Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyuwangi dorong budidaya rumput laut

Banyuwangi dorong budidaya rumput laut Banyuwangi dorong budidaya rumput laut. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Para nelayan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, didorong untuk mengoptimalkan komoditas rumput laut. Potensi rumput laut cukup besar tanpa harus membuat nelayan meninggalkan aktivitas mencari ikan. Bahkan, rumput laut bisa menjadi sumber pendapatan memadai saat masa paceklik ikan atau saat cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tak bisa melaut.

Siswandi dari Kelompok Pembudidaya Rumput Laut Siragil di Desa Sumber Kencono, Wongsorejo, Banyuwangi, mengatakan, luasan lahan budidaya kelompoknya terus berkembang hingga 70 hektar. "Terus berkembang memanjang dari Pantai Wongsorejo hingga Desa Sumber Kencono ini. Produksi kami dalam setahun pun telah mencapai 300 ton per tahun," kata Siswandi.

Meningkatnya luasan lahan ini, lanjut Siswandi, karena perkembangan pasar rumput laut yang menjanjikan. Sekali panen bisa menghasilkan 3,5 ton rumput laut basah. Dalam setahun bisa panen hingga tujuh kali panen. "Sekali panen petani bisa mendapatkan penghasilan Rp 4-5 juta. Bahkan belum lama ini ada petani yang mendapat Rp 14 juta saat panen karena hasilnya melimpah," ujar Siswandi.

Orang lain juga bertanya?

Menurut dia, besarnya permintaan pasar membuat berapa pun produksi rumput laut Banyuwangi bisa terserap.

Ditambahkan Siswandi, kelompok nelayan rumput laut di Banyuwangi juga melakukan pengaturan sistem tanam, agar tiap hari ada pembudidaya yang melakukan aktivitas panen secara bergantian. "Kita atur sedemikian rupa agar ada aktivitas yang terus berjalan. Juga agar untuk ekspor ke Jepang dan Tiongkok tidak berhenti, karena mereka mengambilnya tiap pekan. Sekali kirim kita bisa pasok sekitar 20 ton," kata Siswandi.

Saat ini, imbuh Siswandi, terdapat 300 nelayan yang terjun sebagai pembudidaya rumput laut di sekitar Pantai Wongsorejo. Mereka yang dulunya melaut hanya untuk mencari ikan, sekarang sudah banyak yang berprofesi ganda.

"Alhamdulillah hasil rumput laut bisa mensejahterakan banyak orang di daerah ini dan mengurangi angka pengangguran. Padahal dulu sebelum ada dorongan membudidayakan rumput laut, angka kriminalitas cukup tinggi, tapi kini sudah jauh berkurang karena mau kita ajak budidaya ini," ujar Siswandi.

Peningkatan kesejahteraan juga dirasakan oleh perempuan di sekitar lokasi budidaya rumput laut yang menjadi tenaga pemotong. Mereka mendapat upah Rp 40.000 per hari untuk jasa potong tali rumput laut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya memang mendorong nelayan melakukan diversifikasi usaha. Selain tetap melaut untuk mencari ikan, harus ada usaha lain. Langkah ini penting untuk mengantisipasi masa paceklik ikan dan cuaca buruk seperti badai atau angin kencang.

"Ada nasihat bijak dalam dunia bisnis, jangan taruh telur dalam satu keranjang. Artinya, semua pelaku usaha termasuk nelayan perlu punya diversifikasi usaha, seperti membudidayakan rumput laut," ujarnya.

Pemkab Banyuwangi telah memfasilitasi bantuan sarana budidaya dan demplot untuk sepuluh kelompok pembudidaya rumput laut. Sentra rumput laut di Banyuwangi tersebar di beberapa tempat, salah satunya di Kecamatan Wongsorejo terutama di empat desa, yaitu Desa Sumber Kencono, Alas Rejo, Wongsorejo, dan Bengkak.

Produksi total rumput laut di Banyuwangi mencapai 3.900 ton pada 2013, meningkat 62,5 persen dibanding 2012. Tahun ini ditargetkan bisa mencapai 5.000 ton.

