Dulu Buruh Gaji Kecil, Pria di Lamongan Beralih Jual Pentol Cuan Rp20 Juta Sebulan
Merdeka.com - Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei atau yang dikenal dengan sebutan May Day memiliki sejarah panjang yang memilukan. Awalnya, pada 1 Mei 1886, kelompok sosialis hingga serikat buruh menggelar aksi di Chicago, Amerika Serikat menuntut pengurangan jam kerja menjadi maksimal 8 jam sehari. Dikutip dari berbagai sumber, aksi itu muncul karena jam kerja buruh dinilai tak wajar karena harus bekerja hingga 18 jam sehari.
Aksi yang dilakukan untuk menentang kelompok pemilik modal berakhir rusuh. Peristiwa ini dikenal dengan kerusuhan Haymarket. Para demonstran bentrok dengan aparat keamanan hingga berujung penembakan terhadap aksi massa.
Tiga tahun usai insiden nahas itu, pada 1889, federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari memperingati para buruh serta untuk mengenang Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Kenapa pedagang Solo merasakan keuntungan? Selain itu, kemenangan Timnas atas Turkmenistan ini juga menjadi berkah bagi para pedagang yang berjualan di Stadion Manahan Solo dan sekitarnya.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Kenapa Peternak muda di Nganjuk sukses? Nizar tak menyangka ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Menurutnya, menjadi peternak cukup sulit dan membutuhkan konsistensi serta ketelitian dalam merawat hewan-hewan peliharaannya.
-
Dimana pria itu bekerja? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), insiden ini dengan cepat menjadi postingan tren teratas di platform media sosial China Weibo pada tanggal 19 September.
Di Indonesia, May Day sudah diperingati sejak tahun 1920 silam atau 25 tahun sebelum negara ini merdeka. Usai ditiadakan oleh pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, pada tahun 2014 tepatnya era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Kisah Inspiratif Mantan Buruh
Kemeriahan peringatan Hari Buruh Internasional tidak hanya datang dari aksi turun ke jalan, tetapi juga kerap diwarnai kisah-kisah lain seputar kehidupan pribadi buruh. Merdeka.com menemukan satu kisah inspiratif mantan buruh asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Namanya Khoirul, warga Desa Dampit, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Lelaki berusia 30 tahun itu dulunya bekerja sebagai buruh pabrik di salah satu perusahaan dengan target kerja tinggi, namun gajinya pas-pasan untuk hidup, seperti dikutip dari akun Instagram @berita_lamongan_. Saat itu, ia tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di pabrik. Pilihan itu ia jalani selama lima tahun.
Khoirul menceritakan, gaji dari kerja pabrik yang ia lakoni saat itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan biaya transportasi. Dia pun memutar otak, apakah akan terus bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji kecil atau beralih profesi. Dia kemudian memutuskan pilihan kedua, mengundurkan diri dari perusahaan sepatu tempatnya bekerja dan memulai usaha berjualan pentol gerobak.
Cuan Puluhan Juta
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/rineca
Modal yang ia gunakan untuk memulai usaha berjualan pentol adalah uang yang ia tabung selama bekerja sebagai buruh. Dia nekat memulai usaha berjualan pentol pada tahun 2017 silam. Pada bulan-bulan pertama berjualan, dagangannya sepi, bahkan Khoirul sempat rugi berkali-kali.
Seiring berjalannya waktu, usahanya mulai ramai pembeli karena sudah banyak tahu bahwa pentol dagangan Khoirul rasanya enak. Kini, ia mengaku bisa meraup untung bersih berkisar antara Rp15 juta hingga Rp20 juta sebulan. Laki-laki yang akrab disapa Irul itu menjajakan pentol di pinggir jalan raya Sugio-Lamongan. Sejak pagi hingga sore hari, ia mangkal di bawah pohon asam jawa yang rindang.
Penghasilan Irul berjualan pentol itu jelas jauh dari gaji yang ia dapatkan saat menjadi buruh pabrik. Kisah Irul berani banting setir dari buruh pabrik menjadi penjual pentol gerobakan ini patut dicontoh.
Selain menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar, ia juga mengubah statusnya dari yang semula buruh menjadi bos bagi dirinya sendiri. Kini, ia memiliki waktu kerja yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan kesehatan maupun agenda lain yang dimilikinya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaMeski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
Baca SelengkapnyaSuparno, warga Tulungagung Jawa Timur ini tak menyerah saat bisnisnya gagal. Ia beralih jualan empon-empon. Hasilnya, baru setahun ia bisa beli mobil cash.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnya