Planet Ini Mirip Venus, Kaya Air tapi Tak Layak Huni
Planet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Ilmuwan terkejut dengan sebuah penemuan planet di luar tata surya. Mereka menemukan planet itu dengan bermodalkan teleskop luar angkasa Hubble. Di sana, menurutnya, ada indikasi adanya uap air. Padahal planet tersebut jauh dari galaksi Bima Sakti. Menariknya, planet itu punya ukuran lebih besar daripada Bumi, namun tidak mencapai 2 kali lipat. Planet yang baru saja ditemukan dinamakan dengan kode Planet GJ 9827d.
Para astronom mengungkapkan bahwa atmosfer GJ 9827d terdeteksi kaya akan air. Namun, masih ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan apakah uap air itu adalah komponen utama atau hanya elemen kecil dalam atmosfer yang didominasi oleh hidrogen.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Di mana planet Neptunus berada dalam Tata Surya? Lebih jauh lagi dari Matahari, sepertinya tidak ada manusia di Bumi yang bisa melalui satu tahun di Neptunus.
-
Apa yang ditemukan NASA di 17 planet di luar tata surya? Dalam analisis baru, NASA telah mengungkapkan bahwa terdapat 17 eksoplanet yang ditemukan yang kemungkinan menampung lautan di bawah permukaan yang terkubur di bawah lapisan es tebal.
-
Kapan planet ini ditemukan? Pada awal tahun 2000-an, data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen Ultra-Violet-Visual Echelle Spectrograph (UVES) pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory menunjukkan bahwa WD0032-317 sedang bergerak dan nampak seperti ditarik-tarik oleh bintang yang mengorbit.
-
Mengapa Venus disebut kembaran Bumi? Venus dikenal sebagai kembaran Bumi karena ukurannya yang hampir sama dengan Bumi.
-
Mengapa Pluto dikeluarkan dari tata surya? Pluto resmi dikeluarkan dari jajaran Tata Surya oleh International Astronomical Union (IAU) pada 24 Agustus 2006. Dihapusnya Pluto dalam deretan sembilan planet ini terjadi karena Pluto tidak memenuhi tiga syarat kelayakan.
Walaupun demikian, mereka percaya bahwa atmosfer planet ini kemungkinan besar didominasi oleh karbon dioksida, mirip dengan kondisi di Venus. GJ 9827d pertama kali terdeteksi oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler milik NASA pada tahun 2017. Planet ini mengorbit bintang katai merah yang bernama GJ 9827, yang berjarak 97 tahun cahaya dari Bumi dalam konstelasi Pisces.
GJ 9827d menyelesaikan satu orbit di sekitar bintangnya dalam waktu 6,2 hari. Setelah penemuan awal, astronom melanjutkan pengamatan mendalam terhadap planet ini. Observasi dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil mengidentifikasi keberadaan uap air di atmosfernya, yang menunjukkan kemungkinan adanya lautan luas di permukaannya, sehingga sering disebut sebagai "dunia air".
Baru-baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Benneke mengkonfirmasi bahwa GJ 9827d adalah planet yang terdiri dari setengah air dan setengah batu, dengan banyak uap air di atas permukaan berbatu yang lebih kecil. Namun, planet ini memiliki suhu ekstrem yang sangat panas, mencapai 430 derajat Celsius, sehingga tidak ramah untuk dihuni.
Pengamatan yang dilakukan oleh Hubble ini dipimpin oleh Ian Crossfield dari Universitas Kansas, dengan tujuan utama untuk mendeteksi molekul atmosfer, khususnya uap air. Salah satu penemuan menarik dalam penelitian ini adalah planet GJ 9827d.