"Pasar rumput laut cukup besar, seperti untuk industri makanan dan kecantikan. Tantangan ke depan bagaimana menggabungkan pengembangan rumput laut menjadi poin tambah ke sektor pariwisata dan industri kreatif. Seperti bagaimana rumput laut diolah menjadi camilan ringan, atau bisa saja wisatawan diajak ke sini untuk melihat panen rumput laut," kata Anas.

Demikian pula untuk nelayan lain, selama ini telah didorong untuk melakukan diversifikasi usaha. Selain fasilitasi untuk sarana tangkap seperti rumpon, Pemkab Banyuwangi membantu alat pengolahan sistem rantai dingin, timbangan, hingga perahu bermotor. "Untuk diversifikasinya, kami dorong ke budidaya ikan. Ada bantuan untuk benih dan sarana lain seperti kolam terpal dan lahan percontohan atau demplot. Adapun untuk pemberian nilai tambah, ada pendampingan pengolahan hasil perikanan, bisa dijadikan kerupuk ikan, bakso ikan, dan lain-lain," katanya. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Transformasi Saluran Air di Banyuwangi, Dulu Kotor Penuh Sampah Kini Jadi Tempat Budi Daya Ikan
Potret Transformasi Saluran Air di Banyuwangi, Dulu Kotor Penuh Sampah Kini Jadi Tempat Budi Daya Ikan

Warga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan

Baca Selengkapnya
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan

Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat

KTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai

Keberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Fish Market Festival, Pesta Ikan Segar dan Promosi Potensi Perikanan
Banyuwangi Fish Market Festival, Pesta Ikan Segar dan Promosi Potensi Perikanan

Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik

Teluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Bali

Baca Selengkapnya
4 Fakta Banyuwangi Surganya Para Mancing Mania, Banyak Jenis Ikan Bikin Selalu Pengen Balik
4 Fakta Banyuwangi Surganya Para Mancing Mania, Banyak Jenis Ikan Bikin Selalu Pengen Balik

Cepy Mancing Mania menyebut Banyuwangi punya banyak spot mancing

Baca Selengkapnya
Eksotisme Waduk Rowo Glandang Bojonegoro, Tradisi Kebyak Panen Ikan Jadi Magnet Wisatawan
Eksotisme Waduk Rowo Glandang Bojonegoro, Tradisi Kebyak Panen Ikan Jadi Magnet Wisatawan

Intip keseruan tradisi kebyak rowo di waduk Rowo Glandang. Ratusan orang berlomba menangkap ikan dengan alat tradisional.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pulau Liki Papua, Air Lautnya Sangat Jernih Bisa Lihat Keindahan Bawah Laut dengan Mata Telanjang
Mengunjungi Pulau Liki Papua, Air Lautnya Sangat Jernih Bisa Lihat Keindahan Bawah Laut dengan Mata Telanjang

Pulau terluar Indonesia ini memiliki keindahan alam yang tak terkira

Baca Selengkapnya
FOTO: Kolaborasi BRI Peduli dan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan Lakukan Transplantasi Karang di Pulau Maratua
FOTO: Kolaborasi BRI Peduli dan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan Lakukan Transplantasi Karang di Pulau Maratua

Ekosistem terumbu karang yang lestari membuat ikan jadi lebih banyak. Hasil tangkapan nelayan pun jadi lebih melimpah.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Pantai Wediombo Gunungkidul, Jadi Kawasan Konservasi Terumbu Karang
Fakta Menarik Pantai Wediombo Gunungkidul, Jadi Kawasan Konservasi Terumbu Karang

Pantai Wediombo akan menjadi tempat berbagai kegiatan pengelolaan perlindungan terumbu karang

Baca Selengkapnya
Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Rumput Laut Semaya di Nusa Penida
Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Siapa sangka rumput laut dapat menjadi sebuah bagian dari kisah yang besar bagi Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida, Bali sejak tahun 2012.

Baca Selengkapnya