Imingi permen, penjaga vila di Bandung cabuli bocah 6 tahun
Merdeka.com - Seorang pria berinisial A (46) diduga melakukan kekerasan seksual terhadap bocah berinisial G (6). Perlakuan itu dilakukan dengan iming-iming permen.
A yang bekerja sebagai seorang penjaga villa merupakan tetangga dari orangtua G di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. A tinggal di Desa Gudangkahuripan sementara orangtua korban di Desa Lembang.
Aksinya terbongkar saat orangtua G menemukan kejanggalan dari perilaku anaknya yang kerap marah-marah dan ingin mencuci pakaiannya sendiri dengan alasan ngompol di celana saat tidur. Padahal, kebiasaan itu sudah tidak terjadi selama bertahun-tahun.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
Setelah didesak, akhirnya korban mengaku sudah mengalami kekerasan seksual oleh tersangka pada Selasa (10/4) lalu. Tak terima dengan perlakuan yang menimpa anaknya, orangtua G langsung mengadukan kejadian itu ke Polsek Lembang.
"Anak saya ini sekarang jadi suka marah-marah, murung, trauma dengan tragedi yang pernah dialaminya. Padahal sebelum kejadian itu, G anak yang periang, suka menari-nari, pintar," ucap C (33) ibu kandung korban, di Polsek Lembang, Jumat (20/4).
Untuk memulihkan kondisi psikologisnya, sambil menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, korban bersama orang tuanya kini tinggal sementara di SOS Children's Village Lembang.
Kendati belum keluar visum, C yakin anaknya jadi korban pencabulan yang dilakukan A. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan awal di puskesmas Jayagiri, indikasi kekerasan di alat vital G sudah terlihat.
"Hingga hari ini, anak saya masih murung, suka ngelamun, sering ketakutan kalau ketemu orang, langsung sembunyi di belakang lemari. Bahkan sudah tidak mau sekolah TK lagi," bebernya.
Meski pelaku sudah diamankan polisi, C meminta hukum ditegakkan seadil-adilnya karena A sudah menghancurkan masa depan anak ketiganya yang sangat dicintainya tersebut.
"A wajib dihukum seberat-beratnya, kalau perlu hukum kebiri atau seumur hidup karena kasus seperti ini lebih dari kasus narkoba. Kalau hukumannya ringan, pelaku bisa saja melakukan hal yang sama jika keluar penjara nanti," lanjutnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial W tega menganiaya anak kandungnya yang berusia 6 tahun dan merekam aksinya yang kemudian viral.
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat membeli jajan di toko milik pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku berkali-kali meminta maaf dan mengaku khilaf serta berdalih perbuatan bejat itu bukan atas keinginannya.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca Selengkapnya