6 Efek Samping Anak Sering Minum Teh, Bisa Pengaruhi Perilaku Si Kecil
Anak-anak yang sering minum teh dapat mengalami beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
Meski teh sering dianggap sebagai minuman yang sehat dan menenangkan, konsumsi teh pada anak-anak bisa membawa efek samping yang kurang baik jika terlalu sering diminum.
Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa teh mengandung kafein, yang bisa mempengaruhi sistem saraf anak. Teh diketahui juga mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi, yang sangat penting untuk pertumbuhan.
-
Apa saja bahaya teh untuk anak? Teh juga mengandung stimulan seperti kafein, theobromine, dan teofilin yang dapat memengaruhi sistem saraf anak. Konsumsi teh yang berlebihan bisa membuat anak menjadi hiperaktif, sulit tidur, dan gelisah.
-
Apa saja efek buruk teh buat balita? Menurut laporan dari WebMD pada Jumat, 11 Oktober 2024, kafein dapat menyebabkan anak mengalami gelisah, nyeri perut, sakit kepala, dan gangguan tidur. Di sisi lain, tanin dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan, yang berisiko menyebabkan anemia.
-
Kenapa teh bisa ganggu tumbuh kembang anak? Teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral, ' jelas Ria dilansir dari Antara. Zat gizi makro seperti karbohidrat dan protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan memberikan teh, anak-anak bisa merasa kenyang tanpa mendapatkan asupan nutrisi penting yang dibutuhkan.
-
Apa bahaya teh manis untuk anak? Teh mengandung kafein sekitar 3 persen, theobromine, dan teofilin yang berfungsi sebagai stimulan. Efek stimulan ini dapat membuat anak menjadi lebih “hiperaktif“. Jika anak Anda memiliki tingkat aktivitas yang cukup tinggi atau sulit tidur, sebaiknya hindari memberikan teh padanya.
-
Apa kandungan dalam teh yang bisa memengaruhi perkembangan anak? Teh juga mengandung tannin yang bisa menghalangi penyerapan zat besi dari sumber non-daging. Zat besi merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan di masa anak-anak untuk perkembangan, terutama perkembangan otak
-
Bagaimana teh bisa mengganggu kesehatan balita? Teh mengandung kafein yang tinggi, dapat mengganggu tidur, dan menghambat penyerapan zat besi. Berikan teh dalam jumlah dan frekuensi terbatas atau lebih baik dihindari sama sekali.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai efek samping anak sering minum teh, serta bagaimana cara mengatasi kebiasaan tersebut.
1. Gangguan Perilaku dan Aktivitas
Teh mengandung kafein, yang merupakan stimulan sistem saraf pusat. Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, tetapi pada anak-anak, ini bisa berujung pada perilaku yang lebih aktif dan sulit untuk berkonsentrasi.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat meningkatkan kecemasan dan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus di sekolah. Kafein dapat bertahan dalam sistem tubuh selama beberapa jam. Jika anak mengonsumsi teh yang mengandung kafein di sore atau malam hari, ini dapat mengganggu pola tidur mereka.
Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan perubahan suasana hati. Anak-anak mungkin menjadi lebih rewel atau mudah marah jika mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup.
2. Diuretik Alami
Teh memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini bisa menjadi masalah bagi anak-anak, terutama jika mereka tidak cukup terhidrasi. Dehidrasi pada anak-anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan.
Jika anak-anak lebih sering buang air kecil tanpa mengganti cairan yang hilang dengan cukup air atau minuman lain, mereka berisiko mengalami dehidrasi. Gejala dehidrasi pada anak-anak meliputi mulut kering, kelelahan, pusing, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
3. Kekurangan Zat Besi
Teh mengandung senyawa seperti tanin dan polifenol yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Zat besi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, karena berperan dalam pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Jika anak-anak sering minum teh, terutama saat makan, mereka mungkin berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi. Anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, sesak napas, dan gangguan perkembangan kognitif. Dalam jangka panjang, kekurangan zat besi dapat memengaruhi kemampuan belajar dan performa akademis anak.
4. Bahaya Gula Tambahan
Banyak teh kemasan yang dijual di pasaran mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi untuk meningkatkan rasa. Konsumsi gula berlebih pada anak-anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kerusakan gigi.
Asupan gula tambahan dari teh manis bisa menambah kalori secara signifikan dalam diet anak. Menurut pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan gula tambahan sebaiknya dibatasi hingga 10% dari total kalori harian. Jika anak-anak terbiasa dengan rasa manis ini, mereka mungkin akan lebih memilih makanan dan minuman manis lainnya di masa depan.
5. Gigi Berlubang dan Kalori Ekstra
Gula dalam teh manis dapat menjadi makanan bagi bakteri di mulut yang menyebabkan kerusakan gigi. Bakteri ini memproduksi asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Anak-anak yang sering minum teh manis tanpa menjaga kebersihan gigi yang baik berisiko tinggi mengalami masalah gigi.
Selain kerusakan gigi, konsumsi teh manis juga berarti penambahan kalori ekstra dalam diet harian anak. Kalori berlebih ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
6. Preferensi Makanan yang Buruk
Anak-anak yang terbiasa minum teh manis mungkin akan mengembangkan preferensi terhadap makanan dan minuman manis lainnya. Kebiasaan ini bisa mempengaruhi pola makan mereka secara keseluruhan dan membuat mereka kurang tertarik pada makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran.
Preferensi makanan yang buruk pada usia dini bisa berlanjut hingga dewasa dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Oleh karena itu penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak dini.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Suka Minum Teh?
- Berikan penjelasan kepada anak tentang mengapa terlalu banyak minum teh, terutama yang mengandung kafein, tidak baik untuk kesehatan mereka. Diskusikan efek samping seperti gangguan tidur, kecemasan, dan dampak negatif lainnya dari kafein.
- Buatlah infused water dengan menambahkan potongan buah segar ke dalam air putih. Ini bisa membuat air lebih menarik dan lezat tanpa tambahan gula. Kombinasi seperti lemon dengan mint atau timun dengan semangka bisa menjadi pilihan yang menyegarkan.
- Jika anak tetap ingin minum teh, tawarkan teh herbal seperti chamomile atau peppermint yang bebas kafein. Teh herbal ini dapat memberikan rasa yang enak dan manfaat kesehatan tanpa efek samping dari kafein.
- Tentukan waktu tertentu untuk mengonsumsi teh, misalnya hanya pada saat-saat tertentu dalam seminggu. Dengan cara ini, anak akan terbiasa mengurangi frekuensi minum teh.
- Buatlah jadwal harian untuk konsumsi berbagai jenis minuman sehat. Misalnya, air putih di pagi hari, jus buah di siang hari, dan susu di malam hari. Ini membantu anak memiliki variasi dalam asupan cairan mereka.
- Gunakan gelas atau botol berwarna-warni untuk menyajikan minuman sehat. Anda juga bisa menambahkan es batu berbentuk lucu atau hiasan buah di atasnya untuk menarik perhatian anak.
- Ajak anak untuk membantu membuat jus buah atau infused water. Ketika mereka terlibat dalam proses pembuatan, mereka akan lebih tertarik untuk meminum hasilnya.
- Tunjukkan kebiasaan baik dengan mengonsumsi minuman sehat di depan anak. Jika mereka melihat orang dewasa di sekitarnya menikmati air putih atau jus buah, mereka cenderung mengikuti perilaku tersebut.
- Sering-seringlah berbicara tentang manfaat kesehatan dari minuman sehat yang Anda konsumsi. Ini dapat meningkatkan kesadaran anak tentang pentingnya memilih minuman yang baik.