Saudara Kembar Jadi Percobaan, Lebih Sehat Mana, Yang Makan Daging atau Vegan? Begini Hasilnya
Saudara Kembar Jadi Percobaan, Lebih Sehat Mana, Yang Makan Daging atau Vegan? Begini Hasilnya
Hugo dan Ross Turner, saudara kembar di Inggris menjadi pasien percobaan untuk menjalankan pola hidup yang berbeda.
-
Bagaimana cara memilih kambing kurban yang sehat? Pilih kambing dengan bentuk tubuh yang proporsional, tidak terlalu kurus atau terlalu gemuk. Kambing yang memiliki daging cukup akan memberikan lebih banyak manfaat saat dibagikan kepada yang berhak.
-
Kenapa daging kambing lebih aman untuk kolesterol? Dapat dilihat bahwa daging kambing dapat menjadi alternatif sumber protein hewani terutama bagi penderita kolesterol tinggi.
-
Bagaimana cara mengonsumsi daging kurban agar lebih sehat? Ali merekomendasikan saat mengonsumsi daging baik sapi atau kambing, kombinasikan dengan sayuran hijau sebagai pendamping yang baik. Sayuran hijau atau yang berdaun hijau biasanya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan. Selain itu, memasak daging menggunakan rempah seperti cabai atau keluak bisa mengurangi dampak buruk lemak daging karena mengandung antioksidan.
-
Mengapa Rendang Kerang lebih sehat? Meski terkesan berbeda, rupanya Rendang Kerang justru lebih sehat ketimbang Rendang Daging. Kerang sendiri mengandung sumber protein hewani yang diperlukan oleh tubuh manusia, salah satunya asam amino esensial yang bermanfaat untuk metabolisme.
-
Mengapa ayam kampung lebih sehat? Kandungan Nutrisi Ayam Kampung Ayam kampung dikenal memiliki kandungan omega-3, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi. Omega-3 adalah asam lemak esensial yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan otak. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam daging ayam kampung juga lebih beragam karena pola makan alami yang mereka konsumsi.
-
Apa saja ciri-ciri kambing kurban yang sehat? Hewan kurban yang memiliki nafsu makan yang baik pasti badannya gemuk, warna kulitnya cerah dan mengkilat. Kemudian, moncongnya pun kering tanpa ingus serta gelambir bagian lehernya kempis.
Saudara Kembar Jadi Percobaan, Lebih Sehat Mana, Yang Makan Daging atau Vegan? Begini Hasilnya
Dilansir dari IFL Science, peneliti ingin menyelidiki apakah pola makan vegan lebih sehat daripada makan daging dan produk susu.
Proyek ini merupakan bagian dari studi terbaru di Departemen Riset Kembar & Epidemiologi Genetik King's College, London.
Saudara kembar ini mengikuti dua pola makan yang berbeda selama 12 pekan. Hugo makan-makanan vegan, sementara Ross makan daging dan produk susu.
Pemimpin penelitian ini, ahli epidemologi King's College, Profesor Tim Spector berharap proyek ini dapat memberi tahu
bagaimana kembar generik merespon berbagai jenis makanan.
"Kami ingin menggunakan model kembar identik, yang merupakan klon genetik, untuk menguji efek diet dan olahraga dan bagaimana individu ini merespons berbagai jenis makanan," jelas Spector dalam Video di BBC Reel.
Fenomena menarik
Hasilnya, dibandingkan dengan Ross pemakan daging, Hugo vegan mengalami penurunan kolesterol yang sangat besar.
Hugo mengatakan dia berkutat dengan pola makan vegan selama beberapa minggu pertama, tetapi dia akhirnya terbiasa dan mengaku merasa lebih energik.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan fenomena menarik.
Secara teori, pola makan vegan akan menyebabkan gula darah dan energi tubuh lebih stabil, dan menyebabkan penurunan keragaman bakteri usus.
Sedangkan para pemakan daging menghasilkan energi yang lebih banyak serta keragaman bakteri di usus.
Seharusnya, Hugo vegan berpotensi lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan Ross. Namun sebaliknya, Hugo mengaku lebih energik.
Kembar identik pun berbeda
Ini membuktikan respons tiap individu terhadap makanan sangat berbeda, sekalipun mereka kembar identik.
Pengaruh bakteri yang menghuni usus, atau mikrobioma usus,
dapat memengaruhi gula darah tiap individu, peningkatan berat badan, dan juga kadar lemak. Hasilnya akan berbeda tiap orang, sekalipun itu kembar genetik.
Spector mengatakan para saudara genetik hanya berbagi 25 hingga 30 persen mikroba mereka satu sama lain.
"Kami menemukan, rata-rata, sebagian besar kembar identik hanya berbagi antara 25 dan 30 persen mikroba mereka satu sama lain," jelas Spector.
Inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa kembar Hugo dan Ross memiliki efek tubuh yang berbeda dengan pola hidup yang berbeda.
"Kami pikir inilah mengapa banyak metabolisme mereka berbeda dan mengapa mereka bereaksi berbeda terhadap makanan," tambahnya.