Jejak Tahu Kediri Dalam Ekspansi Tentara Mongol
Merdeka.com - Siapa yang tidak mengenal tahu, makanan yang terbuat dari koagulasi sari kacang kedelai. Makanan ini diketahui berasal dari China, begitu pula kecap, tauco, bakpau hingga bakso.
Nama tahu merupakan serapan dari bahasa Hokkien (tauhu-doufu), yang secara harfiah berarti kedelai yang difermentasi.
Dalam beberapa catatan kuno, tahu sudah dikenal di China sejak dinasti Han sekitar 2.200 tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An, seorang bangsawan sekaligus cucu Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam berusia 1600 tahun di China? Buktinya adalah kerangka yang ditemukan pada makam berusia 1600 tahun di China. Arkeolog pernah menerbitkan hasil studinya terkait makam sepasang kekasih yang berpelukan ini, yang disebut berasal dari Dinasi Wei Utara (386-534).
-
Apa yang ditemukan di makam milik wanita bangsawan China yang berusia 3000 tahun? Ditemukan 600 liang lahat di pemakaman ini dan juga 20 liang lahat untuk menguburkan kereta beserta kudanya. Liang lahat di bagian tengah pemakaman ini berisi kerangka hewan yang ditumbulkan, menurut ketua tim arkeologi, Xie Yaoting.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Kapan kuk kayu berusia 3.300 tahun itu ditemukan? Pada tahun 2015, sebuah tim arkeolog menemukan kuk kayu yang tak lazim ini di pemukiman tumpukan Zaman Perunggu Akhir di Este, Veneto.
-
Di mana cetakan tangan perunggu berusia 2100 tahun yang memuat bahasa kuno ditemukan? Artefak ini ditemukan di Irulegi, lokasi benteng Zaman Besi di utara Navarre, Spanyol.
-
Apa yang digambarkan dalam meterai batu berusia 2.800 tahun yang baru ditemukan? Gambar di atas batu ini menggambarkan sengitnya pertempuran di masa lalu. Para arkeolog menemukan sebuah artefak batu kecil yang sangat penting di dataran tinggi yang diklaim sebagai wilayah Israel. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mythology of Near East, benda tersebut ternyata segel atau meterai berusia 2.800 tahun.
Di Kediri, Jawa Timur, sejarah tahu mulai dikenal sejak abad ke-9. Daratan China kala itu dipimpin oleh Dinasti Tang (618-907), Dinasti Song (960-1279) Hingga Dinasti Yuan di era Khubilai Khan.
Sedangkan di Nusantara, sejarah tahu Kediri seumuran dengan peradaban Dhaha atau Panjalu sebagai nama lain Kadiri/Kediri.
Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih sering dipakai daripada nama Kadiri. Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti-prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Kadiri. Bahkan, nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam kronik Tiongkok berjudul Ling Wai Tai Ta (1178).
Dituturkan bahwa pada masa itu negeri paling kaya selain Tiongkok secara berurutan adalah Arab, Jawa dan Sumatera. Saat itu yang berkuasa di Arab adalah Bani Abbasiyah, di Jawa ada Panjalu, sedangkan Sumatera dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Digambarkan penduduk Jawa kala itu menganut agama Buddha dan Hindu. Mereka dikenal memiliki sifat pemberani dan juga emosional. Waktu luangnya untuk mengadu binatang. Mata uangnya terbuat dari campuran tembaga dan perak.
Buku Chu-fan-chi menyebut Jawa adalah maharaja yang punya wilayah jajahan: Pai-hua-yuan (Pacitan), Ma-tung (Medang), Ta-pen (Tumapel, Malang), Hi-ning (Dieng), Jung-ya-lu (Hujung Galuh, sekarang Surabaya), Tung-ki (Jenggi, Papua Barat), Ta-kang (Sumba), Huang-ma-chu (Papua), Ma-li (Bali), Kulun (Gurun, mungkin Gorong atau Sorong di Papua Barat atau Nusa Tenggara), Tan-jung-wu-lo (Tanjungpura di Borneo), Ti-wu (Timor), Pingya-i (Banggai di Sulawesi), dan Wu-nu-ku (Maluku).
