Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eksperimen Ilmuwan Berhasil Perpanjang Umur Tikus Tertua di Laboratorium

Eksperimen Ilmuwan Berhasil Perpanjang Umur Tikus Tertua di Laboratorium Sima, tikus lab berusia 47 bulan. ©Handout/The Guardian

Merdeka.com - Ilmuwan yang melakukan terapi anti-penuaan eksperimental mengklaim berhasil memecahkan rekor dengan memperpanjang umur tikus laboratorium bernama Sima.

Sima berasal dari bahasa berarti "batas". Sima adalah tikus terakhir yang selamat dari sekelompok hewan pengerat yang menerima infus plasma darah yang diambil dari hewan muda untuk melihat apakah pengobatan tersebut bisa memperpanjang hidup mereka.

Sima, yang lahir pada 28 Februari 2019, telah hidup selama 47 bulan, melampaui 45,5 bulan yang diyakini sebagai usia tertua yang tercatat dalam literatur ilmiah untuk seekor tikus betina Sprague-Dawley, kata para peneliti. Sejauh ini, Sima telah hidup lebih lama dari saingan terdekatnya dalam penelitian selama hampir enam bulan.

"Kita punya tikus Sprague Dawley betina tertua yang masih hidup," jelas Dr Harold Katcher, ilmuwan dari Yuvan Research di California, Amerika Serikat, dikutip dari The Guardian, Jumat (10/2).

Hasil dari studi terbaru Katcher akan ditulis ketika Sima mati, tetapi data yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan delapan ekor tikus yang menerima infus plasebo itu hidup selama 34 sampai 38 bulan, sementara delapan ekor yang menerima bentuk plasma darah yang dimurnikan dan terkonsentrasi, yang disebut E5, hidup selama 38 sampai 47 bulan.

Tikus biasanya hidup selama dua hingga tiga tahun, meskipun pesaing yang paling tua adalah tikus coklat yang bertahan dengan diet kalori terbatas selama 4,6 tahun.

"Tujuan sebenarnya dari eksperimen kami bukanlah untuk memperpanjang umur, tetapi untuk memperpanjang masa muda, untuk meremajakan orang, untuk membuat tahun-tahun emas mereka benar-benar berpotensi menjadi tahun-tahun emas, bukannya tahun-tahun yang menyakitkan dan jompo," papar Katcher.

"Tapi faktanya, jika Anda berhasil melakukan itu, Anda juga berhasil memperpanjang hidup dan itu bukan efek samping yang buruk," tambahnya.

Hasil dari studi kecil semacam itu bersifat tentatif, tetapi beberapa ilmuwan percaya itu merupakan sebuah potensi. Sebuah studi pendahuluan kerjasama Katcher dan para ahli di Universitas California di Los Angeles menemukan infus plasma darah muda meremajakan hati, darah, jantung, dan wilayah otak tikus yang disebut hipotalamus.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Ungkap Fosil Harimau Purba Bertaring Panjang dari 35.000 Tahun Lalu, Mirip Karakter Diego di Film Ice Age
Ilmuwan Ungkap Fosil Harimau Purba Bertaring Panjang dari 35.000 Tahun Lalu, Mirip Karakter Diego di Film Ice Age

Mumi hewan itu ditemukan di Yakutia, Rusia pada 2020.

Baca Selengkapnya
Ini Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium, Usianya Lebih dari 100 Tahun
Ini Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium, Usianya Lebih dari 100 Tahun

Ikan jenis ini juga disebut "fosil hidup" karena telah ada sejak ratusan juta tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya
Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya

Berikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 330 Juta Tahun di Dalam Laci, Ternyata Makhluk yang Lebih Dulu Berkuasa di Bumi Jauh Sebelum Dinosaurus
Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 330 Juta Tahun di Dalam Laci, Ternyata Makhluk yang Lebih Dulu Berkuasa di Bumi Jauh Sebelum Dinosaurus

Fosil ini membuka tabir nenek moyang paling awal yang diketahui.

Baca Selengkapnya
Hewan-hewan Ini Pernah ke Luar Angkasa sebelum Era Manusia, Siapa Paling Kuat?
Hewan-hewan Ini Pernah ke Luar Angkasa sebelum Era Manusia, Siapa Paling Kuat?

Berikut adalah deretan hewan yang pernah singgah di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Penemuan Pintu Kucing Tertua di Dunia Sejak Abad ke-16 di Bangunan Ibadah, Begini Penampakannya
Penemuan Pintu Kucing Tertua di Dunia Sejak Abad ke-16 di Bangunan Ibadah, Begini Penampakannya

Kucing perlu kebebasan dalam sepanjang hidupnya. Meski akrab sebagai hewan peliharaan, sebagai pemilik kita harus tetap melepas mereka untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan 'Ciptakan' Seekor Tikus Menggunakan Genetik Purba Berusia Ratusan Juta Tahun, Begini Caranya
Ilmuwan 'Ciptakan' Seekor Tikus Menggunakan Genetik Purba Berusia Ratusan Juta Tahun, Begini Caranya

Ini merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun para peneliti mengambil langkah lebih jauh, menggunakan gen untuk memprogram ulang sel tikus.

Baca Selengkapnya
13 Mumi Tikus Ditemukan di Puncak Gunung 6.100 Meter, Ilmuwan Menduga Hewan Itu Mendaki Sendiri Ratusan Tahun Lalu
13 Mumi Tikus Ditemukan di Puncak Gunung 6.100 Meter, Ilmuwan Menduga Hewan Itu Mendaki Sendiri Ratusan Tahun Lalu

Baru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Makhluk dari 46.000 Tahun Lalu, Begini Wujudnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Makhluk dari 46.000 Tahun Lalu, Begini Wujudnya

Ilmuwan berhasil menghidupkan lagi makhluk yang beku sejak 46.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Terungkap Ular Raksasa yang Berkeliaran di Hutan India, Mirip Anakonda tapi Lebih Besar dari Titanoboa
Terungkap Ular Raksasa yang Berkeliaran di Hutan India, Mirip Anakonda tapi Lebih Besar dari Titanoboa

Ilmuwan menduga ular besar ini hidup jutaan tahun yang lalu di hutan India.

Baca Selengkapnya
Kecerdasan Luar Biasa Simpanse yang Mampu Sembuhkan Diri Menggunakan Tanaman Obat
Kecerdasan Luar Biasa Simpanse yang Mampu Sembuhkan Diri Menggunakan Tanaman Obat

Simpanse memiliki kecerdasan tinggi untuk sembuhkan diri dengan menggunakan banyak tanaman obat.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Makin Penasaran Ingin Hidupkan Lagi Harimau yang Punah
Ilmuwan Makin Penasaran Ingin Hidupkan Lagi Harimau yang Punah

Rencana hidupkan Harimau ini didanai oleh perusahaan pelestarian asal Amerika Serikat, Colossal, yang bekerja sama dengan Universitas Melbourne.

Baca Selengkapnya