Menengok SDN Pancoran Mas Dua Sekolah Pertama di Depok, Dulu Muridnya Orang Eropa
Merdeka.com - Warga Kota Depok, khususnya yang tinggal di Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas, pasti tak asing dengan kisah sekolah tua di sana? Ya, bangunan SD Negeri Pancoran Mas Dua merupakan sisa peninggalan Belanda yang bernilai sejarah hingga sekarang.
Sekolah ini amat berpengaruh di masa lampau, karena merupakan institusi pendidikan pemerintah yang pertama ada. Ciri khas ornamen masa kolonialisme juga begitu kental, terutama pada jendela-jendela krapyak berukuran besar yang masih dibiarkan sejak pertama kali berdiri tahun 1886.
Seperti apa sejarahnya? Berikut informasi tentang sejarah SD Negeri Pancoran Mas Dua, Kota Depok, Jawa Barat, yang dilansir dari laman cagarbudaya.kemdikbud.go.id.
-
Bagaimana gapura kuno itu menjadi gerbang sekolah? Kini, gapura yang berada di sisi utara itu jadi pintu gerbang sekolah dasar. Pihak sekolah menambahkan gerbang besi yang bisa dibuka tutup pada gapura kuno tersebut.
-
Apa nama sekolah elit peninggalan Belanda di Bandung? Pada masanya, sekolah itu bernama Hogere Burger School (HBS).
-
Kapan sekolah dalang Mangkunegaran didirikan? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kapan Kurikulum Merdeka mulai diterapkan? Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, pemerintah Indonesia melakukan perubahan sistemik dengan kurikulum merdeka.
-
Kapan permukiman kuno ini didirikan? Permukiman kuno yang ditemukan berasal dari berbagai periode, tertua berusia 6.000 tahun.
Sekolah Anak Eropa
©2021 cagarbudaya.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Saat pertama difungsikan 131 tahun lalu, instansi ini sempat memakai Europeesche School. Kemudian karena beberapa orang pribumi yang direkomendasikan juga belajar di sana, akhirnya nama Depoksche School juga dikenal.
Dulunya, tenaga pendidik di sekolah ini sebagian besar diambil dari kalangan Belanda. Namun bukan berarti tidak ada guru pribumi. Beberapa pengajar merupakan warga Depok yang merupakan keturunan Laurens, atau yang memiliki persamaan hak dengan orang Belanda.
Sekolah ini diketahui berdiri di lahan seluas 1.300 meter persegi, dan masuk ke dalam kategori bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Memiliki Bentuk Bangunan Bergaya Kolonial
Ruang kelas ©2021 cagarbudaya.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Terkait bangunan, sejauh ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Hal ini terlihat dari 5 ruangan yang berjajar memanjang dan terpisah oleh tembok batu, sebagai ciri khas Belanda.
Kemudian, tampilan lawas juga terlihat dari besarnya ukuran dua ruangan di kedua sisi sekolah. Di mana desainnya dibuat menjorok ke ara lapangan.
Pada atap kanopi di sisi depan dan sisi belakang, turut dibuat berbentuk tritisan (miring ke bawah). Atap kanopi tersebut ditopang oleh 14 tiang kayu penyangga di bagian depan, dan 10 tiang besi di bagian belakang dan belum diubah.
Terdapat juga beberapa penambahan elemen arsitektur pada bagian pagar masuk, dan renovasi-renovasi minor seperti plafon, genteng, dan lainnya.
Secara keseluruhan, bangunan tersebut memiliki 5 pintu yang masing-masing berada di depan dan belakang. Kemudian terdapat 6 daun jendela berukuran besar pada bagian depan.
Menjadi Sekolah Negeri Pertama di Depok
Tampak depan bangunan SD Negeri Pancoran Mas Dua ©2021 cagarbudaya.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Sebagai sekolah anak Eropa, pendirian SDN Pancoran Mas Dua juga tak bisa dilepaskan dari nama Cornelis Chastelein. Beberapa sumber menyebutkan, tuan tanah kelahiran Amsterdam 10 Agustutus 1657 itu menjadi pendiri awal yang di mana anak buahnya sempat belajar di sana.
Fungsi tersebut sempat bertahan cukup lama hingga setelah Indonesia merdeka. Status kepemilikannya pun diambil alih negara untuk, diubah menjadi SD negeri pertama di Kota Depok. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan SMP N 16 Kota Cirebon saat ini sudah berusia 108 tahun.
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaRuang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Baca SelengkapnyaAda sebuah jendela di bangunan tua itu yang harus tetap dibiarkan terbuka
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi sekolah seperti sekarang, SMPN 5 Bandung punya cerita sejarah kelam. Dulu pernah menjadi penjara bagi orang Belanda.
Baca SelengkapnyaGerbang sekolah ini tampak berusia jauh lebih tua dibanding bangunan sekolah
Baca SelengkapnyaPengibaran Bendera Merah Putih pertama di Surabaya ternyata baru terjadi beberapa hari usai kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaKampung Melayu merupakan salah satu kawasan tertua di Semarang. Di sana banyak terdapat peninggalan kolonial
Baca SelengkapnyaGedung Balai Kota Cirebon menjadi ikon sejarah peninggalan kolonial Belanda di wilayah Kota Udang.
Baca SelengkapnyaAdapun keberadaan sekolah ini hanya mampu bertahan selama 13 tahun, terhitung sejak pertama dibuka pada 1742 hingga 1755.
Baca SelengkapnyaBangunan ini diharapkan jadi ruang kreatif bagi komunitas, UMKM, dan masyarakat umum
Baca SelengkapnyaPembangunan Bintaran sebagai tempat tinggal orang Eropa terjadi pada dekade 1860 hingga 1890
Baca Selengkapnya