Durasi Hari di Bumi Makin Melambat, Jutaan Tahun Lalu Panjang Hari Hanya 19 Jam
Merdeka.com - Durasi hari di bumi ternyata semakin lambat. Penyebab utamanya adalah bulan. Hal ini diungkapkan melalui "jejak" yang tampak pada sebuah batuan sedimen.
Jejak pada batuan ini mencerminkan Siklus Milankovitch, yakni siklus pergerakan bumi selama 100.000 hingga 400.000 tahun.
Interaksi antara bulan dan bumi secara perlahan mendorong jauh satelit kita, yang prosesnya menyebabkan perlambatan putaran bumi.
-
Berapa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun. Dengan demikian, planet kita telah berusia di bawah separuh usia Galaksi Bima Sakti yakni 11-13 miliar tahun dan sekitar sepertiga usia Alam Semesta berkisar 10-15 miliar tahun.
-
Bagaimana cara menghitung Hari Melampaui Batas Bumi? Angka ini dihitung dengan membagi biokapasitas Bumi (apa yang dapat disediakan bumi dalam setahun) dengan permintaan manusia akan sumber daya tersebut, lalu dikalikan dengan 365 (jumlah hari dalam setahun).
-
Bagaimana ilmuwan menentukan usia Bumi? Sejumlah ilmuwan mencoba menghitungnya menggunakan penanggalan usia radiometrik. Melalui cara ini dianggap perhitungannya presisi.
-
Bagaimana bulan mempengaruhi panjang hari di Bumi? Yang paling penting, [panjang dari 1 hari] dipengaruhi oleh interaksi pasang surut dengan Bulan. Sekitar satu miliar tahun lalu, panjang hari hanya sekitar 19 jam,“ jelas Sarah Millholland, asisten profesor fisika di Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
-
Bagaimana waktu satu tahun di Venus berbeda dari Bumi? Venus Satu tahun di planet terpanas di Tata Surya ini memakan waktu sekitar 225 hari Bumi. Namun Venus berputar dengan sangat lambat, sehingga satu hari di Venus lebih lama daripada satu tahun di sana. Venus membutuhkan waktu 243 hari Bumi untuk berputar pada porosnya satu kali.
-
Berapa jarak Bulan menjauh dari Bumi setiap tahunnya? Dari hasil penelitian mereka, ternyata Bulan secara konsisten menjauhi Bumi dengan jarak sekitar 3,82 cm setiap tahunnya.
"Seiring dengan berjalannya waktu, bulan telah mengambil energi rotasional bumi, memperjauhkannya ke orbit yang lebih jauh dari bumi," jelas Profesor Ross Mitchell dari Akademi Sains China, dikutip dari IFL Science.
Rotasi yang semakin lambat inilah yang menyebabkan durasi hari semakin memanjang.
Dr Uwe Kirscher dari Curtin University menyatakan "sebagian besar model rotasi bumi memprediksi bahwa durasi hari di bumi lebih cepat di masa lalu."
Dr Kirscher menyimpulkan bahwa alih-alih formasi dari bulan, durasi hari di bumi "semakin memanjang dan terhenti selama 19 jam sebelum perpanjangan tersebut dijeda."
Salah satu penemuan menarik dari hal ini adalah bahwa perubahan kecil atau jeda ini terjadi 2 hingga 1 miliar tahun yang lalu. Jeda tersebut terjadi sebab pada saat itu, bulan bukanlah satu-satunya objek angkasa yang memengaruhi panjang hari bumi.
Panas matahari dapat memengaruhi pasang surut laut di bumi, yang dapat memengaruhi cepatnya rotasi bumi. Bagaimanapun, pasang surut matahari bertenaga lebih kecil dibandingkan energi dari bulan, sehingga hanya mengubah sedikit gaya dari bulan.
Ketika bulan dekat dengan bumi, "gesekan kopel antara bumi dan bulan semakin melemah akibat rotasi bumi yang semakin cepat," ucap Mitchell.
Frekuensi dari pasang surut tidak sepadan dengan bumi secara keseluruhan, dan hal ini mencegah transfer energi.
Makalah mereka mengonfirmasi bahwa kekuatan bulan pada saat itu cukup kecil, sehingga gayanya dikompensasi oleh gaya matahari.
Salah satu poin penjelasan dari makalah tersebut bahwa bulan dapat mengambil energi rotasional bumi akibat hari yang lebih pendek dibanding durasi pengorbitan bulan ke bumi.
Dengan menggunakan Siklus Milankovitch, yaitu siklus presisi dan obliquity. Dua siklus ini memiliki kaitan dengan pergerakan dan kemiringan rotasi bumi di porosnya.
Untuk itu, "durasi dari rotasi bumi dapat dilihat melalui siklus presisi dan obliquity di masa lalu," ucap Kirscher.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada fakta bahwa Bumi pernah tidak 24 jam dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMakan malam tepat sebelum tidur justru bisa membuat kita merasa lapar pagi harinya. Mengapa hal ini terjadi?
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnya