Semerbak Parfum Romawi Kuno Berusia 2000 Tahun di dalam Makam, Begini Wanginya
Merdeka.com - Tim peneliti di Universitas Cordoba, Spanyol, untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi komposisi parfum Romawi kuno yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Ini bermula pada 2019 saat renovasi bangunan di kotamadya Carmona, Seville. Sejumlah benda arkeologi ditemukan, dan para pekerja menginformasikan pemerintah kota terkait temuannya.
Para pekerja menemukan makam dari 2.000 tahun lalu dengan delapan liang lahat yang “kondisinya sangat bagus” karena tidak pernah dijarah. Kerangka enam anggota keluarga kaya dimakamkan di kuburan komunal. Dan ada berbagai persembahan di atasnya, salah satunya adalah wadah kuarsa dengan "massa padat di dalamnya", ditemukan dalam liang lahat perempuan berusia 40-an.
Botol yang terbungkus tas kain dan disertai dengan batu amber itu dibawa ke laboratorium dan kemudian dianalisis oleh tim peneliti. Wadah itu tersegel dengan sempurna, dan residu padat dari parfum masih utuh di dalamnya, yang memungkinkan dilakukannya penelitian ini.
Tim peneliti FQM346 di Universitas Cordoba, dipimpin oleh Profesor Kimia Organik José Rafael Ruiz Arrebola, bekerja sama dengan Kota Carmona, secara kimia telah mendeskripsikan komponen parfum yang berasal dari abad pertama Masehi, seperti dikutip dari Arkeonews, Minggu (28/5).
Hasilnya dipublikasikan di jurnal ilmiah Swiss Heritage dalam sebuah artikel di mana Ruiz Arrebola, arkeolog kota Carmona, Juan Manuel Román; dan peneliti UCO Daniel Cosano dan Fernando Lafont berbagi seluruh proses teknis dan ilmiah yang memungkinkan dunia untuk "mencium" wangi Kekaisaran Romawi yang telah berlalu.
Ruiz Arrebola menekankan, penggunaan dolomit, sejenis karbon, sebagai sumbat, dan bitumen yang digunakan untuk menyegelnya, adalah kunci pelestarian yang luar biasa dari potongan dan isinya.
Untuk memastikan komposisi parfum, para peneliti menggunakan teknik instrumental yang berbeda antara lain difraksi sinar-X dan kromatografi gas ditambah dengan spektrometri massa.
Penelitia kemudian berhasil mengidentifikasi dua komponen parfum: dasar atau pengikat parfum, yang memungkinkan pengawetan aroma wewangian, dan intisari parfum. Pengikat parfum menggunakan minyak sayur atau minyak zaitun berdasarkan beberapa indikasi walaupun belum dapat dipastikan.
Menurut hasil analisis kimia yang dilakukan Universitas Cordoba, parfum itu mengandung wangi nilam, minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman asal India, Pogostemon cablin, banyak digunakan dalam wewangian modern, dan penggunaannya pada zaman Romawi belum diketahui.
Karakteristik monumental dari makam tempat botol parfum itu ditemukan dan juga bahan bejana tempat parfum itu disimpan menunjukkan bahwa itu adalah produk yang sangat berharga.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu seperti yang diungkap dalam sebuah penelitian.
Baca SelengkapnyaSejak kapan sih parfum pertama kali muncul dan digunakan?
Baca SelengkapnyaMakam kuno yang berasal dari zaman Romawi itu dihiasi dengan mural yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaTutup sarkofagus ini saja beratnya mencapai 318 kilogram.
Baca SelengkapnyaAroma balsam mumifikasi Mesir kuno ini berhasil dituangkan di dalam botol dan akan dipamerkan.
Baca SelengkapnyaDi zaman Romawi, parfum biasanya dibuat dari campuran keringat para gladiator,
Baca SelengkapnyaAda ritual khusus dalam membuat parfum kuno ini. Ilmuwan pun sampai dibuat geleng-geleng.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta parfum yang jarang diketahui, mulai dari asal mula hingga penggunaannya yang benar.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Ribuan Kuburan Romawi Berserakan di Bawah Lapisan Lumpur, Isinya Selain Jasad Ada Roti dan Buah-Buahan
Baca SelengkapnyaMakam ini diduga milik kalangan elit 2.600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bejana berusia 1000 tahun berisi sisa-sisa tembakau.
Baca SelengkapnyaKuburan kuno ini ditemukan di sebuah desa di Romania. Ada banyak benda aneh ditemukan di dalam makam, salah satunya tengkorak serigala.
Baca Selengkapnya