7 Fakta Situs Liyangan, Bekas Pemukiman Kuno yang Terkubur Letusan Gunung Sundoro
Merdeka.com - Situs Liyangan merupakan sebuah situs pemukiman kuno yang berada di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah. Pada awalnya, situs itu terkubur di atas lahan pertambangan pasir milik warga.
Namun sejak ditemukannya pada 2008, tempat itu menjadi sebuah situs yang mengagumkan, hingga banyak ilmuwan yang terus melakukan penelitian di tempat itu. Mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar yang belum terungkap tentang kehidupan masa lalu.
Penemuan pertama pada tahun 2008 mengungkapkan adanya talud, yoni, arca, dan batu-batu candi di situs itu. Selanjutnya, ditemukan pula bangunan candi yang tinggal bagian kakinya saja. Di atas kaki candi itu, ditemukan sebuah yoni yang memiliki bentuk unik.
-
Apa yang ditemukan di Situs Liyangan? Selain arca-arca itu, ada pula peninggalan berupa beras yang diduga berasal dari era Mataram Kuno. Beras itu berwarna hitam, diduga berubah warna karena terbakar erupsi Gunung Sindoro.
-
Dimana Situs Liyangan berada? Situs Liyangan merupakan salah satu situs purbakala yang berada di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.
-
Dimana letak Situs Liyangan? Arkeolog Senior Junus Satrio Atmojo mengatakan bahwa Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro akan dijadikan cagar budaya nasional.
-
Dimana lokasi penemuan permukiman kuno? Penggalian dilakukan sepanjang A66, jalan utama yang melintasi wilayah tersebut dari barat ke timur, menghubungkan wilayah North Yorkshire dan Cumbria.
-
Kapan Situs Liyangan berkembang? Situs ini diduga merupakan sebuah desa yang berkembang saat era Mataram Kuno di mana ajaran Hindu dan Buddha berkembang pesat pada masa itu.
-
Dimana permukiman kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan permukiman kuno berusia 7.000 tahun di dekat Sungai Tais, Serbia timur laut.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada periode tahun 2010-2011 mengungkapkan situs tersebut sebenarnya bukan merupakan kompleks percandian. Namun merupakan sebuah desa kuno di zaman Mataram Kuno yang terkubur selama ratusan bahkan ribuan tahun. Berikut selengkapnya:
Penemuan Situs Liyangan
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Keberadaan Situs Liyangan pertama kali terungkap pada 2008. Waktu itu sejumlah penambang pasir dan batu menemukan sejumlah benda kuno dan batu bekas bangunan candi itu merupakan warisan peradaban di masa lalu.
Namun ada seorang warga yang mengerti tentang artinya penemuan itu. Dari pada dijual, dia memilih menyimpan sendiri benda-benda itu agar tidak rusak dan dicuri.
“Awalnya saya menemukan patung-patung berjumlah 10, tapi ada juga yang sebenarnya sudah dicuri orang,” ungkap Bronto, salah satu warga Liyangan yang menemukan patung-patung di situs itu dikutip dari YouTube Melawan Lupa Metro TV.
Bekas Pemukiman Kuno yang Terkubur
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Setelah Balai Arkeologi Jawa Tengah dan DIY melakukan penelitian di sana, terungkaplah bahwa tempat itu dulunya merupakan bekas pemukiman kuno yang telah berusia 1.000 tahun.
Dilansir dari YouTube Melawan Lupa Metro TV, para peneliti situs ini menduga jejak tertua di sana berasal dari abad ke-2 Masehi. Selama ratusan tahun kemudian, tempat itu menjadi hunian masyarakat pada zaman itu.
Hingga akhirnya tempat itu terkubur oleh muntahan lahar Gunung Sundoro yang meletus besar pada abad ke-11.
Situs Peninggalan Kuno Terlengkap
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Situs Liyangan merupakan tempat peninggalan kuno yang terlengkap. Selain batu-batuan candi, di sana ternyata juga ditemukan peninggalan lain seperti sisa bangunan tempat peribadatan, potongan bangunan sisa tempat tinggal, dan benda perkakas rumah tangga.
“Menurut saya Situs Liyangan menjadi sangat menarik karena komponennya banyak sekali. Salah satu di antaranya adalah adanya bekas prasarana jalan. Menurut saya, itu baru ditemukan di Liyangan dan sebelumnya di situs Ratu Boko. Tapi yang di situs Ratu Boko itu tidak sebagus yang ada di Liyangan,” jelas Djoko Dwiyanto, mantan guru besar UGM.
