3 Polwan masih terbaring di RS pasca bentrok di gedung DPRD Riau
Merdeka.com - Insiden melukai tiga polisi wanita (Polwan) usai kericuhan demonstrasi terjadi di depan gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru Senin (24/9). Saat ini ketiga polwan itu masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dan Awal Bross.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengatakan, ketiga Polwan itu dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni Awal Bross dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. "Masih ada tiga anggota Polwan yang diopname,” ujarnya, Selasa (25/9).
Dalam insiden demonstrasi ratusan mahasiswa Pekanbaru itu, ada tujuh Polwan yang mengalami luka ketika mengamankan aksi unjuk rasa dalam peringatan Hari Tani di Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Ke tujuh polwan tumbang dalam kericuhan demo itu kemudian dilarikan ke RS Awal Bross dan RS Bhayangkara. Namun, empat personel diantaranya telah diperbolehkan pulang. Sementara, tiga lainnya yang harus dirawat intensif karena sempat pingsan hingga mengalami sakit bagian dada.
"Personel yang dirawat di Awal Bros sempat pingsan. Awalnya dibawa ke rumah sakit Syafira, lalu untuk penanganan lebih lanjut (rujuk) ke Awal Bross. Dari hasil observasi, masih perlu di opname," kata Susanto.
Saar ini, dua Polwan masih terbaring di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Keduanya dirawat di ruangan tertutup dengan infus masih terpasang di masing-masing mereka.
Menurut Santo, dalam pengamanan aksi unjuk rasa tersebut, para Polwan telah sesuai dengan standar pengamanan kepolisian. Dia menuturkan, Polwan memang ditempatkan di garda depan, setelah tim negosiator kepolisian. Sebab, sebagian pendemo adalah mahasiswi.
"Standarnya tim negosiator, Polwan dan Dalmas. Tetap, karena ada peserta unjuk rasa yang wanita. Upaya humanis kita," kata Santo.
Bahkan, dalam insiden itu diduga terjadi pelecehan terhadap Polwan, polisi masih mendalaminya. Bahkan polisi juga menyelidiki adanya pihak mahasiswa yang terluka pasca kericuhan demonstrasi itu. Provost Polresta Pekanbaru dikerahkan untuk mendalami keterlibatan anggota polisi.
"Sebagian mahasiswa ada juga yang melapor (terluka). Kita tindak lanjuti. Kita tindak lanjuti semua," tegas Santo.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Pekanbaru mendemo Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga komoditas pertanian karena dinilai mencekik petani.
Awalnya, demonstrasi berjalan tertib. Masing-masing perwakilan BEM berorasi secara bergantian menyuarakan aspirasinya supaya didengar anggota DPR Riau untuk disampaikan ke pemerintah.
Namun ketika jumlah mahasiswa di depan gedung DPRD Riau kian bertambah, keributan mulai terjadi. Mahasiswa berusaha menerobos blokade pengamanan, di mana Polwan berada di barisan terdepan. Aksi dorong-dorongan tak terelakkan.
Bentrokan antara ratusan mahasiswa akhirnya terjadi dengan Polwan dan polisi laki-laki. Ada tujuh Polwan yang terluka, begitu juga dari pihak mahasiswa yang mengalami cidera akibat bentrokan itu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca Selengkapnya