Balita di Bekasi Pengidap HIV Butuh Bantuan untuk Pengobatan Setelah Ayah Meninggal
Merdeka.com - ARH (2), seorang balita di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, hanya bisa tergeletak lemas di tempat tidur. Kondisi badannya yang kurus kering membuatnya sulit beraktivitas seperti anak seusianya.
ARH hanya bisa menangis jika menginginkan sesuatu kepada ibunya, Khoirunisah (29). Karena keinginan balita itu seringkali tidak dipenuhi lantaran kondisi tubuh ibunya juga kurus dan lemas.
Selain kondisi tubuhnya yang memprihatinkan, kehidupan anak dan ibu itu juga diperparah dengan himpitan ekonomi. Terlebih lagi, mereka baru ditinggal oleh Anton Firmansyah (36), ayah ARH sekaligus suami Khoirunisah pada Oktober 2021 lalu.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang menjadi korban penularan HIV? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Siapa yang rentan terjangkit HIV? Siapa yang Berkemungkinan Besar Tertular HIV Pada dasarnya, siapapun dapat tertular HIV tanpa memandang usia, jenis kelamin, orientasi seksual, ras, atau keragaman lainnya.
-
Siapa yang rentan terkena HIV? Orang dengan AIDS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami jenis-jenis infeksi berikut ini:Infeksi bakteri: Contohnya seperti pneumonia atau tuberkulosis (TBC) yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan batuk terus-menerus
-
Apa tanda awal HIV? Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah.
Kondisi yang dialami Khoirunisah dan anaknya ini berbeda dari bulan sebelumnya. Marhamah (60), nenek ARH mengatakan, sebelumnya kondisi cucu dan anaknya itu sehat seperti pada umumnya.
Namun beberapa bulan terakhir ini, kondisi anak dan ibu itu memburuk. Bahkan berat badan ARH jauh di bawah normal yakni hanya tujuh kilogram saat kontrol pada Januari 2022 lalu.
“Cucu saya awalnya sehat, anaknya juga aktif. Sempat ikut lomba 17-an lari bawa bendera. Dia juga pintar, main HP juga bisa. Tapi beberapa bulan ini enggak mau makan, jadi kondisinya seperti ini,” kata Marhamah, Rabu (16/2).
Didiagnosa Idap HIV
Berdasarkan informasi, ARH dan Khoirunisah merupakan pasien RSUD Kabupaten Bekasi sejak tiga bulan lalu. Mereka didiagnosa mengidap HIV dan ditangani di Poli Pelangi, khusus kasus HIV/AIDS.
Ketika sang suami sekaligus ayah ARH masih hidup, mereka rutin menjalani pengobatan. Saat itu mereka masih tinggal di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Namun tanpa alasan yang jelas, pengobatan itu terhenti.
“Sebetulnya ibu dan anak ini sudah menjadi pasien yang rutin minum obat di Poli Pelangi. Dari tiga bulan yang lalu pasien ini berkunjung ke RSUD lalu masuk IGD dan sudah ditangani. Tapi kemudian putus pengobatan,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bekasi, Ade Bawono.
Pengobatan yang harus dijalani ibu dan anak itu berhenti total saat mereka tinggal bersama nenek ARH di Muaragembong. Diduga karena jarak antara rumah sakit dan tempat tinggalnya saat ini yang sangat jauh sehingga pengobatan terhenti.
“Setelah pindah ke Muaragembong lalu putus kontak. Dihubungi oleh petugas Puskesmas Cibitung juga tidak pernah ada, akhirnya lost kontak,” ucap Ade.
Dibawa ke RSUD Bekasi
Kondisi ARH dan Khoirunisah kini semakin memburuk setelah pengobatannya terhenti. Terlebih lagi, mereka juga didiagnosa mengidap tuberculosis.
“Kondisnya kurus karena muncul jamur di lidah kemudian kalau sudah berjamur harus diobati dan tidak bisa masuk makanan dan sakit makanannya juga tidak enak. Karena tidak masuk makanan, berat badan kurus jadi harus dibantu infus,” ungkapnya.
Saat ini Khoirunisah dan anaknya sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Yang terpenting sekarang sudah ditangani dengan benar. Kondisi anak dan ibu juga sudah menuju stabil. Semoga terus menunjukkan grafik positif,” kata Ade.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adit bergantung hidup pada belas kasih tetangganya setiap hari
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaAulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying dari sen
Baca Selengkapnya