Sejarah 15 Juli 1799: Penemuan Prasasti Batu Rosetta oleh Tentara Prancis
Merdeka.com - Dimulai dengan penaklukan Alexander Agung pada 332 SM, bahasa Yunani adalah bahasa elite pemerintahan di Mesir. Para penguasa Yunani ini tidak bisa berbicara bahasa rakyat atau membaca hieroglif, dan ini memicu kebencian di antara penduduk.
Pada masa pemerintahan Ptolemy V pada tahun 205 SM, negara itu dalam pemberontakan terbuka dan batu Rosetta adalah salah satu dari banyak batu yang dijadikan alat oleh Ptolemy sebagai bagian dari propaganda politik pada tahun 196 SM, untuk menyatakan secara terbuka klaimnya sebagai firaun yang sah di Mesir.
Kemudian pada 15 Juli 1799, selama kampanye Mesir Napoleon Bonaparte, seorang tentara Prancis bernama Pierre Bouchard, menemukan lempengan basal hitam bertuliskan tulisan kuno di dekat kota Rosetta, sekitar 35 mil sebelah timur Alexandria.
-
Siapa yang menemukan tinta di Mesir kuno? Ini salah satu penemuan revolusioner kala itu. Pada mulanya, mereka mencampur getah nabati, jelaga, dan lilin lebah untuk membuat tinta sebelum mengganti jelaga dengan bahan lain, seperti oker merah, untuk menciptakan berbagai warna.
-
Dimana tinta Mesir Kuno ditemukan? Peneliti mengungkap beberapa detail bagaimana orang-orang Mesir Kuno membuat tinta merah dan hitam. Perlu diketahui, orang Mesir kuno menggunakan tinta untuk menulis setidaknya sejak 3200 SM. Namun, sampel yang dipelajari dalam kasus ini berasal dari tahun 100-200 M dan awalnya dikumpulkan dari perpustakaan kuil Tebtunis.
-
Dimana penemuan surat kuno ini terjadi? Sekelompok mahasiswa yang menjadi sukarelawan dalam penggalian arkeologi di Prancis utara menemukan surat atau catatan yang ditulis arkeolog 200 tahun lalu pada Senin.
-
Apa yang ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
Batu berbentuk tidak beraturan itu berisi potongan-potongan bagian yang ditulis dalam tiga skrip berbeda, yaitu bahasa Yunani, hieroglif Mesir, dan demotik Mesir. Bahasa Yunani kuno di Batu Rosetta memberi tahu para arkeolog bahwa batu itu diukir oleh para imam untuk menghormati raja Mesir, Ptolemy V, pada abad kedua SM.
Lebih mengejutkan lagi, perikop Yunani mengumumkan bahwa ketiga tulisan itu semuanya memiliki arti yang sama. Artefak tersebut memegang kunci untuk memecahkan teka-teki hieroglif, bahasa tertulis yang telah mati selama hampir 2.000 tahun.
Penemuan Batu Rosetta
Dilansir dari laman worldhistory.org, batu Rosetta ditemukan di Port Saint Julien, el-Rashid (Rosetta) di Delta Nil di Mesir pada tahun 1799 M oleh Pierre François Xavier Bouchard. Bouchard adalah seorang perwira insinyur di pasukan Napoleon, dan dia mengekstraksi batu dari tembok tua yang sedang dihancurkan sebagai bagian dari pekerjaan konstruksi di Fort Julien.
Komandan Bouchard, seorang Jenderal Menou, menyadari pentingnya batu tersebut, kemudian mengirim batu itu ke Alexandria. Cetakan dan salinan dibuat, tetapi batu itu kemudian disita oleh jenderal Inggris Tomkins Turner dan artefak itu akhirnya diletakkan di British Museum di London.
history.com
Beberapa sarjana internasional terkenal berusaha menggunakan batu Rosetta untuk menguraikan hieroglif, dan orang Inggris bernama Thomas Young menjadi yang pertama kali mengidentifikasi beberapa hieroglif yang terkait dengan Ptolemy V Epiphanes (205-180 SM) dan arah di mana simbol harus dibaca.
Kemudian pada awal tahun 1820-an M, teks bahasa Mesir sepenuhnya dapat diuraikan oleh sarjana Prancis Jean-François Champollion yang menemukan bahwa hieroglif sebenarnya merupakan campuran dari elemen alfabet, determinatif, dan suku kata. Dan akhirnya, makna penuh hieroglif Mesir, yang hilang selama 1600 tahun, dapat ditemukan kembali.
