Arkeolog Temukan Tongkat Sihir Berusia 12 Ribu Tahun di Dalam Gua di Australia, Diduga Milik Dukun buat Menyantet Musuh
Penemuan tongkat sihir berusia 12 ribu tahun dalam gua di Australia ungkap budaya tersembunyi di baliknya.
Penemuan tongkat sihir berusia 12 ribu tahun dalam gua di Australia ungkap budaya tersembunyi di baliknya.
Arkeolog Temukan Tongkat Sihir Berusia 12 Ribu Tahun di Dalam Gua di Australia, Diduga Milik Dukun buat Menyantet Musuh
Arkeolog Australia berhasil menemukan dua tongkat misterius dalam sebuah gua di Australia.
Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) tongkat tersebut disebut sangat mirip dengan tongkat yang digunakan untuk praktik sihir dan kutukan Aborigin yang muncul pada abad ke-19.
-
Di mana arkeolog menemukan pecahan tembikar tertua di Australia? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Gua Surga? Arkeolog Polandia menemukan ratusan tulang belulang hewan prasejarah-termasuk sisa-sisa tulang singa gua dan mammoth di sebuah gua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di dalam gua tersebut? Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Gua Simanya, Spanyol? Arkeolog dari IPHES-CERCA dan Universitas Barcelona menemukan seni batu Paleolitikum di gua Simanya, Spanyol.
-
Siapa yang memakai tongkat komando dalam video yang viral? Tampil dengan baret dan tongkat komando bak seorang Perwira, kehadiran Kopka tersebut cukup membuat seorang Tamtama kelabakan. Menariknya ia memberikan instruksi lewat tongkat komando yang senantiasa ia bawa dan diacungkan saat memberikan perintah.
-
Di mana situs arkeologi yang ditemukan sisa-sisa tulang dingo? Penelitian ini memeriksa situs arkeologi Curracurrang di selatan Sydney, di mana sisa-sisa tulang dingo ditemukan dikubur bersama-sama dengan sisa-sisa jasad manusia, menandakan ada ikatan erat antara kedua makhluk ini.
Tongkat kayu itu diperkirakan berumur sekitar 11.000–12.000 tahun.
Kemungkinan besar jadi periode waktu terlama yang kita punya bukti bahwa praktik budaya masih berlanjut di mana pun di dunia.
Menurut kajian Nature Human Behavior, temuan ini mungkin berkaitan dengan ritual tertua yang diketahui dan diwariskan secara turun temurun sejak zaman es terakhir hingga zaman kolonial.
Temuan tongkat sihir ini terjadi di Gua Cloggs di tenggara Australia, sebuah situs arkeologi yang kaya.
Letaknya ada di atas tebing batu kapur dengan pemandangan kaki bukit Alpen Australia yang hijau. Gua ini berada 12 meter di bawah permukaan tanah.
Gua ini juga mengungkap warisan budaya Aborigin yang luas dan masih dilestarikan.
Gua Cloggs berada di wilayah Gippsland Victoria, terletak di wilayah masyarakat GunaiKurnai.
Menurut informasi, aktivitas manusia di sana sudah ada sejak 25.000 tahun yang lalu.
Salah satunya temuan sebatang pohon Casuarina sepanjang 40 sentimeter (16 inci) yang sedikit terbakar dan dikelilingi bebatuan kapur muncul dari perapian seukuran tangan.
Tongkat kayu pohon tersebut diberi penanggalan karbon yang Kayu apa pun jarang bisa bertahan selama itu, dan tongkatnya menunjukkan kualitas yang lebih luar biasa.
Tongkat tersebut membawa lipid dari lemak manusia atau hewan, dan ranting-ranting yang bercabang telah dihilangkan dengan hati-hati.
Penggalian lebih lanjut menemukan batang Casuarina serupa, kira-kira seribu tahun lebih muda, namun diproses dengan cara yang sama.
Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mencari gambaran yang lebih komprehensif.
Kedua batang kayu tersebut diletakkan di atas perapian mini, yang hanya berupa pagar batu seukuran pohon palem yang dipenuhi rumput dan abu ranting yang sepertinya baru saja terbakar dalam waktu yang sangat singkat.
Masyarakat GunaiKurnai saat ini sudah tidak tahu kegunaan tongkat tersebut berdasar kebudayaan mereka.
Akhirnya para peneliti mencoba menganalisis teks-teks etnografi lama, yang menempatkan segala sesuatunya dalam konteks seiring dengan akumulasi bukti.
Pada tahun 1887, ahli geologi pemerintah Alfred Howitt menggambarkan ritual para dukun yang oleh masyarakat setempat disebut mulla-mulung.
Teks etnografi lain juga mengaitkan tongkat Casuarina dengan ilmu sihir.
Howitt menulis catatan tentang praktik mistik untuk menyembuhkan orang sakit atau menyantet musuh, berdasarkan pengamatan pribadi dan catatan dari orang Aborigin.
Salah satu laporan ini memiliki kemiripan yang mengejutkan dengan bukti yang ditemukan di dalam gua.
Sepotong pakaian, potongan rambut, atau sisa makanan diperoleh oleh dukun dan ditempelkan pada ujung tongkat yang dicelupkan ke dalam lemak manusia atau kanguru untuk melukai musuh.
Tongkat itu kemudian ditaruh di samping api kecil, dan mulla-mullung menyanyikan nama korban yang dituju sampai tongkat itu jatuh ke dalam api, menimbulkan mantra yang menentukan.
Kayu itu berumur sekitar 12.000 tahun dan menjadikannya artefak kayu tertua yang masih ada yang ditemukan di Australia.
- Arkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
- Arkeolog Temukan Dua Tongkat Berusia 12.000 Tahun, Bukti Praktik Sihir dan Perdukunan Tertua di Dunia
- Arkeolog Temukan 82 Tembikar Tertua di Australia, Dibuat Suku Aborigin Sekitar 2.900 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Penulis sekaligus Arkeolog Bruno David, mengatakan adanya perpaduan bukti arkeologi dan catatan etnografi menunjukkan berapa lama tradisi Aborigin bertahan.
“Itu adalah kesinambungan selama 12.000 tahun, mewariskan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya, tentang praktik budaya yang hampir tetap utuh selama 500 generasi,” katanya.
Bukan menjadi tempat tinggal seperti dugaan sebelumnya, gua ini justru lebih berfungsi sebagai tempat ritual yang terpencil.