Guru SD di Kutai Kartanegara Cabuli 12 Murid Sambil Tonton Video Porno
Merdeka.com - Bs (57), seorang guru agama SD di kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dibekuk polisi. Diduga, dia mencabuli 12 muridnya di dalam kelas saat mengajar, sejak 2018 lalu.
Yang memperihatinkan, perbuatan sang guru, dilakukan sambil menonton video porno di ponselnya.
Bs diciduk di rumahnya, Kamis (21/2) malam, setelah 3 dari 12 anak itu melapor ke Polsek Kota Bangun. Bs yang telah beristri dan memiliki cucu itu mengakui perbuatannya.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Ditemui merdeka.com di Mapolsek Kota Bangun, berjarak sekitar 110 kilometer dari Samarinda, Bs mengaku hanya 2 murid menjadi korbannya menggunakan jarinya, saat mengajar di ruang murid kelas 2. Dia membantah, perbuatannya itu disertai ancaman.
"Perbuatan itu saya lakukan tanggal 12 dan 15 Februari. Tidak pernah ada ancaman soal nilai kalau tidak menurut perintah saya (saat meraba kemaluan korban)," kata guru Bs.
Tidak ada alasan apapun yang mendorong dia berbuat cabul kepada muridnya, melainkan hanya kepuasan telah menyentuh alat vital murid perempuannya itu. Dia pun membantah, melakukan itu sambil memperlihatkan video porno di dalam kelasnya.
"Tidak ada sambil menonton video porno Pak. Kalau soal handphone, murid saya sendiri yang minta dibukakan handphone saya karena pakai password," kilahnya.
Meski terus membantah, namun dari keterangan 3 saksi korban, berkata lain. Saat melakukan perbuatan tak senonoh itu di kelas, guru Bs disebut kerap sambil memperlihatkan video porno.
"Motifnya, hanya sepintas keinginan tiba-tiba ingin memegang kemaluan anak didiknya. Tapi itu dilakukan berkali-kali. Kita sangat sayangkan ini. Seharusnya dia sebagai pendidik, memberikan contoh yang baik," kata Kanit Reskrim Polsek Kota Bangun, Ipda Heri Kuswandi.
Selain 3 saksi korban yang baru melapor resmi, dari penyelidikan polisi, diduga ada 9 murid perempuan lainnya mendapatkan perlakuan serupa dari guru Bs. Masih dari keterangan saksi korban, guru Bs melakukan itu diduga sambil menebar ancaman, tidak memberikan nilai apabila tidka menuruti kemauannya, sambil memperlihatkan video porno.
"Kita tetapkan sebagai tersangka, dan menjeratnya dengan pasal 287 KUHP dan pasal 76e junto pasal 82 ayat 2 UU Perlindungan Anak. Saksi-saksi terus kita periksa, sampai dua hari ke depan," kata Heri.
Minta Selesai Secara Kekeluargaan
Terduga guru SD di kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang mencabuli 12 muridnya, Bs (57), kini meringkuk di penjara. Guru Bs mengaku siap angkat kaki dari kampungnya, apabila dinilai telah membuat malu warga kampung.
Meski diduga ada 12 murid yang jadi korbannya, dimana 3 diantaranya telah melapor ke Polsek Kota Bangun, guru Bs bersikeras dia hanya mencabuli 2 orang murid perempuannya.
"Saya sangat menyesal, siap jalani proses hukum. Tapi, saya berharap kalau bisa diurus kekeluargaan. Saya siap keluar dari sekolah, siap keluar dari kampung itu, karena perbuatan ini," kata dia, di Mapolsek Kota Bangun, Sabtu (23/2).
Guru Bs menerangkan, kehidupan dia bersama dengan istrinya, sejauh ini tidak dirundung masalah. "Dengan istri saya, rukun-rukun saja. Saya cuma ingin memegang (alat vital murid) saja. Tidak ada kesakitan. Murid saja diam saja," aku guru Bs.
"Saya paham, perbuatan itu tidak dibenarkan dan itu salah. Iya saya juga pernah diingatkan kepala sekolah, bahwa berhati-hati mengajar murid. Jangan sampai, disalahartikan ketika mengajar (menyentuh murid)," terangnya.
Sementara pagi polisi, merasa perlu untuk memeriksa kejiwaan guru Bs ke psikolog. "Ada rencana untuk memeriksa kejiwaan bersangkutan. Karena, beliau (guru Bs) itu, punya istri dan juga sudah usia lanjut. Kita akan cek ke psikolog," kata Kanit Reskrim Polsek Kota Bangun, Ipda Heri Kuswandi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pemerkosaan di sekolah. Dia mengancam para korban.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaPemeran dan perekam berteman baik kendati berbeda sekolah.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.
Baca Selengkapnya