Beredar foto dan video kekerasan polisi saat menangkap petani
Merdeka.com - Sejumlah foto yang memperlihatkan perlakuan arogan polisi yang beredar di media sosial, ketika menahan sejumlah petani mendapat kecaman netizen. Dalam foto tersebut, terlihat puluhan petani ditelanjangi dengan tangan diborgol.
Bahkan salah satu petani terlihat mengalami luka di bagian kepala. Mata kanan petani pria berbadan tambun tersebut luka dan mengeluarkan darah.
Foto kekerasan tersebut diunggah ke Facebook oleh akun Facebook atas nama Ghina Sari Mustika pada Senin (11/5) pagi. Dalam keterangannya, akun tersebut menuliskan jika penangkapan tersebut terjadi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Namun berselang beberapa waktu kemudian, foto tersebut telah dihapus.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Kenapa mata sebelah kiri atas kedutan? Kedutan mata terjadi ketika otot-otot di sekitar mata berkontraksi secara tidak teratur dan tidak terkendali.
-
Apa arti mata kedutan sebelah kanan? Mata kedutan sebelah kanan kerap dikaitkan sebagai sebuah tanda keberuntungan.
Sementara itu, sebuah video yang diunggah ke YouTube memiliki kesamaan lokasi dengan foto yang diunggah Ghina Sari Mustika. Dalam video berdurasi 21 menit 55 detik tersebut terlihat bagaimana kekerasan yang dilakukan polisi.
Dalam video berjudul 'Penangkapan Petani Penggarap Lahan HGU PT. Sindoka Di Luwu Timur', terlihat bagaimana polisi meminta petani untuk melepaskan pakaiannya. Tidak cuma itu, sejumlah polisi juga menghardik dengan perkataan kasar.
Di menit ketujuh, detik kesebelas, seorang polisi berpangkat kompol tampak menekan kepala salah seorang petani yagn sedang jongkok ke bawah. Polisi tersebut memerintahkan petani tersebut dibawa ke kantor polisi.
"Bawa ke sana. Bawa. Daripada saya seret," teriak salah seorang polisi di menit ketujuh detik ketiga puluh.
Video penangkapan yang diunggah pada 10 Maret 2015 tersebut mendapat komentar beragam dari netizen. Sebagian besar dari mereka mengecam tindakan kekerasan dan arogan yang dilakukan anggota korps Bhayangkara tersebut.
"Bukti matinya naluri polisi, matinya hati nurani polisi yang hanya mempertuankan kaum pemodal. menindas rakyat menindas Indonesia," tulis channel Muhammad suaib Natsir, Senin (11/5).
"Saya cuma bisa prihatin sebagai sesama manusia," tulis channel Roso Sasongko.
(mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan gambar yang disebar di media sosial, setelah dianiaya korban tergeletak bersimbah darah di tengah kegelapan malam.
Baca SelengkapnyaBripda RD sedang melaksanakan patroli rutin pemantauan area kebun sawit bersama asisten kebun dan satpam.
Baca SelengkapnyaViral seorang yang pria berbaju biru memukuli korban berkaos merah ditepi jembatan.
Baca SelengkapnyaSelain dipukul, Pegi juga menyebut disekap kepalanya menggunakan plastik hingga tidak bisa bernapas.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan penganiayaan terhadap istrinya karena marah dan di bawah pengaruh minuman keras
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, diserang beruang. Korban sempat bertarung dengan binatang buas itu hingga terluka parah.
Baca Selengkapnya