Terkubur Letusan Gunung Sundoro
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Kehidupan masyarakat di pemukiman kuno itu terus berjalan hingga meletusnya Gunung Sundoro pada abad ke-11. Pada waktu itu, masyarakat Liyangan kuno diperkirakan telah memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana.
Sehingga sebelum gunung itu meletus, mereka telah menyelamatkan diri mereka, harta dan hewan ternak mereka untuk mengungsi ke daerah lain.
“Mereka sudah mengungsi sebelum letusan. Karena mestinya kalau mereka ikut tertimbun kita bisa menemukan tulang-tulang korban dari letusan. Lalu ada pula bekas bangunan rusak yang diperbaiki dengan bahan yang agak berbeda. Itu kemungkinan rusak karena bencana, jadi harus diperbaiki lagi dan lagi,”ungkap Joko Dwiyanto, mantan guru besar Arkeologi UGM.
Perkakas Rumah Tangga di Situs Liyangan
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Selain penemuan batuan candi dan bekas pemukiman, temuan lain yang paling banyak ditemukan di Situs Liyangan adalah perkakas rumah tangga.
Bernda-benda perkakas yang ditemukan di sana terbuat dari bahan yang bermacam-macam, ada yang dari tanah liat, ada yang dari keramik, logam, batu, dan serat kain.
Bahkan, keramik-keramik yang ditemukan di sana diyakini ilmuwan berasal dari Negeri China pada masa Dinasti Tang.
“Beberapa perkakas yang kita temukan itu merupakan alat memasak seperti periuk, pecahan tungku, selain itu ada pula mangkuk, kendi, dan lain sebagainya,” kata Sugeng Riyanto, kepala Balai Arkeologi Jateng-DIY.
Bekas Lahan Pertanian Kuno
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Selain bekas pemukiman, di tempat itu juga ditemukan bekas lahan pertanian kuno. Temuan itu didasarkan pada jejak-jejak yang ditemukan meliputi bentuk lahan, sistem pangairan, peralatan pertanian, dan temuan temuan tumbuhan dan bahan panganan dalam bentuk arang.
Selain itu di sana juga ada yoni pipih bundar berdiameter 2 meter yang berperan sebagai jantung pertanian kuno karena berada di tempat yang paling tinggi. Yoni itu juga diduga sebagai pusat tempat upacara sebelum bertani.
“Lahan pertanian itu kita temukan dalam bentuk gundukan memanjang. Di atasnya nanti ditanam-tanami. Waktu kita eskavasi, ketemu fitur itu. bahkan cap-cap bekas tanamannya juga ketemu,” kata Sugeng dikutip dari YouTube Melawan Lupa Metro TV.
Sisa Peradaban Mataram Kuno
©YouTube/Melawan Lupa Metro TV
Keberadaan perkampungan kuno di Situs Liyangan kerap dikaitkan oleh para ilmuwan Arkeologi dengan isi Prasasti Rukam yang ditemukan di Parakan, Temanggung yang berasal dari zaman Mataram Kuno.
Menurut Baskoro Daru Tjahjono, peneliti Balai Arkeologi Jateng-DIY, prasasti itu menyebutkan adanya sebuah desa yang rusak karena bencana letusan gunung berapi.
Hanya saja dalam prasasti itu tidak menyebutkan nama gunung yang meletus serta nama desa yang rusak itu.
Selain itu, lokasi Situs Liyangan yang berada di Temanggung dinilai masih dekat dengan pusat Kerajaan Mataram Kuno yang berada di Magelang. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prasasti ini sering dikaitkan dengan penemuan situs kampung kuno di Liyangan
Baca SelengkapnyaSingkapan lapisan purba dapat dilihat secara kasat mata pada sejumlah tempat di Sangiran.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaMasih banyak ditemukan peninggalan pondasi rumah dan perabotan rumah tangga di bekas desa yang hilang itu
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaDahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung
Baca SelengkapnyaGeosite ini merekam bukti lenyapnya Gunung Api Purba Nglanggeran
Baca SelengkapnyaBeberapa situs dari era megalitikum ditemukan di sini. Kebudayaan seperti apa yang pernah hidup di sini ribuan tahun lalu?
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaBerikut 7 tempat wisata di Toraja yang paling dicari dan direkomendasikan untuk dikunjungi bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaBanyak hal menarik yang bisa diteliti di Situs Liyangan.
Baca Selengkapnya