Segini Gaji Karyawan Microsoft, Bikin Iri CEO di Indonesia
Kebocoran dokumen gaji karyawan membuat gaduh internal perusahaan. Ada kesenjangan di antara para pegawai.
Selama beberapa tahun terakhir, muncul petunjuk-petunjuk dan perkiraan kasar mengenai skala gaji karyawan Microsoft.
Dikutip dari WindowsCentral, Selasa (27/8), misalnya, berdasarkan panduan pembayaran yang bocor, karyawan tertinggi di Microsoft menerima gaji pokok antara USD231.700 (Rp 3,6 miliar) hingga USD361.500 (Rp 5,6 miliar), bonus perekrutan hingga USD1,2 juta (Rp 18,6 miliar), dan USD1 juta (Rp 15,5 miliar) dalam bentuk penghargaan saham tahunan.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Bagaimana cara Microsoft membantu pengembangan AI di Indonesia? “Bisa dibangun di Bali atau di Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN ini penting, terutama Pak Presiden meminta Microsoft bangun smart city di sana,” ungkap Budi saat konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (30/4).
-
Bagaimana Microsoft menyarankan perusahaan untuk mengadopsi AI? “Kuncinya sekarang ada pada bagaimana kita mampu menyalurkan antusiasme tersebut menjadi transformasi AI bisnis yang nyata, dengan melakukan tiga hal. Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam keterangannya, Kamis (13/6).
-
Bagaimana cara Microsoft membantu masyarakat Indonesia dengan investasi di bidang AI? Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Kenapa Microsoft berinvestasi di Indonesia? Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini.
Namun ironisnya, karyawan dengan pangkat terendah di perusahaan teknologi tersebut hanya menerima USD42.500 (Rp 659 juta) tanpa kompensasi tambahan.
Menariknya, beberapa bulan sebelum kebocoran dokumen itu, sebuah bisik-bisik di internal Microsoft mengungkapkan bahwa lebih dari separuh karyawan bersedia meninggalkan pekerjaannya jika ada tawaran yang lebih baik. Karyawan menyebut kurangnya kenaikan gaji berdampak negatif pada kinerja dan moral mereka, akibatnya mendorong mereka untuk mencari peluang yang lebih baik di tempat lain.
Namun lain hal dengan karyawan di divisi AI Microsoft. Mereka membawa pulang gaji yang lebih besar. Informasi itu diperoleh dari laporan Business Insider. Media massa itu menampilkan rincian gaji karyawan Microsoft.
Hal ini barangkali tak mengherankan, sebab Microsoft terus berinovasi di bidang AI, terutama setelah melakukan investasi multi-miliar dolar dalam teknologi OpenAI dan mengintegrasikannya ke dalam produk-produknya.
Menurut dokumen itu, seorang engineer software di departemen AI Microsoft bisa digaji hingga USD377.611 (Rp 5,8 miliar). Angka ini setidaknya USD120.000 (Rp 1,8 miliar) lebih tinggi daripada rata-rata gaji seorang karyawan di divisi Azure dan Cloud Microsoft.
Sebagaimana diketahui, Microsoft merekrut salah satu pendiri DeepMind dan Inflection, Mustafa Suleyman, untuk memimpin divisi AI barunya sebagai bagian dari strategi reorganisasi internal perusahaan untuk memimpin lebih awal di lanskap AI, dengan produk-produk seperti Bing, Edge, dan Copilot sebagai ujung tombaknya.
Meski keaslian dokumen ini masih diragukan, data tersebut memberikan gambaran tentang visi Microsoft untuk masa depannya terhadap AI. Sudah barang tentu, dokumen ini dapat memicu ketegangan di antara karyawan karena beberapa mungkin merasa tidak dihargai atas usaha mereka yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja mereka.