Demi beli narkoba, Nomo merampok dan memerkosa guru SMP
Merdeka.com - Kecanduan narkoba membuat PS alias Nomo (23) gelap mata. Dia tega merampok, membunuh dan memerkosa kerabat sekaligus tetangganya di Dusun 2, Desa Kuala Bali, Serbajadi, Serdang Bedagai (Sergai), Sumut, Asiroh Nasution (36).
Berdasarkan informasi dihimpun, pelaku masuk ke kamar Asiroh untuk mencuri uang tabungan milik guru sekaligus pegawai tata usaha SMPN 1 Serbajadi itu.
Namun aksinya dipergoki Asiroh. Pergumulan sempat terjadi. PS menikam leher perempuan lajang itu kemudian membekapnya dengan bantal. Korban yang sudah terkapar tak berdaya pun diperkosanya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Setelah melakukan perbuatan itu, PS melarikan diri membawa uang Rp 5,5 juta dan handphone milik Asiroh. Dia meninggalkan korban yang sudah tidak bergerak dengan pisau masih menancap di leher.
"Yang menyebabkan kematian korban karena luka tusukan di leher, kemudian dibekap dengan bantal sehingga korban tidak dapat bernapas," kata Kapolres Serdang Bedagai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu kepada wartawan, Kamis (12/4).
Saat melarikan diri, PE sempat menemui tiga rekannya, DS alias Didit (36), warga Kelurahan Galang, Deli Serdang; AK (42), warga Desa Karang Tengah, Serbajadi; S alias No (50), warga Desa Kelapa Bajohom, Serbajadi. Mereka ikut menikmati uang hasil rampokan PS. Masing-masing Rp 300 ribu.
"Tersangkanya empat orang. Pelaku utamanya PS, satu orang. Motifnya untuk menguasai uang yang dimiliki korban dan handphone," sebut Juliarman.
Setelah penemuan jasad Asiroh, Senin (2/4), polisi melakukan penyelidikan. Ketiga rekannya yang menikmati hasil perbuatan jahat itu lebih dulu ditangkap. Sementara PS diringkus di eks lokasi Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-47 di Lapangan Taman Rimba, Batanghari, Jambi, Jumat (6/4). "(Pelaku dan korban) ada hubungan keluarga jauh," sambung Juliarman.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, PS mengaku gelap mata karena tak punya uang untuk membeli narkoba. Dia pun melaksanakan niat jahatnya untuk merampok Asiroh yang tinggal sendirian di rumah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaJenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat tersangka bermula saat korban menonton perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Lokasinya persis di depan rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaAlasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas berhenti dan pura-pura menanyakan sebuah alamat. Begitu korban menjawab, pelaku meremas payudaranya lalu tarik gas.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca Selengkapnya