Terkenalnya Panjalu ini membuat pihak luar tergiur ingin menguasai. Para penguasa dunia dan pedagang pun akhirnya melakukan ekspansi, antara lain Kaisar Khubilai Khan, penguasa Mongol.
Awalnya tahun 1292, saat Khubilai Khan mengirimkan utusan yang dipimpin Shi Bi, Ike Mese, dan Gao Xing ke Singasari untuk menaklukkan Jawa. Peristiwa ini berujung pemotongan telinga utusan Mongol, hingga akhirnya memancing amarah Khubilai Khan.
Penggiat sejarah dan kebudayaan Kadiri, Novi Bahrul Munib menuturkan, selain tujuan ekspansi, kedatangan utusan Kaisar Khubilai Khan ini juga menandai untuk pertama kalinya tahu masuk ke Kediri.
"Kediri selain menjadi jalur rempah, kedatangan tentara Khubilai Khan untuk pelebaran wilayah sejak tahun 1292 di Shingasari dan tahun 1293 kembali melakukan penyerangan kepada Raja Jayakatwang di Kediri, yang dianggap penerus Singasari juga membawa budaya tahu selain untuk konsumsi tentara Mongol sediri," kata Novi Bahrul Munib.
Dalam buku Dapur Naga di Indonesia karya Suryatini N. Ganie, disebutkan bahwa pasukan Khubilai Khan yang membawa tahu ke Nusantara yakni sekitar abad ke-12.
Jejak itu diyakini Suryatini, bersumber dari kapal–kapal atau jung pasukan Mongol yang berlabuh di Sungai Brantas. Jung-jung adalah kapal layar yang banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara hingga pantai timur Afrika.
Menurut Suryatini, jung yang digunakan tentara Khubilai Khan mengangkut makanan untuk tentara dan pendatang China. Bahan yang diangkut itu salah satunya membawa kedelai sebagai bahan utama pembuatan tahu.
Para pendatang yang juga pedagang China ini pada akhirnya banyak memilih menetap di sepanjang Sungai Brantas.
Dalam perkembangannya, tahu olahan di Kota Kediri mengalami akulutarasi. Penambahan kunyit dilakukan untuk mendapatkan tekstur yang kenyal, bisa bertahan lama dan menjadikan tahu berwarna kuning. Selain itu juga lantaran kunyit memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh.
"Sungai Brantas merupakan jalur rempah sejak abad ke-9. Dengan berbagai eksperimen akhirnya olahan tahu dicampur kunyit. Kenapa dicampuri kunyit. selain memiliki khasiat bagi kesehatan, tahu yang dicampuri kunyit mampu bertahan lama dan kenyal," tutur Novi.
Saat ini di Kediri, tahu kuning atau tahu Takwa sudah mulai dikembangkan oleh penduduk asli, bukan lagi keturunan China. Salah satunya di kampung tahu Tinalan, Kecamatan Pesantren. Di tempat ini terdapat beberapa perajin tahu. Tidak sedikit mereka masih mempertahankan penggunaan alat-alat produksi tradisional yang terbuat dari kayu dan batu. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Baca SelengkapnyaSebuah makam kuno ditemukan di Provinsi Anhui, China sebelah timur. Makam di situs Wuwangdun ini dibangun pada periode Negara-negara Berperang (475 SM-221 SM).
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan liang lahat yang berisi kerangka hewan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMakam ini adalah milik seorang elit, dari kalangan terpandang.
Baca SelengkapnyaAda banyak temuan arkeologi yang tersebar di seluruh dunia. Tak jarang, temuan itu mengungkap rahasia peradaban manusia di masa lalu.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog mengungkap identitas sisa-sisa manusia dalam makam kerajaan Yunani kuno, dianggap "salah satu kerangka paling penting" di Eropa.
Baca Selengkapnya