Jaksa AS batalkan kasus perkosaan karena pelakunya imigran gelap
Merdeka.com - Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sangat anti-imigran kini menimbulkan kebingungan di sistem pengadilan negara itu. Alhasil, sebuah kasus pemerkosaan serta penyerangan seksual dibatalkan.
Dilansir the Independent, Sabtu (6/5), pembatalan kasus pemerkosaan itu diputuskan oleh kejaksaan. Alhasil, para pelaku hanya dijerat dengan pasal pornografi anak. Keputusan itu menimbulkan gejolak bagi publik Amerika.
Kasus ini melibatkan dua siswa sekolah lanjutan di Rockville, Maryland, yang dituduh telah memerkosa gadis 14 tahun di kamar mandi sekolah. Terungkapnya kasus ini menjadi perhatian nasional karena dinilai sangat sadis serta para pelakunya tinggal secara ilegal di AS.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang ditolak visanya? Selain itu, ia pernah ditolak sebanyak delapan kali ketika ingin mengajukan permohonan visa ke Amerika serikat.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Setelah melakukan penyelidikan dan peninjauan ulang atas permasalahan ini, kami menyimpulkan bahwa fakta-fakta kasus ini tidak mendukung tuntutan yang diajukan semula," ujar Jaksa negara bagian Montgomery, John McCarthy.
Henry Sanchez-Milian (18), sempat dijerat sebagai pelaku pemerkosaan dengan status dewasa, sedangkan pelaku lain yang masih berusia 17 tahun dianggap masih di bawah umur. Kini, hukuman yang menjerat mereka berubah menjadi kepemilikan dan distribusi pornografi anak dengan menyebarkan video dan gambar korbannya.
Kuasa hukum Milian, Andrew Jezic mengaku senang dengan keputusan jaksa membatalkan kasus pemerkosaan dan mengalihkannya ke dalam kasus pornografi anak. Dia menyebutnya sebagai penuntutan selektif atas pergaulan bebas.
"Ini adalah perilaku yang jarang terjadi pada remaja," katanya.
Tidak lama setelah terkuaknya kasus itu, ayah Milian langsung dicokok agen imigrasi federal karena tinggal di AS secara ilegal. Sanchez-Milian tiba di negeri adidaya itu dari Guetamala, sedangkan Montano berasal dari El Savador.
Langkah mereka sempat terhalang saat akan memasuki perbatasan ke AS, namun petugas lantas membolehkan masuk karena memiliki saudara yang tinggal di negara tujuannya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaNasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaAtas vonis ini, Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang dinyatakan terbukti melakukan kejahatan kriminal.
Baca SelengkapnyaTrump mencatatkan sejarah sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang menjalani foto sebagai terdakwa atau mugshot.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaKekecewaan itu disampaikan Tom Lembong melalui surat yang dia bagikan ke media sosial Instagram @tomlembong, pada Rabu (27/11).
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaDonald Trump kembali menarik perhatian publik setelah mengumumkan penunjukan Pam Bondi sebagai Jaksa Agung yang baru pada hari Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaHakim menilai status tersangka SYL dinyatakan sah dan tetap berlaku hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaDugaan intervensi yang dilakukan Jokowi untuk menguntungkan Prabowo-Gibran juga tidak beralasan secara hukum.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca Selengkapnya