Dijual Rp400-500 Ribu, Puluhan Relief Makam China Digasak Pencuri di Kediri
Merdeka.com - Anggota Satreskrim Polresta Kediri menangkap komplotan pencuri relief makam China antar kota dari tiga kali beraksi di Kediri. Pelaku menggasak puluhan relief makam China untuk dijual kepada pemesan.
Empat pelaku pencuri relief makam China diringkus polisi masing-masing Susanto (42), warga Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Teguh (26) dan Abdul (31), keduanya warga Kabupaten Jombang serta Kasiman (51), warga Kabupaten Sidoarjo.
Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan penangkapan komplotan pencuri ini berawal dari laporan korban Thomas warga Kota Kediri yang mengetahui relief makam keluarganya di lokasi makam Gunung Klotok Hilang.
-
Apa yang dicuri penjarah dari makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
-
Siapa yang menemukan makam? Tim arkeolog Mesir dan Jepang menemukan sebuah makam yang diyakini berusia 4.500 tahun dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara, Mesir.
-
Dimana lokasi penemuan makam? Awal tahun ini, sejumlah artefak yang mencakup potongan kayu dan beragam item lainnya ditemukan di sebuah makam di distrik Wulong, yang terletak sekitar 870 mil (1.400 kilometer) barat daya Beijing.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
"Dari penyelidikan petugas akhirnya menangkap basah komplotan tersebut sedang beraksi mencuri relief makam China di wilayah Kota Kediri," kata Miko Indrayana kepada merdeka.com, Selasa (27/10).
Dalam aksinya, komplotan ini mempunyai tugas yang berbeda-beda. Tersangka Susanto berperan menggali mencongkel dan mengangkat batu relief. Sementara tersangka Abdul dan Kasiman bertugas mengangkat relief ke truk, serta Teguh berperan sebagai mencari pemesan relief.
Dari pengakuan tersangka untuk satu relief dijual dengan harga Rp400 hingga Rp500 ribu. Dalam ungkap kasus ini polisi mengamankan barang-bukti berupa 15 relief makam China hasil curian, uang tunai Rp7 juta yang merupakan penjualan relief, handphone serta truk digunakan untuk mengangkut relief curian.
Pihak kepolisian mengambangkan kasus ini, karena tidak menutup kemungkinan pelaku beraksi di tempat lain dan berjaringan. Sementara akibat perbuatannya tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaUsai menjadi buron sekian lama, Towe berhasil ditangkap di rumah istrinya di Kelurahan Banyuning Kabupaten Buleleng.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaTepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaBahkan, ada juga makam yang dibuat seolah sangat tua dan kramat, dengan menambahkan bangunan serta kain kafan di batu nisan.
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca Selengkapnya