BPOM Semarang gerebek pabrik pembuat jamu palsu di Banyumas
Merdeka.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menggerebek pabrik pembuatan jamu palsu yang berada di kawasan Desa Adisana Kecamatan Kebasen Banyumas Jawa Tengah, Selasa (20/9).
Dalam penggerebekan tersebut, petugas BBPOM Semarang menyita empat mesin yang digunakan untuk memproduksi kemasan dan juga jamu yang sudah sekitar setahun berjalan di lingkungan RT 003/RW 10 Desa Adisana. Selain mesin, petugas juga menyita dua truk bahan baku jamu yang akan dicampur dengan beberapa obat keras yang dibuat dalam bentuk serbuk dan kapsul.
Kepala BBPOM Semarang, Endang Pudjiwati mengatakan penggerebekan ini dilakukan setelah pihaknya melakukan pengawasan di sarana distribusi. Dari beberapa sampel yang diambil untuk diteliti, pihaknya menemukan jamu yang dicampur obat kimia.
-
Bagaimana proses pembuatan jamu di Bali? Dalam sesi Bali Herbal Walks, kamu bisa mengetahui cara mengidentifikasi tanaman dan teknik pengobatan tradisional masyarakat Bali. Sementara itu, dalam Jamu Class, kamu bisa melakukan sendiri proses pembuatan minuman herbal seperti jamu.
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Kenapa polisi itu membeli semua jamu? Dia kemudian mengungkap niatan ingin memborong semua jamunya. 'Kalau kita beli semua kira-kira berapa ini bu?,' ucap Ipda Michael.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap ibu penjual jamu? Ia mendadak mencegat ibu-ibu penjual jamu gendong. Tanpa basa-basi, dia mengajak tukang jamu ini mengobrol dan melakukan tindakan yang justru bikin kaget.
-
Dimana daerah penghasil jamu di Madura? Kini semua kabupaten di Pulau Madura punya wilayah dengan banyak industri rumahan (UMKM) pembuat jamu.
-
Bagaimana jamu dibuat di masa lalu? 'Sebenarnya pengobatan yang digunakan oleh masyarakat masa lalu tidak kalah dengan saat ini. Hanya saja tergerus perkembangan zaman,' kata Puger dikutip dari Kemdikbud.go.id.
"Setelah kami uji laboratorium dan dikembangkan lebih lanjut, kami temukan ternyata pabrik pembuatnya di sini (Kebasen)," katanya, Selasa (20/9).
Endang mengemukakan, dalam butiran kapsul tersebut dicampur beberapa obat kimia seperti paracetamol, antalgin, asam mefenamat, fenilbutason, fimestan, amoxicilin dan beberapa lainnya. Menurut Endang, dalam meracik jamu tersebut, kapsul tersebut sudah dicampur beberapa bahan obat kimia yang ada.
"Jadi macam-macam tergantung indikasinya, jadi misalnya pegel linu biasanya ditambahkan antalgin, asam mefenamat, parcetamol bisa juga fenilbutason. Tapi tadi kata pegawainya, bahan obat tersebut biasanya sudah ada di dalam kapsul kemudian dicampur dengan obat herbal. Pemilik pabrik ini juga menjual obat keras di tokonya yang berada di Buntu, padahal itu juga bukan toko obat, tetapi toko klontong," jelasnya.
BPOM Semarang gerebek pabrik pembuat jamu palsu di Banyumas ©2016 Merdeka.com/Chandra IswinarnoSaat memeriksa kemasan tersebut, Endang mengungkapkan dari sisi kemasan tersebut tertulis jamu diproduksi di beberapa wilayah. Dijelaskannya, hal itu tidak sesuai dengan lokasi produksi. "Jadi ini ada yang tertulis diproduksi di Tangerang dan lain-lain, padahal ini dari kemasan sudah jelas palsu dan juga nomor registrasinya juga palsu," ujarnya.
Lebih jauh, dia mengemukakan, jumlah jamu yang siap edar jumlahnya mencapai lebih dari 10 ribu butir kapsul dan kemasan lainnya. Saat ini, pihaknya masih akan melakukan pendataan jenis jamu yang disita dan akan dirinci satu per satu. Lebih jauh, ia menjelaskan sampai saat ini belum ada yang akan dijadikan tersangka dalam kasus tersebut.
"Yang jelas nanti akan kami panggil pemilik pabriknya. Dari yang kita ketahui, pabrik tersebut milik S yang sepertinya warga Purwokerto. Bisa jadi ini juga pemain lama," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 003/RW 10 Desa Adisana Kecamatan Kebasen, Saiman mengatakan rumah tersebut merupakan rumah yang dikontrakan. Pihak lingkungan sendiri tidak mengenal penyewa rumah tersebut. "Yang kami tahu penyewa bernama Wasito, katanya tinggal di Buntu (Banyumas), namun kami belum pernah ketemu," ujarnya.
Ia menyebut, selama ini produksi jamu tersebut selalu tertutup dan tidak diketahui pihak lingkungan. Meski begitu, dia baru mengetahui ternyata rumah yang berada di lingkungannya tersebut memproduksi jamu palsu yang berbahaya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan dari berbagai wilayah di antaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaMenyambut Hari Jamu Nasional 2024, Sido Muncul menggelar acara Ayo Minum Jamu.
Baca SelengkapnyaObat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM Taruna Ikrar, menyebut produk kosmetik impor ilegal tersebut sebagian besar produk berasal dari China, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaBarang hasil cukai ilegal di Jawa Timur merugikan negara hingga Rp10 triliun.
Baca SelengkapnyaOperasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini Bea Cukai menindak ratusan pita cukai palsu, puluhan karung tembakau dan tiga orang tersangka yang merupakan pembeli, penjual, dan penyedia.
Baca Selengkapnya