Kronologi Delapan Remaja di Makassar Serang Warkop saat Tujuh Perwira Polisi Ngopi
Merdeka.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar meringkus tujuh dari delapan orang pelaku penyerangan Warkop Dokter Kopi, yang saat bersamaan ada tujuh perwira polisi sedang asik ngopi. Akibat penyerangan tersebut, Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Reonald TS Simanjuntak sampai memberikan tiga kali tembakan peringatan.
Reonald menjelaskan kejadian penyerangan sekelompok remaja yang viral di media sosial tersebut terjadi Minggu (6/11) dini hari. Reonald mengaku saat itu dia bersama enam anggotanya sedang santai menikmati kopi di Warkop Dokter Kopi, Jalan Pengayoman, Makassar.
"Pada saat kami sedang santai menikmati kopi di (jalan) Pengayoman, kemudian ada teriak dari seorang anak yang rupanya tukang parkir di situ. Diserang, perang katanya," ungkap Reonald di Mapolrestabes Makassar, Selasa (8/11).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Saat mendengar kata-kata tersebut, dia bersama Wakasatreskrim dan Kanit Jatanras Polrestabes Makassar bereaksi dan keluar warkop. Reonald mengaku saat itu dia sempat mengeluarkan tembakan peringatan kepada para pelaku, karena membawa busur dan parang.
"Tidak ada (terkena tembakan). Semua tembakan peringatan dan pada saat itu ada tiga kami langsung amankan," ungkapnya.
Setelah mengamankan tiga pelaku, pihaknya melakukan pengembangan dan menangkap tujuh pelaku lainnya. Reonald mengaku barang bukti parang baru ditemukan pada Senin (7/11) malam.
"Mendengar suara itu, kami keluar, sisir dan mengamankan saat ini delapan dari sembilan tersangka. Pelaku rata-rata anak-anak di bawah umur," beber dia.
Reonald meluruskan bahwa penyerangan dilakukan para pelaku motifnya bukan karena perebutan lahan parkir. Reonald mengaku penyerangan tersebut karena adanya kesalahpahaman.
"Awalnya pelaku ini lewat, mungkin ada gesekan dengan tukang parkir, akhirnya pulang memanggil temannya dan menyerang pas di depan kedai kopi saat kami sedang duduk santai di situ. Pelaku dan tukang parkir tidak baku kenal," ucapnya.
Sebelumnya, vdeo penyerangan orang tidak dikenal sebuah Warkop di bilangan Jalan Pengayoman, Kota Makassar viral di media sosial (medsos). Aksi penyerangan dilakukan preman tidak jadi dilakukan karena di dalam warkop terdapat polisi bahkan Kepala dan Wakil Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaDelapan remaja ini ditangkap saat polisi melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaData kepolisian, ada 56 geng motor di Mojokerto yang sedang didalami.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca Selengkapnya