Gambaran Batu Rosetta
historicaleve.com
Batu Rosetta adalah lempengan batu berukuran 112,3 x 75,7 cm, dan tebalnya 28,4 cm. Teks pada batu Rosetta terdiri dari teks hieroglif Mesir 14 baris, teks demotik 32 baris dan prasasti Yunani 54 baris. Karena bagian dari prasasti hilang, terutama di bagian dua sudut atas dan sudut kanan bawah, membuat teks yang ada menjadi tidak lengkap.
Hieroglif adalah bahasa para imam Mesir, aksara demotik adalah bahasa yang umum digunakan, dan bahasa Yunani digunakan untuk tujuan administratif. Teks ketiga sistem penulisan mengacu pada dekrit yang disahkan oleh dewan imam Memphis yang menegaskan kultus kerajaan Raja Ptolemy V Epiphanes dari Mesir, satu tahun setelah penobatannya.
Teks Batu Rosetta
©2014 Merdeka.com/www.bbc.co.uk
Teks pada prasasti Batu Rosetta dimulai dengan pujian panjang lebar atas pencapaian dan pemerintahan yang baik dari Raja Ptolemy V. Kita diberitahu bahwa raja telah membawa kemakmuran besar ke Mesir dan dia telah menginvestasikan sejumlah besar uang untuk kuil-kuil, baik membangun yang baru maupun memulihkan yang lama, dan dia telah menyediakan gandum untuk banyak orang.
Pajak telah dikurangi atau dihilangkan, dan banyak tahanan yang sebelumnya dianggap musuh negara telah dibebaskan pada masa pemerintahannya. Raja juga telah menumpas musuh Mesir, dan kampanye khusus melawan benteng musuh juga disebutkan, di mana keruntuhannya disebabkan oleh kanal yang dibendung untuk memblokir pasokan air kota.
Untuk menghormati semua pencapaian ini, sebuah patung raja yang mengenakan sepuluh mahkota emas akan didirikan di semua kuil berjudul 'Ptolemy Pembela Mesir' dan dihadiri oleh para imam tiga kali sehari. Dia diakui sebagai dewa Ptolemy Epiphanes Eucharistos dan sebagai kekasih Ptah.
Tanggal lahir dan penobatan raja harus dirayakan sebagai hari raya dengan persembahan, pengorbanan dan pesta, dan, demikian juga, setiap hari terakhir dan hari ke-17 setiap bulan harus menjadi hari perayaan untuk menghormati penguasa besar, yang dicintai oleh para dewa, Ptolemy V.
Teks pada prasasti tersebut diakhiri dengan menyatakan bahwa keputusan ini harus ditulis di atas batu dalam tiga teks yang suci, terdokumentasi dan dalam tulisan Yunani dan batu-batu didirikan di semua kuil di samping patung raja besar yang akan hidup sepanjang masa. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat ini membuktikan bahwa pernah terjadi penggalian 200 tahun lalu di situs arkeologi yang sama.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog menyelam di daerah Aswan, yang memiliki signifikansi sejarah penting di zaman Mesir kuno.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Monumen Misterius dengan Bentuk yang Belum Pernah Ada Sebelumnya, Begini Wujudnya
Baca SelengkapnyaSampai saat ini banyak hipotesis dari para ahli terkait asal usul harta karun ini. Namun belum ada jawaban pasti.
Baca SelengkapnyaSenjata beragam jenis ditemukan di bawah tanah sebuah taman arkeologi di Lyon, Prancis tenggara.
Baca SelengkapnyaPangkalan ini ditemukan di jalur perdagangan penting zaman kuno.
Baca SelengkapnyaSejarawan Ungkap Asal-Usul Napoleon Ternyata Bukan dari Prancis
Baca SelengkapnyaKota ini berasal dari masa kekuasaan Firaun Amenhotep III.
Baca SelengkapnyaPedang itu ditemukan dalam kondisi yang cukup baik dan itu cukup mengejutkan.
Baca SelengkapnyaSejarawan Ungkap Asal-Usul Napoleon Ternyata Bukan dari Prancis
Baca SelengkapnyaBatu ini dijadikan penanda jalan atau tugu, berasal dari tahun 239 Masehi.
Baca SelengkapnyaSebuah Peluru Ketapel Zaman Romawi Ditemukan, Ada Ukiran Nama Tokoh Terkenal
Baca Selengkapnya