Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Badan POM bantah kecolongan soal vaksin palsu

Badan POM bantah kecolongan soal vaksin palsu vaksin palsu untuk bayi. ©2016 Merdeka.com/ronald

Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan POM Tengku Bahdar Johan Hamid menyangkal, pihaknya kecolongan dengan peredaran vaksin palsu. Dia berdalih, kriminalitas semacam ini selalu menjadi pantauan pihaknya, baik dari penelusuran investigatif maupun dari laporan masyarakat.

Sebagai contoh, pada tahun 2008, laporan PT GSK (Glaxo Smith-Klein) tahun 2013 tentang vaksin palsu yang dilakukan oleh sarana pelayanan kesehatan (saryankes) tidak berwenang, dan lain sebagainya.

"Pada 2014 kami bahkan melakukan penghentian sementara kegiatan penyaluran obat dari distributor resmi, yang terlibat penyaluran produk asli ke saryankes ilegal. Tahun 2015, kami menemukan peredaran vaksin oleh sarana tidak berwenang kepada saran tidak berwenang lainnya, di mana produk palsu itu ditemukan di beberapa rumah sakit. Dan saat ini kasus tersebut sudah dalam proses pro-justicia," ujar Bahdar di Badan POM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/6)

"Kemudian pada 2016, PT. Sanofi juga melaporkan kepada Badan POM terkait adanya produk palsu. Namun ketika dilacak ternyata alamatnya palsu," kata Bahdar menambahkan.

Jika ada temuan demikian, sebagai antisipasi biasanya kewenangan saryankes bermasalah akan dicabut. Tujuannya menghentikan arus penyebarannya agar tidak meluas.

"Semua pihak yang mengambil vaksin dari sarana tidak resmi, kami hold dulu. Sehingga, tidak ada penyebaran vaksin palsu lagi. Karena yang masuk ke jalur ilegal dan asongan itulah yang diduga menjadi sumber masalah," ujar Bahdar.

Untuk itu, Bahdar menegaskan bahwa ke depannya pihak Badan POM akan mengecek ke seluruh sarana pelayanan kesehatan yang menjadi distributor vaksin dan obat, untuk mengungkap jaringan vaksin palsu tersebut.

Dirinya juga berharap partisipasi masyarakat dalam pengungkapan kasus-kasus semacam ini, dan meminta agar publik tidak segan-segan melapor ke pusat aduan yang dimiliki oleh Badan POM.

"Kami akan mengecek setiap saryankes yang mendistribusikan ini, dan bekerjasama dengan pihak Bareskrim Mabes Polri. Badan POM dan instansi terkait akan terus melakukan investigasi untuk mengungkap jaringan vaksin palsu ini," ujar Bahdar.

"Jika ada dugaan vaksin palsu di sebuah saryankes dan atau sarana distribusi, masyarakat dihimbau untuk melaporkan kepasa BPOM melalui call center 1500533 atau perwakilan Badan POM setempat," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi

Pengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar

Pihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker

Beredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya