Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Omzet Sempat Menurun, Bisnis Keripik Kelapa Khas Kebumen Tetap Eksis saat Pandemi

Omzet Sempat Menurun, Bisnis Keripik Kelapa Khas Kebumen Tetap Eksis saat Pandemi Bisnis keripik kelapa. ©2020 Merdeka.com/ Rakha Fahreza

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memang membawa banyak dampak, terutama bagi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka yang memiliki usaha rumahan pun turut merasakan dampaknya.

Para pelaku usaha punmencari cara untuk tetap bertahan di saat pandemi. Hal ini juga dilakukan oleh pasangan suami istri asal Desa Kedaleman Wetan, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Ismail (48) dan Kamirah (45).

Mereka merupakan sosok di balik terciptanya keripik kelapa khas Kebumen yang telah ada sejak 2003 silam. Hingga saat ini, produk camilannya dikenal baik di wilayah Kebumen ataupun daerah lain seperti Jakarta dan Bandung.

Perjuangan mereka di balik terciptanya keripik kelapa ini tentunya tidak mudah. Ismail yang merupakan warga asli Bandung dan Kamirah yang berasal dari Kebumen ini menceritakan bagaimana awal merintis usahanya.

Keduanya ternyata sempat merantau ke berbagai kota dan mencoba berbagai usaha hingga akhirnya tekun memproduksi keripik kelapa danmemilih untuk tinggal di kota kelahiran Kamirah di Kota Kebumen, Jawa Tengah.

"Selama berada di Bandung, sempat menekuni usaha omreng (oncom goreng) dan selondok, setelah di Bandung lalu merantau ke Jogja jadi tukang becak selama 20 tahun", ujar Kamirah saat ditemui pada Minggu (8/11)

Berawal dari Coba-coba, Akhirnya Membawa Berkah

bisnis keripik kelapa

©2020 Merdeka.com/ Rakha Fahreza

Kebanyakan orang mungkin hanya mengenal Lanting sebagai camilan khas Kebumen. Namun berkat ide Ismail dan Kamirah terciptalah ide kreasi jajanan khas yang lain seperti keripik kelapa.

Pasangan suami istri ini bercerita jika awalnya mereka menekuni usaha bisnis kerupuk rambak. Namun karena memiliki banyak pesaing, keduanya memutar otak agar jajanan yang mereka jual dilirik di pasaran.

Ide membuat keripik berbahan kelapa muncul saat mengetahui jika oncom tak begitu digemari di Kebumen. Kelapa dipilih untuk menjadi pengganti bahan dasar omreng (oncom goreng) yang berasal dari oncom.

Selain itu, di wilayah Kebumen, khususnya di desa Kedaleman Wetan, Kecamatan Puring, produk kelapa pun sangat melimpah. Melihat peluang tersebut muncullah ide untuk menggantikan bahan dasar omreng dengan kelapa.

“Di wilayah Kebumen, oncom kurang diminati jadi jajanan, akhirnya kepikiran diganti jadi kelapa saja yang bahan bakunya mudah didapat, eh ternyata orang banyak yang suka dan ditekuni sampe sekarang”, ujarnya, Minggu (8/11/2020)

Namun, bisnis yang dirintisnya tak selalu berjalan mulus. Ada banyak lika-liku yang dihadapi pasangan suami istri ini. 

“Awale punya karyawan di satu desa, ngga lama minta keluar eh ternyata bikin usaha yang sama (keripik kelapa) di dekat rumah, sempat jadi saingan tapi alhamdulilah rejeki nggeh mboten teng pundi-pundi mas haha (rejeki tidak akan kemana-mana)”, cerita Kamirah.

Setelah sempat disaingi oleh mantan karyawannya sendiri, pasangan suami istri ini tidak putus asa untuk gencar memasarkan produknya. Bahkan setelah kejadian tersebut, keduanya lebih tertantang untung berinovasi di bidang kuliner agar lebih banyak orang yang penasaran dengan produk keripik kelapa.

Sempat Alami Penurunan Omzet, Tak Mematahkan Usaha yang Telah Dirintis

bisnis keripik kelapa

©2020 Merdeka.com/ Rakha Fahreza

Di kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, pasti banyak sektor yang ikut berdampak. Khususnya pada sektor ekonomi dan usaha rumahan. Hal tersebut juga sempat dirasakan oleh Ismail dan Kamirah dalam menjalankan usaha ini.

“Pas awal pandemi kerasa biasanya bisa ngirim 1 kuintal ke luar kota, tapi gara-gara corona paling banyak ngirim cuma ½ kuintal, itu juga sulit mas”, ungkap Kamirah.

Ia mengatakan bahwa pada awal pandemi corona di Indonesia, sekitar Maret hingga Mei bisnis rumahan yang dibangunnya sempat mengalami penurunan omzet. Terlebih saat diberlakukan PSBB di wilayah Jakarta yang menyebabkan pesanan yang akan dikirim ke sana menjadi tersendat.

Namun kondisi tersebut tak membuatnya untuk berhenti memasarkan produk keripik kelapa. Setelah Idul Fitri 2020, pesanan keripik kelapa perlahan naik dan membuat bisnis rumahan ini mampu bertahan di kala pandemi Covid-19 hingga kini.

