Kisah Inspiratif Difabel yang Kehilangan Dua Tangan, Kini Jadi Fotografer Profesional
Merdeka.com - Rusidah Badawi kehilangan separuh lengannya sejak lahir. Namun kekurangan itu tidak menghalanginya untuk terus mengejar mimpinya. Kini setelah dewasa, perempuan asal Purworejo itu menggeluti karier sebagai fotografer profesional. Profesi itu telah ia jalani sejak tahun 1994.
Dilansir dari Gunadarma.ac.id, pada awalnya tidak terlintas di pikiran Rusidah untuk belajar fotografi. Selepas lulus SMP, dia melanjutkan pendidikan ke Pusat Pelatihan untuk penyandang cacat di Solo dan memilih memperdalam keterampilan menjahit.
Tapi waktu itu Rusidah melihat ada rekannya sesama difabel yang hanya memiliki satu tangan belajar keterampilan fotografi. Diapun sudah bisa menghasilkan uang dari foto keliling. Dari situlah ia mulai berniat untuk memperdalam ilmu fotografi. Hanya saja selama proses belajar, Rusidah sempat tak yakin dengan kemampuannya karena ia tidak memiliki jari.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa fotografer pertama di Indonesia? Mengutip laman Asia Pacific Photography, fotografer perempuan pertama itu bernama Thilly Weissenborn.
-
Apa profesi Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah adalah seorang politisi yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Banten I yang meliputi Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Apa profesi Rumiyati? Willy Dozan fokus di seni peran, sementara Rumiyati Ningsih populer di media sosial sebagai selebgram.
-
Apa prestasi yang diraih Rizki Juniansyah? Atlet kelahiran Banten, Rizki Juniansyah, yang berusia 21 tahun, telah mengukuhkan dirinya sebagai lifter terkuat di kelas 73 kilogram Olimpiade Paris 2024. Pada Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah berhasil memenangkan medali emas di nomor 73kg putra.
“Belajar pertama kali foto itu dulu masih pakai film. Saya masih ragu apakah saya masih bisa atau nggak. Karena praktik foto menggunakan film itu goyang sedikit saja sudah buram. Guru saya merekayasa itu agar membuat tripoid di dada, lalu di kamera diberi skrup yang menonjol agar tidak buram,” ungkap Rusidah. Berikut kisah selengkapnya:
Pulang Kampung Langsung Praktik
©YouTube/Saliha TV
Sekembalinya ke Purworejo, Rusidah langsung berburu foto dengan berbekal kamera yang dipinjamkan dari gurunya. Menurut Rusidah, berburu foto di keramaian sangat membantu meningkatkan mentalnya menjadi juru foto. Selain menguji mental, berburu foto saat itu ia manfaatkan untuk mengambil sampel foto yang nantinya ia gunakan untuk meyakinkan konsumen agar menggunakan jasanya.
Karena jasanya makin dikenal banyak orang di Purworejo, dia kemudian mendapat pekerjaan menjadi fotografer di berbagai acara pernikahan. Menurut Rusidah, menjadi juru foto di acara pernikahan menuntut tanggung jawab yang lebih besar, apalagi saat itu ia sendirilah yang menjadi fotografer dan tidak ada fotografer lain yang membantu.
“Ada kejadian saat memotret pernikahan di mana kamera saya layarnya tertutup gelap gulita dan tidak bisa digunakan untuk membidik. Padahal tukang fotonya hanya saya. Terus saya putar tak buat kecepatan seribu. Lalu layarnya kembali terbuka. Itu masih menggunakan film,” kata Rusidah.
Belajar dari Kamera Manual ke Digital
©YouTube/Saliha TV
Setelah lebih dari sepuluh tahun menguasai berbagai jenis kamera, dia harus mulai belajar lagi untuk menggunakan kamera digital yang ia peroleh dari sumbangan sebuah bank swasta. Saat itulah ia belajar menggunakan kamera digital itu pada anaknya. Setelah satu bulan lebih, dia bisa menggunakan kamera digital itu. Setelah itu dengan perlengkapan seadanya ia membuka sebuah studio foto sederhana di rumahnya. “Kalau ada apa-apa belajarnya sama anak saya. Waktu dapat kamera digital itu saya takut salah, menyesuaikan hampir 1 bulan lebih,” ungkap Rusidah.
Punya Banyak Relasi
©YouTube/Saliha TV
Dari profesinya sebagai fotografer itu, Rusidah mengaku mendapatkan banyak kenalan. Bahkan dia pernah diundang oleh Istri Presiden saat itu, Ani Yudhoyono, untuk mengisi pameran fotografi yang ia selenggarakan. Tak cukup sampai di situ, ia pernah mewakili penyandang disabilitas untuk mengikuti konferensi disabilitas se-Asia Tenggara dan pernah pula mendapatkan tiket liburan gratis ke China dan Taiwan.
“Selain memang suka dengan dunia foto, saya bersyukur sekali karena saya punya banyak kenalan di bidang apapun melalui foto. Saya juga kenalan sama teman-teman se-Asia Tenggara juga melalui foto,” kata Rusidah
Punya Usaha Lain
©YouTube/Saliha TV
Berkat pekerjaannya sebagai fotografer, Rusidah dapat membangun rumah dan menyekolahkan putra tunggalnya. Namun meningkatnya penggunaan kamera ponsel membuat permintaan menjadi juru foto di berbagai acara menjadi menurun.
Walau begitu, Rusidah mengaku tak khawatir karena di samping fotografer, ia memiliki usaha dengan membuka warung angkringan di depan studio fotonya bersama suaminya, Suradi.
“Yang mengatur rezeki itu Allah. Kadang saya juga bisnis lain,” ungkap Rusidah dikutip Merdeka.com dari Gunadarma.ac.id pada Jum’at (18/9). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan fisik tak jadi alasan untuk tetap jadi polwan, siswi Sepolwan asal Bangka Belitung ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Rendi pemuda disabilitas yang kini telah resmi menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaSri Setyaningsih pernah menyesal lahir ke dunia dengan kondisi tubuh tidak sempurna. Ia kemudian bangkit dan berhasil mengajak ratusan difabel hasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaPria asal Trenggalek ini pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaBerkat ketekunan Faris, dia berhasil mendapatkan banyak tawaran kerja meski dengan keterbatasan fisik.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaKeterbatasan Rully tak menyurutkan niatnya untuk terus dinas dan mengabdi kepada satuan Polri. Sikap tangguh pun juga ditunjukkan sang istri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil membagikan foto masa kecilnya yang membuat publik gagal fokus pada bentuk kakinya.
Baca SelengkapnyaMemulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaLisa korban KDRT air keras suaminya kini bangkit dan menyambung hidupnya.
Baca Selengkapnya