Warga Bekasi Ini Hasilkan Rp12 Juta per Bulan dari Maggot, Ini Kisah Inspiratifnya
Merdeka.com - Di tengah situasi ekonomi yang sulit karena terdampak pandemi Covid-19, selalu ada orang-orang yang memiliki semangat untuk bertahan, salah satunya adalah Rahman.
Warga Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat ini mampu bertahan dengan mengandalkan hasil budidaya maggot dari lalat larva hitam yang ia kelola secara mandiri.
Sebagaimana dilansir dari Antara, Rahman menyebut jika usahanya ini berawal dari keterpurukan ekonomi yang dialaminya pada Agustus 2020 lalu. Saat itu Ia mencoba mencari peluang untuk menghidupi keluarganya, hingga akhirnya ia memilih untuk mendalami budi daya maggot.
-
Bagaimana cara warga Kampung Bebek menjalankan budidaya bebeknya? 'Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli,' jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedungwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11).
-
Bagaimana warga Lebak beternak kerbau? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
-
Bagaimana cara warga Kampung Manggal menjaga ladang jagung? Saat jagung sudah ada yang berbuah, warga harus menjaganya setiap hari. Lengah sedikit, kawanan monyet akan menyerbu ladang mereka dan mengambil jagung-jagung yang sudah berbuah sampai habis.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Kenapa masyarakat Bangka Belitung menjaga Kelekak? Warisan yang Harus Dijaga Mengutip dari beberapa sumber, terdapat aturan jika Kelekak tidak boleh diperjualbelikan. Mereka menganggap jika tanah tersebut merupakan warisan yang harus dilestarikan sebuah keluarga dari generasi ke generasi.
-
Bagaimana Bripka Aryanto membudidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
"Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan hanya dari budidaya maggot,” terangnya.
Meraup Rp12 Juta Sebulan
Menurut Rahman, budidaya maggot memiliki keunggulan tersendiri. Selain murah meriah dan mudah dikelola, maggot memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dari 100 gram maggot kering, ia bisa memperoleh omzet Rp20.000 sampai Rp30.000.
Budidaya maggot, lanjut Rahman, bisa menjadi solusi alternatif peluang bisnis baru di masa pandemi Covid-19. Dari usahanya itu Rahman mengaku bisa memperoleh keuntungan hingga Rp12 juta dalam sebulan.
“Ini bisa jadi solusi alternatif bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ya, dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp12 juta,” papar Rahman.
Banyak Manfaat
Selain sebagai pakan ternak, maggot juga bisa digunakan untuk menguraikan sampah organik. Terlebih, sejak masih berbentuk telur lalat, maggot sudah membutuhkan sampah organik untuk bereproduksi hingga nanti siap dipanen.
Maggot diklaim bisa satu hingga tiga kali lebih efektif untuk mengurai sampah dari bobot tubuhnya. Bahkan ada juga yang bisa lima kali lipat dalam waktu 24 jam. Sehingga bisa dijadikan sebagai solusi untuk mengurangi volume sampah.
“Maggot itu bisa mengubah material organik menjadi biomassanya, bahkan kepompong dari larvanya bisa digunakan sebagai pupuk sehingga tidak menimbulkan sampah baru,” tambah Rahman.
Diapresiasi Pemkot
Budidaya Maggot oleh Rahman
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Sementara itu produktivitas Rahman turut diapresiasi oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat meninjau budidaya tersebut. Menurut Tri, keuntungan yang mencapai hingga belasan juta sangat luar biasa, terlebih di tengah situasi ekonomi yang masih sulit.
Tak hanya usaha maggot, Rahman juga diketahui mendalami budidaya ikan lele untuk menambah penghasilan. Kedua usahanya tersebut terbilang cukup maju dan berpotensi untuk berkembang.
"Luar biasa, di saat di mana-mana terkendala masalah ekonomi, tetapi Pak Rahman mampu untuk tetap produktif dan berpenghasilan melebihi standar UMR," kata Tri Adhianto.
Siap Beri Pelatihan
Dalam kesempatan itu, Tri turut mengajak Rahman untuk berperan aktif memulihkan ekonomi masa Pandemi Covid-19 melalui pelatihan budidaya maggot kepada masyarakat yang ingin mengikuti langkahnya.
Tri berpendapat, budidaya maggot sangat memiliki prospek yang sangat bagus dengan keuntungan menjanjikan. Melalui kegiatan pelatihan, masyarakat diharapkan dapat memiliki keterampilan untuk mengembangkan budidaya maggot.
"Dengan demikian nantinya dapat berimbas kepada terbukanya lapangan-lapangan kerja baru, serta mengurangi kapasitas sampah di Kota Bekasi," ujar Tri.
Terkait hal tersebut Rahman pun menyatakan siap untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang hendak belajar. Ia berharap ilmunya bisa memberi manfaat bagi kebangkitan UKM yang sedang mengalami kendala.
"Siapa saja yang ingin belajar budidaya maggot, saya siap memberi kesempatan untuk belajar bersama," tegas Rahman. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil evaluasi satu tahun merintis budidaya ternak lele, nyatanya Amin belum puas.
Baca Selengkapnya"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."
Baca SelengkapnyaSebagai lulusan SD yang sebelumnya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan pekerja mebel.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaJamur membuat Anggi jatuh cinta berkali-kali dan membuatnya melupakan cita-citanya menjadi guru.
Baca SelengkapnyaKarena dikelola dengan baik, bisnis tersebut terus berkembang hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSecara berkelompok Ibu-ibu di Banyuwangi bersama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang hasilnya bisa menambah ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaBisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan ekonomi mengharuskan Anik untuk membantu suami dalam mencari penghasilan tambahan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi petani, Adli pernah bekerja sebagai tukang bangunan. Dia juga pernah bekerja di sebuah gudang garmen
Baca Selengkapnya