Jadi Penghubung Jogja-Jateng, Ini Kisah Hancurnya Jembatan Kali Krasak
Merdeka.com - Kali Krasak mengalir dari Gunung Merapi dan menjadi satu dengan Kali Progo untuk selanjutnya bermuara di Samudera Hindia. Kali itupun menjadi batas antara dua provinsi, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk menghubungi dua wilayah yang terpisah oleh Sungai Krasak, dibangunlah jembatan-jembatan di beberapa titik. Namun jembatan yang membentang di atas Kali Krasak tidak banyak. Maka dari itu perannya sangat vital sejak zaman Hindia Belanda.
Pada masa Orde Baru, Jembatan Krasak hanya terdiri dari sebuah jembatan tunggal dengan dua jalur kendaraan yang saling berlawanan arah. Namun tepat setelah masa lebaran tahun 1991, terjadi sebuah tragedi kecelakaan yang membuat jembatan itu runtuh.
-
Kenapa jembatan di Banyuwangi penting? 'Jembatan putus langsung kami masukkan perencanaan 2023, karena jembatan itu kan penting, memperpendek jarak perjalanan. Kalau tidak segera diperbaiki, mengganggu mobilitas warga. Dan alhamdulillah, yang putus dan rusak kemarin sudah kita perbaiki,' kata Ipuk.
-
Dimana kejadian jembatan kaca pecah? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Kenapa jembatan kaca itu pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak. Apalagi pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian.
Lantas seperti apa kecelakaan itu? dan sejauh mana kecelakaan itu berdampak pada runtuhnya Jembatan Krasak? Berikut selengkapnya:
Kronologi Kecelakaan di Jembatan Krasak
©Slemankab.go.id
Dilansir dari Pendekartidar.org, kecelakaan itu terjadi di tahun 1991. Waktu itu, sebuah kendaraan bermuatan tangki melintasi jalan raya Jogja-Magelang dari arah Yogyakarta.
Dengan kecepatan tinggi, kendaraan itu terlibat saling salip menyalip dengan sebuah bus umum. Karena kecepatan kendaraan itu begitu tinggi, gandengan tangki terlepas dari kendaraan.
Pengait gandengan yang lepas itu kemudian menghantam permukaan aspal di tengah jembatan dan kemudian menimbulkan percikan api. Api kemudian merambat ke tangki yang penuh bahan bakar minyak dan terjadilah kebakaran yang amat besar.
Panas api yang tinggi dan membumbung ke angkasa membuat kerangka jembatan yang terbuat dari besi baja itu meleleh. Bangunan jembatan itu kemudian runtuh.
Jembatan Baru Kali Krasak
©YouTube/Go Out TV
Sekian bulan kemudian jembatan yang runtuh itu dibangun kembali. Untuk sementara waktu menunggu pembangunan jembatan baru, kendaraan yang ingin melewati Kali Krasak melintas sebuah jembatan ponton sementara yang dibangun oleh kesatuan Zeni TNI AD.
Kendaraan kecil dan roda dua bisa melintasi jembatan darurat itu untuk sementara waktu. Sedangkan untuk kendaraan besar, lalu lintas dialihkan melalui jalan Ngluwar, melintasi Ancol Bligo dan memasuki Sleman dari ujung barat. Kondisi ini berlangsung hampir setengah tahun hingga jembatan Krasak yang runtuh kembali berdiri.
Sepuluh tahun setelah itu, jembatan Krasak dirasa tidak mampu lagi menampung arus lalu lintas yang semakin padat. Oleh karena itu dibangunlah jembatan baru yang berada di sebelah timur jembatan lama.
Jembatan baru itu dibuka menjelang arus mudik tahun 2001. Hingga akhirnya jembatan yang membentang di atas Kali Krasak merupakan sepasang jembatan yang berdiri kokoh hingga sekarang.
Kondisi Jembatan Kereta Api Kali Krasak
©YouTube/Komunitas Ohol
Tak jauh di sebelah barat Jembatan Krasak yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan bermotor, terdapat jembatan tua yang sudah tidak digunakan lagi. Dulunya jembatan itu digunakan untuk lalu lintas kereta api jalur Jogja-Magelang-Ambarawa. Konon berhentinya operasional kereta api Jogja-Magelang berkaitan erat dengan keberadaan jembatan kereta api yang membentang di atas Kali Krasak itu.
Hal inilah yang diungkapkan oleh Biyung Tuwo, seorang pengguna kereta api Jogja-Magelang. Dilansir dari Pendekartidar.org, konon saat terjadi banjir lahar dingin yang menerjang Kali Krasak pada musim penghujan, kondisi jembatan kereta api itu menjadi tidak stabil dan sering bergoyang.
Demi kehati-hatian, setiap kereta api yang melintas dari arah Magelang selalu berhenti di sebuah desa yang letaknya tak jauh dari jembatan. Bahkan pernah kejadian kereta api yang hendak melintasi jembatan itu maju bergerak mundur seakan takut untuk melintasi jembatan.
Hal inilah yang konon menjadi salah satu penyebab tidak diteruskannya trayek kereta api Jogja-Magelang-Ambarawa. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaJembatan itu merupakan titik tersulit dalam hal perencanaan jalur kereta api milik Perusahaan SDS dari Purwokerto hingga Wonosobo.
Baca SelengkapnyaJembatan ini diapit oleh kawasan perbukitan yang hijau, ditambah dengan aliran Sungai Serayu yang luas
Baca SelengkapnyaMasih jadi tanda tanya mengapa jembatan ini dinamakan jembatan cincin
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaJembatan kereta api ini menjadi yang terpanjang di Indonesia yang menghubungkan jalur Banjar-Cijulang.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaSebuah jembatan kereta api yang membentang di atas jalur kereta api dibangun pada tahun 1929 untuk menghubungkan jalur kereta Batavia-Surabaya.
Baca Selengkapnya