Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inovasi Ragam Kegiatan Kraton Yogyakarta di Tengah Pandemi, Tak Tinggalkan Tradisi

Inovasi Ragam Kegiatan Kraton Yogyakarta di Tengah Pandemi, Tak Tinggalkan Tradisi Event Kraton Jogja. ©2020 Merdeka.com/Dokumentasi Kraton Jogja

Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih jadi perhatian. Dilansir dari laman Satgas Covid-19 DIY, per Minggu (15/11), ada 4.518 kasus terkonfirmasi, 112 meninggal dan 3.627 dinyatakan sembuh.

Per hari ini, Senin (16/11), sudah hampir sepuluh bulan persebaran Covid-19 di Indonesia. Selama sepuluh bulan itu pula, banyak kegiatan luar ruangan ditunda, bahkan ada yang dibatalkan. Begitu pula tradisi-tradisi adat Jawa oleh Kraton Yogyakarta.

Walau dengan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan beberapa tradisi dan kegiatan Kraton Yogyakarta tetap diadakan. Seperti Maulid Nabi pada Kamis (29/10) lalu, pihak kraton tetap melaksanakan pembagian Rengginang dan Udhik-udhik. Tentu pelaksanaan ini tidak dilakukan di keramaian seperti biasanya.

Selain perayaan Maulid Nabi dengan cara berbeda, masih ada beberapa tradisi dan kegiatan kebudayaan lain yang tetap dilaksanakan Kraton Yogyakarta:

Perayaan Maulid Nabi

Kalau biasanya Perayaan Maulid Nabi dirayakan dengan kerumunan masyarakat yang berebut ubarampe gunungan, kali ini berbeda. Karena Maulid Nabi tahun 1442 H ini berlangsung di tengah pandemi, pihak kraton membuat pola pelaksanaan baru untuk meminimalisir kerumunan.

event kraton jogja

©2020 Merdeka.com/Dokumentasi Kraton Jogja

"Setting atau format seperti ini, seperti diketahui, sejatinya juga telah dilakukan pada saat pelaksanaan Garebeg Sawal dan Garebeg Besar beberapa waktu lalu. Dikarenakan sekarang pandemi CoViD-19 masih ada, maka kami melakukan pola yang sama untuk meminimalisir timbulnya kerumunan," ujar pemimpin pembagian ubarampe, KPH Notonegoro dilansir dari laman resmi Kraton Yogyakarta.

Prosesi yang dilaksanakan pada Kamis (29/10/2020) lalu ini, bertempat di Bangsal Srimanganti. Sedangkan ubarampe yang digunakan berupa rengginang sebanyak 2.700 tangkai. Sedangkan untuk pembagian, ubarampe yang sudah melewati serangkaian prosesi adat, dibagikan kepada abdi dalem yang hadir. Bungkusan ubarampe juga berbeda, kali ini pihak penyelenggara melapisinya dengan plastik.

Pameran Temporer Sultan HB II

Selain gelaran tradisi, Kraton Jogja juga masih melaksanakan kegiatan budaya, salah satunya Pameran Temporer Sri Sultan Hamengku Buwono II. Bedanya, pameran ini dilaksanakan dalam kondisi terbatas karena pandemi. Sedangkan untuk pembukaan yang berlangsung pada Kamis (29/10/2020) lalu, digelar secara daring melalui kanal Youtube Kraton Jogja.Dilansir dari laman resmi Kraton Jogja, pameran ini akan digelar selama tiga bulan, dari 29 Oktober 2020 hingga 31 Januari 2021. Dan, pameran yang diselenggarakan di Ruang Pameran Temporer Pelataran Kedhaton ini, bisa dikunjungi pada hari Selasa-Minggu pukul 08.00-14.00 WIB. “Meski telah lebih dari 20 dasawarsa, bentuk legitimasi Sultan kedua masih dapat disaksikan seperti bangunan benteng Baluwarti, Pesanggrahan Rejawinangun, Cendanasari, dan Gua Siluman, serta manuskrip pusaka yang hingga kini masih tersimpan di dalam Keraton Yogyakarta. Maka, kisah Sang Perwira inilah yang kemudian kami angkat menjadi tema dalam pameran temporer Adhyatmaka tahun ini,” jelas GKR Bendara, Penghageng KHP Nityabudaya menjelaskan makna pameran ini.

Peringati Hari Wayang secara Digital

Satu lagi kegiatan kebudayaan dan tradisi yang tetap dilaksanakan Kraton Jogja di tengah pandemi. Ialah peringatan Hari Wayang Nasional yang jatuh pada Sabtu (7/11) lalu. Bertepatan dengan peluncuran koleksi digital Kagungan Dalem Ringgit Krucil Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat oleh KPH Kridhomardowo.

event kraton jogja

©2020 Merdeka.com/Dokumentasi Kraton Jogja

Bedanya, acara peluncuran dan peringatan Hari Wayang Nasional ini dilaksanakan secara daring, melalui aplikasi Zoom, serta ditayangkan di kanal Youtube resmi kraton.Digitalisasi wayang ini sudah dilakukan pihak kraton, dengan harapan, bisa dipelajari oleh masyarakat secara luas dan tidak terbatas. Terlebih dalam kondisi pandemi seperti saat ini.“Sejauh ini, kami sudah mendigitalisasi beberapa kotak wayang, dan hingga hari ini sudah ada 3 kotak yang kami luncurkan. Sehingga kami berharap digitalisasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Yogyakarta, dan umumnya seluruh dunia," jelas KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhomardowo, dilansir dari laman Kraton Jogja. (mdk/snw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro

Banyak makna filosofis yang terkandung dalam tradisi ini

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
MUI: Indonesia Punya Banyak Perbedaan Bahasa dan Tempat Beragam Tetap Bersatu
MUI: Indonesia Punya Banyak Perbedaan Bahasa dan Tempat Beragam Tetap Bersatu

Pihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.

Baca Selengkapnya
12 Tradisi Maulid Nabi yang Turun Temurun Dilakukan Hingga Saat Ini
12 Tradisi Maulid Nabi yang Turun Temurun Dilakukan Hingga Saat Ini

Dengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Potret Serunya Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Ada Arak-Arakan Gajah hingga Tumpeng Raksasa
Potret Serunya Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Ada Arak-Arakan Gajah hingga Tumpeng Raksasa

Dalam waktu singkat, isi gunungan tumpeng habis diserbu masyarakat yang tampak sangat antusias.

Baca Selengkapnya
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu

Pemprov Jawa Barat mengumumkan bahwa Ngunjung khas Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Baca Selengkapnya
Airlangga Apresiasi Tradisi Masyarakat Jaga Kekayaan Budaya Luhur Bangsa
Airlangga Apresiasi Tradisi Masyarakat Jaga Kekayaan Budaya Luhur Bangsa

Salah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Adat Bekakak, Tradisi untuk Mengenang Kesetiaan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Mengenal Upacara Adat Bekakak, Tradisi untuk Mengenang Kesetiaan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta

Upacara yang digelar tiap bulan Sapar itu digelar untuk menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna

Berbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan

Baca Selengkapnya