“Pas setelah Lebaran, Alhamdulilah pesenan mulai normal kembali mas, yang dari luar kota mulai ada orderan sejak PSBB dilonggarin sama ekspedisi mulai jalan”, ungkapnya.

Omzet yang mereka peroleh pun berangsur-angsur membaik. Produksinya kini mulai kembali normal untuk memenuhi pesanan offline maupun online.

Dalam berbisnis, Kamirah mempunyai prinsip jika dalam menjalankan usaha tak akan menghianati hasil saat ikhtiar tetap dilaksanakan dan tetap berdoa kepada Tuhan. “Rejeki sudah ada yang ngatur, tetep sabar dan telaten sudah jadi kunci kita buat jalankan usaha mas”, jelasnya.

Upaya Bertahan di Kala Pandemi

Bisnis keripik kelapa ini rupanya sudah menjadi sumber penghasilan utama keluarga Ismail dan Kamirah. Hal itu yang kemudian membuat mereka tetap harus mempertahankan usahanya meski badai Corona tak tahu kapan berakhir.

Bahkan jika kondisi tak kunjung membaik, Kamirah berencana untuk mencoba peluang bisnis baru. “Kalau memang corona ini ga selesai-selesai, saya rencananya mau buat bisnis baru lagi mas, mau mencoba budidaya tanaman buah yang dicangkok”, ujarnya.

Rencana bisnis tersebut merupakan upaya untuk menambah penghasilan bagi keluarga mereka. Kendati demikian, bisnis keripik kelapa yang telah mereka rintis 17 tahun lamanya juga tetap mereka jalankan dengan ulet dan tekun.

Seperti harapan setiap orang, Kamirah pun memiliki keinginan semoga pandemi covid-19 ini cepat berlalu. Sehingga membuat bisnis yang Ia jalankan bersama suami bisa normal seperti sedia kala.

Jika kondisi kembali normal, maka produksi keripik kelapa akan semakin meningkat dan akan lebih banyak orang yang mengenal kuliner khas Kebumen ini. Saat ini keripik kelapa produksi Kamirah bisa dipesan melalui online lewat kontak whatsaap. (mdk/raf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat UMKM Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
FOTO: Geliat UMKM Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Peran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.

Baca Selengkapnya
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor

Usaha dulang batok ini sempat meraup omset hingga 35 juta perbulan.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Keripik Sambal Nyonya, Produk UMKM Asal Medan yang Lezat dan Tanpa Pengawet
Mencicipi Keripik Sambal Nyonya, Produk UMKM Asal Medan yang Lezat dan Tanpa Pengawet

Keripik Sambal Nyonya, produk UMKM di bidang kuliner asal Medan yang lezat dan tidak mengandung bahan pengawet.

Baca Selengkapnya
Intip Kisah Emping Khas Lebak Tembus sampai Pasar Arab Saudi, Sudah Dirintis Warga sejak 1997
Intip Kisah Emping Khas Lebak Tembus sampai Pasar Arab Saudi, Sudah Dirintis Warga sejak 1997

Kerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Kecap Manis Tertua Kedua di Indonesia, Favorit Semua Warung Makan Probolinggo
Fakta Unik Kecap Manis Tertua Kedua di Indonesia, Favorit Semua Warung Makan Probolinggo

Salah satu kecap manis tertua di Indonesia ternyata berasal dari Probolinggo. Nyaris semua warung makan di Probolinggo menggunakan kecap ini.

Baca Selengkapnya
Rahasia Kenikmatan Kue Klemben Banyuwangi, Camilan Manis dan Gurih yang Dipanggang Pakai Oven Tanah
Rahasia Kenikmatan Kue Klemben Banyuwangi, Camilan Manis dan Gurih yang Dipanggang Pakai Oven Tanah

Kue ini biasa disajikan warga Banyuwangi saat lebaran tiba.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Soto Legendaris Khas Blora yang Jadi Langganan Para Pejabat, Harganya Terjangkau dan Punya Cita Rasa Khas
Mencicipi Soto Legendaris Khas Blora yang Jadi Langganan Para Pejabat, Harganya Terjangkau dan Punya Cita Rasa Khas

Soto Kletuk Pak Galo pertama kali buka pada tahun 1997. Setelah Pak Galo meninggal, usaha itu diteruskan oleh anaknya.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal

Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.

Baca Selengkapnya
Berburu Takjil Legendaris di Pasar Lama Serang, Ada Kudapan Ketan yang Disantap bersama Daging
Berburu Takjil Legendaris di Pasar Lama Serang, Ada Kudapan Ketan yang Disantap bersama Daging

Berbagai menu takjil tradisional Banten ada di Pasar Lama Kota Serang.

Baca Selengkapnya
Sisi Menarik Kue Rangi, Jajanan Kuno Khas Betawi yang Kini Terpinggirkan
Sisi Menarik Kue Rangi, Jajanan Kuno Khas Betawi yang Kini Terpinggirkan

Salah satu alasan kue ini masih dicari para penggemar lantaran tekstur dan cita rasanya yang beragam.

Baca Selengkapnya