Penerbit Buku di Solo Ini Bertahan Lebih dari Enam Dekade, Begini Kisahnya
Merdeka.com - Penerbit buku Tiga Serangkai didirikan pada 28 September 1958. Pendiriannya dirintis oleh beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di Wuryantoro, Wonogiri.
Tujuan didirikannya penerbit ini adalah untuk menghasilkan buku tentang Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Umum, juga sebagai bentuk tanggung jawab para guru yang ingin melihat siswa-siswi mereka berhasil dalam penelitian.
Seiring waktu, Tiga Serangkai kini telah berusia 62 tahun dan telah bertahan hingga enam dekade. Kini, penerbit itu masih konsisten menerbitkan buku-buku sekolah melalui prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
-
Kapan kitab itu dibuat? Para ahli berpendapat Kitab Kells dibuat di Iona sekitar tahun 800-an M oleh para biarawan yang mengabdikan diri kepada misionaris Irlandia abad ke-6 di mana St. Columba diyakini menyebarkan agama Kristen ke seluruh Skotlandia.
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
-
Siapa yang mendirikan Toko Buku Bandung? Media sosial diklaim jadi salah satu penyebab utama menurunnya minat baca di Indonesia. Melihat kondisi ini, salah satu warga Kota Bandung bernama Deni Rachman, menaruh perhatian terhadap dunia literasi dengan mendirikan toko buku offline yang nyaman.
-
Kapan manuskrip ini dibuat? Catatan ini diyakini dibuat pada abad ke-4 atau ke-5 di Mesir, yang saat itu adalah masyarakat Kristen dan bagian dari Kekaisaran Romawi.
-
Kapan Laskar Pelangi diterbitkan? Novel Laskar Pelangi adalah salah satu karya sastra Indonesia yang paling populer dan fenomenal. Novel ini ditulis oleh Andrea Hirata dan diterbitkan pada 2005.
-
Kenapa toko buku Dadeng masih eksis? Dia menyebut jika saat ini buku-buku cetak masih memiliki peminat meski tak banyak.
“Kami bersyukur Tiga Serangkai berhasil melewati berbagai dinamika dan perubahan bangsa ini dan tetap fokus terhadap dunia pendidikan di Indonesia,” kata Eny Rahma Zaenah, CEO PT Tiga Serangkai, dikutip dari Liputan6.com pada Jumat (27/3).
Berikut selengkapnya:
Sejarah Berdirinya Tiga Serangkai
©2021 Liputan6.com
Penerbit Tiga Serangkai didirikan pada 28 September 1958 di Wuryantoro, Wonogiri oleh pasangan guru H. Abdullah Marzuki (alm) dan istrinya Hj. Siti Aminah. Pada tahun 1972, mereka memindahkan operasinya ke Solo dan mengembangkan perusahaan percetakan dan penerbitannya dengan lebih baik. Pada tahun 1980 hingga 1987, perusahaan itu mulai membeli dan menggunakan mesin modern sehingga mereka dapat memproduksi buku secara lebih efisien.
Pada 14 Desember 1990, H. Abdullah Marzuki meninggal dunia dan mewariskan penerbitan itu pada keluarganya. Siti Aminah Marzuki kemudian menjalankan usaha penerbitan itu bersama anak-anaknya dan terus memperluas bisnis mereka ke seluruh negeri.
Pada tahun 2003, usaha penerbit Tiga Serangkai telah memperluas sektor bisnis mereka tidak hanya pada penerbitan, namun juga distribusi dan ritel. Sejak tahun 2007, Tiga Serangkai telah memperluas bisnis mereka ke seluruh dunia dan kualitas produknya telah diakui di tingkat internasional.
Selalu Lakukan Inovasi
Perubahan cepat yang terjadi dewasa ini membuat Penerbit Tiga Serangkai berinisiatif untuk melakukan inovasi agar tetap dapat melahirkan buku-buku terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, perubahan digital dianggap penerbit itu sebagai tantangan sekaligus peluang yang bisa dioptimalkan.
“Pengalaman selama 62 tahun telah menjadikan Tiga Serangkai semakin matang. Kami pastikan di tengah berbagai perubahan ini, komitmen Tiga Serangkai terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia tidak akan pernah berubah,” kata Eny.
Peran bagi Dunia Pendidikan Indonesia
Kini, buku-buku yang diterbitkan Tiga Serangkai telah mewarnai hampir seluruh sekolah di Indonesia mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan sederajat di seluruh Indonesia. Mereka telah didukung oleh lebih dari 3.300 penulis aktif dan editor yang telah tersertifikasi nasional oleh pemerintah dengan berbagai latar belakang pendidikan dan keilmuan.
Setiap tahunnya, Tiga Serangkai menerbitkan lebih dari 1.000 judul buku dari berbagai mata pelajaran. Penerbit itupun telah memiliki 42 kantor cabang di seluruh Indonesia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roti sisir legendaris Pasuruan ini banyak diburu wisatawan untuk oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaHanya tinggal menghitung hari Toko Buku Gunung Agung ditutup total.
Baca SelengkapnyaHerman Pratikto tidak pernah menyebut dirinya sebagai pengarang cerita
Baca SelengkapnyaSurat Kabar yang berdiri pada tahun 1912 ini media perjuangan yang menyuarakan pemikiran politik yang dirancang oleh tokoh Tiga Serangkai.
Baca SelengkapnyaEnid Blyton menciptakan dunia petualangan yang memikat, menjadikannya salah satu penulis paling berpengaruh dalam genre sastra anak.
Baca SelengkapnyaSelain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Baca SelengkapnyaKaryanya bisa dilihat di banyak toko buku besar se-Indonesia.
Baca SelengkapnyaToko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.
Baca SelengkapnyaIni adalah toko buku tertua di Shibuya yang berhasil selamat dari serangan udara di masa Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah sejarah Sesko TNI AU dan jajaran komandannya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari rajin menulis, pria keturunan Tionghoa ini juga menyelami perfilman Indonesia yang sudah mulai marak pada saat itu.
Baca SelengkapnyaSalah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba saat berwisata ke Bali
Baca Selengkapnya