Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD kota Yogya terima aduan kasus intoleransi di sejumlah sekolah

DPRD kota Yogya terima aduan kasus intoleransi di sejumlah sekolah Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta mendapatkan laporan adanya kasus intoleransi yang terjadi di sekolah di Kota Yogyakarta. Kasus intoleransi ini terjadi di sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Kota Yogyakarta.

Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan, ada sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta yang membuat aturan yang menjurus pada intoleransi. Sekolah tersebut juga diindikasikan mengarahkan siswa untuk menjadi fanatik terhadap ajaran agama tertentu.

"Praktik intoleransi ini terjadi di sekolah negeri di Kota Yogyakarta. Ini berbahaya," ujar Fokki saat dihubungi, Minggu (21/5).

Fokki menerangkan, pengaduan yang diterima olehnya berasal dari salah seorang wali murid yang anaknya bersekolah di SMP Negeri di Kota Yogyakarta. SMP ini, sambung Fokki, mewajibkan siswanya untuk mengenakan pakaian dengan ciri khas agama tertentu.

"Anak wali murid ini dikatakan kafir oleh temannya. Di sekolah itu yang tidak memakai dibilang kafir dan membuat siswa merasa minder." papar Fokki.

Fokki menilai, ada pergeseran yang terjadi di sekolah-sekolah negeri di Kota Yogyakarta. Sekolah-sekolah ini tak lagi menjunjung keberagaman di sekolah negeri.

"Saya amati ada penyeragaman dalam berbagai kegiatan keagamaan berdasarkan agama mayoritas. Bahkan ada siswa minoritas yang mendapatkan perlakuan tak mengenakkan," tegas Fokki.

Fokki berharap, permasalah yang dialami di sekolah negeri di Kota Yogyakarta ini mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pendidikan. Permasalahan keberagaman di sekolah negeri, sambung Fokki, bukanlah perkara yang enteng dan bisa dipandang sebelah mata.

"Sekolah negeri itu seharusnya sebagai lembaga yang bisa memelihara nilai-nilai kebangsaan. Sekolah negeri juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme sehingga bisa saling menghormati antar umat beragama," urai Fokki.

Fokki mengungkapkan, dirinya belum bisa menyebutkan nama dan identitas pengadu maupun asal sekolahnya. Hal ini dikarenakan pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengurai aduan tersebut. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Layanan Pendidikan Kepercayaan di DIY, Pelajar Penghayat Masih Alami Diskriminasi
Potret Layanan Pendidikan Kepercayaan di DIY, Pelajar Penghayat Masih Alami Diskriminasi

Layanan pendidikan kepercayaan di DIY masih diwarnai diskriminasi.

Baca Selengkapnya
LGBT Bikin Resah Dunia Pendidikan di Garut, Guru Temukan Grup Pelajar Khusus Penyuka Sesama Jenis
LGBT Bikin Resah Dunia Pendidikan di Garut, Guru Temukan Grup Pelajar Khusus Penyuka Sesama Jenis

Sejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.

Baca Selengkapnya
Buntut Honorer Supriyani Dipolisikan, Guru Ramai-Ramai Tolak Siswa Anak Polisi Sekolah di Seluruh SD Baito
Buntut Honorer Supriyani Dipolisikan, Guru Ramai-Ramai Tolak Siswa Anak Polisi Sekolah di Seluruh SD Baito

Selain berunjuk rasa mengawal perkara guru honorer Supriyani, PGRI Baito ramai-ramai menolak siswa D dan saksi kembali bersekolah.

Baca Selengkapnya
Kepala Sekolah Dipolisikan Buntut Dugaan Bully Siswa SD di Jombang
Kepala Sekolah Dipolisikan Buntut Dugaan Bully Siswa SD di Jombang

Dalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan 5 Pelajar Pelaku Pengeroyokan di Depan Rumah Komisioner KPU Sulsel
Polisi Amankan 5 Pelajar Pelaku Pengeroyokan di Depan Rumah Komisioner KPU Sulsel

motif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.

Baca Selengkapnya
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!

Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah

Tahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi soal Unggahan Viral Penghuni Indekos di Tangsel Mengaku Diintimidasi Saat Ibadah
Penjelasan Polisi soal Unggahan Viral Penghuni Indekos di Tangsel Mengaku Diintimidasi Saat Ibadah

Disebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.

Baca Selengkapnya
Viral Video Anggota Ormas Sekaligus Kades Ancam Pelapor Dugaan Pungli di Kebumen, Ini Langkah Polisi
Viral Video Anggota Ormas Sekaligus Kades Ancam Pelapor Dugaan Pungli di Kebumen, Ini Langkah Polisi

Polisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.

Baca Selengkapnya
Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Buntut Singgung Politik Dinasti DIY
Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Buntut Singgung Politik Dinasti DIY

Pelaporan ke Polda DIY ini berkaitan dengan statement Ade Armando tentang politik dinasti di DIY.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Pengakuan Siswi di Padang Dilecehkan Pimpinan Yayasan SD Swasta, Diduga ada 6 Korban
Polisi Usut Pengakuan Siswi di Padang Dilecehkan Pimpinan Yayasan SD Swasta, Diduga ada 6 Korban

Hari ini, seharusnya terlapor guru Y diperiksa. Tetapi, yang bersangkutan tidak berada di kediamannya.

Baca Selengkapnya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Baca Selengkapnya