Setelah Meneliti 20 Tahun, Ilmuwan ini Akhirnya Temukan Titik Terang Fosil Berbentuk “Naga” Ukurannya 5 Meter Lebih
Berikut kisah dari penemuan fosil berbentuk seperti naga.
Berikut kisah dari penemuan fosil berbentuk naga.
Setelah Meneliti 20 Tahun, Ilmuwan ini Akhirnya Temukan Titik Terang Fosil Berbentuk “Naga” Ukurannya 5 Meter Lebih
Sebuah tim peneliti internasional telah menemukan, meneliti, dan mempublikasikan tulisan mengenai penemuan fosil “naga” yang ditemukan di China.
Fosil tersebut merupakan fosil dari sebuah archosauromorpha, tepatnya protosaurus, yaitu Dinocephalosaurus orientalis. Fosil ini disebut sebagai fosil naga karena lehernya yang sangat panjang.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Dimana fosil naga biru ditemukan? Spesimen ini ditemukan di sepanjang Sungai Aridagawa di Wakayama pada tahun 2006 oleh Akihiro Misaki.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus ini? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Bagaimana cara fosil dinosaurus terbentuk? Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
-
Bagaimana fosil dinosaurus hamil itu ditemukan? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
Dinocephalosaurus orientalis hidup pada 240 juta tahun yang lalu. Dengan demikian, reptil yang memiliki panjang hingga 5 meter ini merupakan makhluk yang hidup di zaman Trias, yaitu periode yang berkisar antara 252—201 juta tahun yang lalu.
Dinocephalosaurus orientalis, yang berarti “kadal berkepala mengerikan” dari timur Samudra Tethys (samudra kuno masa Mesozoikum), pertama kali ditemukan di wilayah Provinsi Guizhou, Tiongkok oleh Profesor Li Chun pada tahun 2003.
Setelah penelitian selama lebih dari dua puluh tahun, terdapat lima spesimen baru dari Dinocephalosaurus orientalis yang membuat para peneliti bisa melihat anatomi dari makhluk ini secara menyeluruh.
Mengutip BBC dan ABC News, Senin (26/2), Dr. Nick Fraser, salah satu anggota tim peneliti yang berasal dari Badan Museum Nasional Skotlandia (NMS), mengatakan bahwa reptil ini merupakan “binatang yang sangat aneh.”
Reptil yang hidup di air ini memiliki “kaki-tangan yang mirip sirip dan lehernya lebih panjang daripada panjang badan dan ekornya jika digabungkan secara sekaligus.”
Fungsi dari leher yang sangat panjang tersebut belum diketahui secara pasti, tapi diduga bahwa Dinocephalosaurus orientalis menggunakan lehernya untuk berburu dan menangkap ikan, terutama pada celah-celah di bawah air yang sulit diajangkau.
Hal tersebut juga dibuktikan dengan keberadaan ikan yang masih ada dan terawetkan di bagian perut fosil.
Leher panjang yang dipunyai oleh hewan ini menimbulkan adanya perbandingan dengan Tanystropheus hydroides, sebuah reptil air dari periode Trias lainnya, seperti dikutip dari ABC News, Senin, (26/2).
“Akan tetapi, Dinocephalosaurus memiliki keunikan karena memiliki lebih banyak tulang belakang di leher dan badan, sehingga hewan ini memiliki tampilan yang lebih mirip dengan ular,” ungkap tim peneliti dalam laporan penelitiannya.
- Peneliti Kaget Temukan Fosil Spons Langka Berusia 550 Juta Tahun, Ungkap Evolusi Hewan Paling Awal di Dunia
- Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
- Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
- Satu-Satunya di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Tengkorak Leluhur Gajah Berusia 7,5 Juta Tahun
Artikel mengenai Dinocephalosaurus orientalis ini dipublikasikan pada jurnal ilmiah Earth and Environmental Science: Transactions of the Royal Society of Edinburgh.
“Di antara semua penemuan luar biasa yang telah kami lakukan mengenai zaman Trias di Provinsi Guizhou, Dinocephalosaurus mungkin merupakan penemuan yang paling luar biasa,” ia menambahkan.