Jejak Tionghoa di Bidara Cina
Merdeka.com - "Ada dua versi soal sejarah nama Bidara Cina. Versi pertama soal pembantaian orang Cina di Batavia. Kemudian versi lain mengatakan jika dulunya di sini merupakan kebun pohon bidara," ujar Budayawan Betawi, Rendra Widi Muchtar, 64 tahun, saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, Jalan Panti Asuhan, Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, kemarin."Tahun 1740 dulu itu orang-orang Cina Selatan datang ke sini untuk berdagang,"katanya.Menurut Widi, peristiwa berdarah di Bidara Cina terjadi karena pemerintahan kolonial Belanda merasa terganggu dengan keberadaan orang-orang Tionghoa yang mulai masuk ke Batavia untuk berdagang. Saat itu pengusaha-pengusaha Cina, berpihak kepada rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda.Belanda yang mulai curiga dengan keberadaan kaum Tionghoa akhirnya mulai melakukan penangkapan kepada para pedagang-pedagang dan pengusaha keturunan Tionghoa yang mulai menguasai Batavia. Penangkapan tersebut dilakukan lantaran banyak kaum Tionghoa yang berani melawan penjajah."Mereka susah diatur oleh Belanda dan mencoba melawan atau membangkang terhadap kolonial Belanda. Sehingga tentara Belanda mulai menculik semua keturunan Tionghoa," tutur Rendra.Setelah terjadi penculikan tersebut, pertarungan sengit terjadi hingga ke wilayah Mester, Jatinegara. Pasukan Tionghoa pun mulai terdesak karena kekurangan perlengkapan senjata. Ribuan orang Tionghoa yang melakukan perlawanan saat itu banyak yang tewas. Mayat-mayatnya kemudian dibuang ke rawa-rawa di Kawasan Bidara Cina."Semua keturunan Tionghoa diculik di rumahnya, di Rumah Sakit, dan dibunuh. Banyak darah berceceran. Itulah kenapa menjadi nama Bidara. Konon katanya itu adalah kata Darah," katanya.Cerita lain, Kampung Bidara Cina berasal dari tanaman obat-obatan yang kerap ditanam oleh orang Tionghoa. Pada masa Hindia Belanda dulu, orang-orang Tionghoa bermukim di daerah tersebut banyak menanam pohon bidara. Konon katanya pohon tersebut sering dijadikan ramuan obat-obatan oleh para pedagang Tionghoa."Bisa buat obat penyembuh luka. Dan paling sering diminum oleh ibu Hamil untuk kelancaran kelahiran," ujar Rendra.
Bidara adalah nama ilmiah dari Zizyphus jujube Lam, family Rhaneae. Tumbuhan yang kayunya bisa digunakan untuk membangun sebuah bangunan. Akar dari pohon bidara juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Pohon Bidara sendiri menurut Rendra sudah mulai punah di kawasan Bidara Cina lantaran kini banyak dibangun pemukiman warga. Namun demikian, dia meyakini bahwa pohon tersebut masih ada yang tumbuh di kawasan tersebut. Terlepas dari asal usul namanya, Bidara Cina telah berubah wujud, dari area resapan penuh pepohonan hingga menjadi kampung terapung di kala musim hujan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Baca SelengkapnyaGambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering
Baca SelengkapnyaSaat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Baca SelengkapnyaKisahnya bermula dari berabad-abad silam, ketika cakwe pertama diciptakan sebagai sebuah kudapan.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang mengalami hukuman ini jasadnya tidak pernah diturunkan dari roda hingga menjadi tengkorak.
Baca SelengkapnyaJi Lak Keng atau Jilakeng kerap kali disebut-sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Batavia’ karena menjadi tempat hiburan dan prostitusi teramai di Batavia.
Baca SelengkapnyaKonon tempat ini menjadi tempat penyekapan, penyiksaan, sekaligus pemerkosaan para wanita oleh tentara Jepang.
Baca SelengkapnyaGemerlap kota Las Vegas ternyata ada di Indonesia. Lokasi berada di gang sempit di Jakarta dan sempat menjadi favorit orang kalangan atas Belanda & Tionghoa.
Baca SelengkapnyaDulu para pendatang asal Cina banyak dipekerjakan Belanda sebagai tim ahli sampai tenaga pengakut tinja.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaDi Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaPerang Batak, perjuangan mempertahankan tanah leluhur dari pasukan Belanda.
Baca Selengkapnya