain baju astronot ESA di masa depan dapat melindungi astronot dari kondisi ekstrem? Kompetisi ini juga menekankan identitas visual dan branding ESA . Kompetisi terbuka untuk semua orang yang tertarik dengan ruang dan desain,” Lebih dari 90 ide diterima dan telah dikaji lebih mendalam oleh juri ahli dari ESA, termasuk astronot ESA Matthias Maurer yang meninjau proposal tersebut.
-
Di mana astronot NASA akan menggunakan pakaian luar angkasa Prada? Mereka akan bersama-sama mengembangkan material dan fitur desain yang akan melindungi astronot dari potensi masalah lingkungan saat berada di luar angkasa dan di lingkungan Bulan.
-
Bagaimana para ilmuwan ESA mencoba untuk menemukan kain baru yang cocok untuk pakaian astronot? Ilmuwan ESA sedang bekerja untuk menilai tekstil baru yang cocok buat pakaian antariksa baru yang tidak sama pada misi Apollo. Salah satu proyek yang dipimpin oleh Biocidal Advanced Coating Technology for Reducing Microbial Activity (BACTeRMA) Austria.
Mengutip FastCompany, Jumat (20/9), baju ruang angkasa NASA dirancang untuk misi luar angkasa jangka panjang, memberikan perlindungan optimal bagi astronot yang melakukan pekerjaan berat selama 8 jam atau lebih di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Baju ini memiliki sistem dukungan hidup portabel yang canggih, melindungi astronot dari suhu ekstrem dan serpihan mikrometeoroid. Sementara itu, SpaceX EVA dirancang untuk durasi singkat dan berfokus pada kenyamanan serta mobilitas, cocok untuk perjalanan antariksa singkat.
SpaceX menggunakan bahan dari proyek Falcon dan Dragon, dengan lapisan logam Faraday untuk melindungi dari medan listrik eksternal, namun masih mengandalkan sistem dukungan kehidupan dari pesawat Dragon.
Perbedaan dalam Fabrikasi
NASA menggunakan bahan tahan lama seperti Kevlar dan Nomex untuk ketahanan maksimum, sementara SpaceX mengutamakan fleksibilitas dengan material modern yang memungkinkan lebih banyak mobilitas.
Tampilan Teknologi
- NASA Gandeng Prada Luncurkan Desain Pakaian Astronot untuk Misi ke Bulan, Bajunya Sampai 3 Lapis
- SpaceX Jemput Dua Astronot yang Terdampar di Luar Angkasa Sejak 3 Bulan Lalu
- China Ungkap Desain Baju Antariksa untuk Misi Pendaratan Bulan 2030, Begini Wujudnya
- Mau Teliti Atmosfer Mars NASA Tak Ajak Space X Elon Musk, tapi Malah Gandeng Startup Ini
Baju SpaceX EVA dilengkapi dengan Heads-Up Display (HUD) yang memberikan data real-time, sedangkan NASA masih mengandalkan visor besar dengan pelindung UV berlapis emas.
Ke depannya, kedua baju antariksa akan terus berkembang, dengan SpaceX berencana memproduksi secara massal untuk misi Mars, sementara NASA fokus memperbarui baju ruang angaksanya agar lebih ringan dan fleksibel untuk misi jangka panjang.