Jadi Misteri Selama 140 Tahun, Benteng Romawi dari Abad ke-3 Akhirnya Ditemukan di Lokasi Proyek Konstruksi
Sejak 140 tahun lalu, sudah ada asumsi terkait keberadaan tembok ini.
Sejak 140 tahun lalu, sudah ada asumsi terkait keberadaan tembok ini.
Jadi Misteri Selama 140 Tahun, Benteng Romawi dari Abad ke-3 Akhirnya Ditemukan di Lokasi Proyek Konstruksi
-
Dimana benteng Romawi ditemukan? Sejumlah foto yang baru diungkap ke publik dari satelit mata-mata Amerika Serikat di masa Perang Dingin antara AS dan Uni Sovyet mengungkap ada lebih dari 400 benteng Romawi yang terletak di Timur Tengah, khususnya di wilayah yang sekarang menjadi Irak dan Suriah.
-
Bagaimana benteng Romawi di Timur Tengah ditemukan? Sejumlah foto yang baru diungkap ke publik dari satelit mata-mata Amerika Serikat di masa Perang Dingin antara AS dan Uni Sovyet mengungkap ada lebih dari 400 benteng Romawi yang terletak di Timur Tengah, khususnya di wilayah yang sekarang menjadi Irak dan Suriah.
-
Bagaimana arkeolog menemukan benteng? Tim secara metodis menyisir lapisan tanah dan batu yang berbeda dengan sikat dan sekop berbulu halus. Tanah dikeluarkan dari parit disaring dengan hati-hati.
-
Dimana arkeolog menemukan bangunan militer Romawi? Saat menggali di kota kuno Hasankeyf, Turki, para arkeolog dari Universitas Artuklu menemukan bekas bangunan militer Romawi berusia 1.600 tahun.
-
Di mana benteng Zaman Besi ditemukan? Baru-baru ini para arkeolog berhasil menemukan sebuah benteng peninggalan Zaman Besi yang terletak di Pegunungan Bukk, Hungaria Utara.
-
Di mana benteng tertua di dunia ditemukan? Kelompok ahli arkeologi dari Universitas Freie Berlin, Jerman bersama tim internasional berhasil menemukan pemukiman prasejarah yang dibentengi di wilayah terpencil Siberia.
Tembok pertahanan atau benteng Romawi kuno dari abad ke-3 ditemukan di pusat kota Aachen, Jerman ketika berlangsung proyek konstruksi dekat Poststrasse dan Marktplatz. Tembok tersebut telah runtuh namun segera dikenali sebagai konstruksi Romawi kuno oleh para arkeolog.
Tembok ini memiliki panjang 27 meter dan ketebalan 91 cm, namun panjang keseluruhan dan lebar benteng itu masih belum diketahui.
Sumber: Arkeonews
Temuan ini membantu merekonstruksi sejarah Aachen dan memahami bagaimana orang hidup pada masa itu.
Benteng ini mengelilingi seluruh Aachen Marktplatz sejak abad ke-3 dan terdiri dari tembok selebar lebih dari 5 meter dan menara bundar.
"Reruntuhan tembok Romawi yang sangat besar ditemukan di sini, yang karena jalurnya dapat dianggap sebagai bagian gerbang dari benteng yang besar," kata arkeolog Andreas Schaub dalam siaran pers pada 19 Maret.
"Kompleks ini telah mengelilingi seluruh Aachen Marktplatz (Alun-alun Pasar) sejak awal abad ke-3, dengan pondasi tembok selebar lebih dari 5 meter dan menara-menara bundar. Hingga saat ini kami tidak memiliki petunjuk konkret di mana letak gerbang-gerbang tersebut dan sekarang dengan penemuan ini kami memiliki petunjuknya,” sambungnya.
Untuk pertama kalinya ada bukti bahwa ada gerbang yang sangat mengesankan di sebelah utara di Poststrasse saat ini.
Saat ini, bukti pertama ditemukan pada tahun 2011, menunjukkan bahwa terdapat gerbang yang mengesankan di sebelah utara Poststrasse. Penemuan ini adalah bagian dari sejarah Aachen dari zaman Romawi hingga Abad Pertengahan, dan situs ini dihancurkan pada abad ke-12. Penemuan ini dilakukan selama pekerjaan konstruksi, yang didampingi oleh para arkeolog untuk memastikan penemuan-penemuan tersebut diamankan dan didokumentasikan.
Sebelumnya, sudah ada asumsi terkait keberadaan tembok ini.
"Selama sekitar 140 tahun, orang telah menduga adanya benteng Romawi di Aachen, tetapi baru pada tahun 2011 hingga 2014, asumsi tersebut dapat diubah menjadi kepastian dan kompleks tersebut dapat ditemukan," kata Schaub.
Pada saat itu, ada kerja sama yang erat antara arkeologi kota dan perusahaan ArcheoConsult untuk menguraikan temuan yang disebut sebagai castrum di sekitar Market Hill (Marktplatz).
Tembok pertahanan ini diperkuat oleh menara bundar selebar 5 meter dengan parit selebar 6 meter di depannya. Tembok ini digunakan oleh Charlemagne dan aula kerajaan Charlemagne dibangun di sisi selatannya. Tembok ini tidak dihancurkan sampai abad ke-12 dan bagian dari tembok tersebut masih dapat dilihat hari ini.
Aachen memiliki sejarah sebelum Abad Pertengahan, sebagai ibu kota kekaisaran Charlemagne dan tempat di mana para raja Jerman dan Kaisar Romawi Suci dimahkotai. Sebelum pasukan Romawi datang, kota ini adalah pemukiman suku Celtic dengan sumber air panas belerang yang diubah menjadi kompleks pemandian.
Para arkeolog berharap penemuan-penemuan lebih lanjut akan melengkapi teka-teki Aachen selama pekerjaan konstruksi berlangsung.