Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Korban Gempa Palu Sukses Jadi Produsen Jipang

Cerita Korban Gempa Palu Sukses Jadi Produsen Jipang iksan produsen bipang di Maros. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Bipang atau jipang, salah satu jenis penganan tradisional khas Bugis Makassar masih bertahan hingga saat ini, meski harus bersaing dengan penganan millenial dengan kemasan yang lebih keren dan menarik perhatian.

Penganan ini sangat sederhana, mulai dari bahannya yang mudah didapat yakni beras dan jagung, cara pengolahan serta kemasannya yang tanpa merek pun terbilang sederhana. Tapi punya tempat di hati peminat.

Cara memasak bipang beras maupun jagung terbilang mudah. keduanya dimasak dalam mesin khusus. Metode pembuatannya dengan terus menerus memutar mesin yang panas hingga jagung dan beras mekar.

Saat sudah matang, bisa menimbulkan bunyi seperti tembakan atau ledakan. Beras atau jagung di dalamnya pun keluar berhamburan.

Khusus bipang jagung, orang terkadang menyebutnya pop corn. Pembuatan bipang ini diolah dari mesin tradisional yang menimbulkan efek bunyi khas. Bunyi inilah di zaman dulu yang memancing anak-anak berkumpul menyaksikan proses pembuatannya. Anak-anak riang gembira memunguti beras dan jagung mekar yang berhamburan setelah mesinnya dibuka.

Beras dan jagung mekar ini namanya benno'. Lalu diolah, dicetak setelah mengeras usai diguyur cairan karamel dari gula pasir dan gula merah.

Jika di kabupaten lain, mungkin bipang atau jipang ini masih banyak ditemukan. Namun di Kota Makassar, tidak lagi. Sedikit, bahkan terbilang langka.

Seperti yang terlihat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Di sisi kiri kanan jalan sebelum masuk gerbang bandara Internasional Sultan Hasanuddin, terdapat dua lapak penjual bipang dengan ragam rasa.

Dari kedua penjual itu, rupanya asal bipangnya dari satu produsen yang berada di Kampung Patte'ne, Desa Temmapaddua, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, daerah perbatasan yang terletak di sisi utara Kota Makassar. Dialah Iksan (30)

Iksan mengaku kerabatnya yang berjualan di Jalan Perintis Kemerdekaan 17. Jam buka hanya sampai pukul 11.00 WITA, karena jualannya laris manis. Selain di jalan itu, bipang juga dijual di pasar kaget setiap akhir pekan di pelataran stadion olahraga Sudiang.

"Sebenarnya banyak permintaan tapi karena peralatan terbatas jadi produksi kurang. Makanya supaya yang mau jual dapat semua, saya bagi rata saja. Banyak sekali peminatnya," tutur Iksan, bapak dua saat ditemui di tempat usahanya, Kampung Patte'ne beberapa waktu lalu.

Kata Iksan, dibantu empat orang karyawannya yang masih kerabat dan tetangga, bipang diproduksi mulai sore hari pukul 15.00 hingga pukul 20.00 WITA. Selanjutnya pagi hari diambil oleh para penjual.

Sehari-hari Ikhsan sanggup memproduksi 40 bal bipang yang dibuat dari 50 kg beras. Kemudian jagung 40 liter menghasilkan 20 bal.

Tiap satu bal harganya Rp 32 ribu. Dalam satu bal berisi 40 bungkus yang setiap bungkus itu ada bungkusan kecil seharga Rp 1.000. Penganan sederhana dengan harga sederhana pula.

"Omzet per bulan rata-rata mencapai Rp 20 juta. Itu baru satu mesin giling jagung dan beras. Seandainya mesin lebih dari satu, produksi bisa naik, omzet pun bertambah," kata Iksan.

Iksan ini sebenarnya korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Di sana, usahanya sukses sebagai pedagang hasil bumi antarpulau. Dia bersama keluarganya kemudian mengungsi dan kembali ke Maros di rumah orang tua.

Karena tidak mau tenggelam dalam arus kesedihan, Iksan pun memulai usaha baru. Memproduksi bipang sebagaimana iparnya di Kabupaten Sidrap. Usaha Bipang jadi pilihannya karena penganan itu masih laku, banyak peminat namun yang memproduksi sudah sedikit.

"Ipar saya di Sidrap punya usaha bipang. Selain dijual di Kabupaten Sidrap dan sekitarnya, pemasaran juga sampai di daerah Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja, daerah jauh di Sulsel. Hanya tiga hari saya pelajari akhirnya saya putuskan buka usaha bipang ini," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertahan Puluhan Tahun, Ini Sisi Menarik Kue Gipang dari Banten yang Rasanya Manis
Bertahan Puluhan Tahun, Ini Sisi Menarik Kue Gipang dari Banten yang Rasanya Manis

Beras umumnya diolah menjadi penganan asin gurih seperti arem-arem atau rengginang. Namun di tanah Jawara Banten, beras justru dijadikan camilan manis gipang.

Baca Selengkapnya
Menikmati Karupuak Sanjai, Keripik Singkong Khas Bukittinggi yang Mendunia
Menikmati Karupuak Sanjai, Keripik Singkong Khas Bukittinggi yang Mendunia

Bukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Kue Tradisional di Kampung Ekstrim Pegunungan Batang, Jadi Primadona Ibu-Ibu Gunung
Melihat Pembuatan Kue Tradisional di Kampung Ekstrim Pegunungan Batang, Jadi Primadona Ibu-Ibu Gunung

Olahan makanan yang terbuat dari beras yang dipanaskan itu dinamakan kue jipang.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan
Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan

Kuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja

Baca Selengkapnya
Mencicipi Jajanan Legendaris Kerupuk Bangreng Khas Sumedang, Bungkusnya Unik
Mencicipi Jajanan Legendaris Kerupuk Bangreng Khas Sumedang, Bungkusnya Unik

Berbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Pelite, Kudapan Favorit Bung Karno di Pengasingan Kota Muntok
Mencicipi Kue Pelite, Kudapan Favorit Bung Karno di Pengasingan Kota Muntok

Kue Pelite, makanan tradisional dari Kota Muntok yang disenangi oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Lompong Sagu, Camilan Favorit Masyarakat Minangkabau
Mencicipi Lezatnya Lompong Sagu, Camilan Favorit Masyarakat Minangkabau

Lompong sagu menjadi kudapan favorit masyarakat Minangkabau dan selalu hadir sebagai camilan untuk menemani minum kopi saat sore hari.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Mipan yang Langka di Jakarta, Ada Campuran Gula Merah dan Bawang Putih
Mencicipi Kue Mipan yang Langka di Jakarta, Ada Campuran Gula Merah dan Bawang Putih

Kue Mipan cocok disantap sebagai makanan penutup karena teksturnya yang kenyal, dengan rasa gurih dan manis yang lezat.

Baca Selengkapnya
Kreatifnya Warga Desa di Sukabumi Sulap Batang Pohon Pisang jadi Keripik, Rasanya Renyah dan Gurih
Kreatifnya Warga Desa di Sukabumi Sulap Batang Pohon Pisang jadi Keripik, Rasanya Renyah dan Gurih

Cita rasa keripik batang pohon pisang begitu gurih, dengan sedikit aroma harum yang tentunya membuat siapapun ketagihan.

Baca Selengkapnya
Memburu Amparan Tatak Pisang, Jajanan Andalan saat Berbuka Puasa Khas Banjarmasin
Memburu Amparan Tatak Pisang, Jajanan Andalan saat Berbuka Puasa Khas Banjarmasin

Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya