Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kurang bukti, 4 kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalbar SP3

Kurang bukti, 4 kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalbar SP3 Ilustrasi Kebakaran Hutan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tiga kasus kebakaran lahan dan hutan yang melibatkan perusahaan di Kalimantan Barat tahun 2015 lalu, hingga kini belum juga final di Polda Kalimantan Barat. Berkas penyidikan masih dinyatakan belum lengkap oleh kejaksaan atau P19. Sementara penyidikan empat kasus yang sama dihentikan lantaran kekurangan bukti.

Ketiga berkas kasus itu adalah PT SKM dengan luasan lahan terbakar 100 hektare, PT KAL 30 hektare serta PT RKA seluas 60 hektare. Total keseluruhan mencapai 190 hektare.

"Iya masih P19, sudah tiga kali berkasnya dikembalikan oleh JPU (jaksa penuntut umum). Mudah-mudahan bisa segera P21 (dinyatakan berkas lengkap) oleh kejaksaan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Suhadi SW dalam keterangan kepada wartawan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/7).

Diterangkan Suhadi, banyak pihak yang dilibatkan untuk melengkapi berkas kasus itu. Mulai dari Dirjen Perkebunan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar, Dinas Kesehatan Ketapang, kalangan akademisi, ahli kebakaran lahan dan hutan, hingga gelar perkara.

"Tapi kasusnya belum P21," ujar Suhadi.

Dijelaskan Suhadi, masih terkait kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalbar, ada empat kasus yang terpaksa penyidikannya dihentikan, lantaran tidak cukup bukti. Salah satunya, juga melibatkan aksi korporasi PT RJP, dengan luasan lahan terbakar lima hektare, di mana di atas telah ditanami sawit.

Selain itu juga, tiga kasus lainnya yang dihentikan penyidik adalah melibatkan perorangan, yang ditangani penyidik di Polres Sintang, Polres Sanggau dan Polres Sekadau.

"Kasus PT RJP itu dihentikan setelah dilakukan gelar perkara yang diawasi pengawas penyidik, bidang propam, inspektorat Polda, hingga ahli hukum. Direkomendasikan bahwa perkara itu tidak cukup bukti, sehingga kasusnya dihentikan," sebut Suhadi.

Dirunut ke belakang, selama 2015, terutama medio Juli-Desember 2015, di tengah maraknya kebakaran lahan dan hutan yang menyebabkan Kalbar berselimut asap tebal, Polda Kalbar total telah menangani 35 kasus karhutla, di mana 31 kasus adalah kasus perorangan, dan empat lainnya melibatkan korporasi. Termasuk, tiga berkas kasus karhutla korporasi yang masih P19.

Dari 35 kasus itu juga, 12 di antaranya telah dinyatakan P21 oleh JPU dan masuk proses persidangan di pengadilan.

"Sehingga tidak benar, informasi yang beredar dari NGO, yang menyebutkan Polda Kalbar menghentikan empat kasus karhutla yang dilakukan korporasi. Informasi itu, bisa menurunkan kredibilitas Polda Kalbar. Padahal penyidik kerja keras siang malam membereskan berkas kasusnya," pungkas Suhadi. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan

Lahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Blak-blakan soal Tersangka Kasus Korupsi KLHK
Jaksa Agung Blak-blakan soal Tersangka Kasus Korupsi KLHK

Burhanuddin masih enggan membuka ke publik sosok tersangka tersebut apakah pejabat eselon I, eselon II, atau pun menteri.

Baca Selengkapnya
4 Motor Di RPTRA Kembangan Diduga Dibakar Orang Tidak Dikenal
4 Motor Di RPTRA Kembangan Diduga Dibakar Orang Tidak Dikenal

Para korban pun telah membuat laporan ke pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kejagung Libatkan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi KLHK
Kejagung Libatkan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi KLHK

Kejagung menilai kasus ini terbilang mirip dengan perkara Duta Palma,

Baca Selengkapnya
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar

Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka

Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Terbakarnya Kapal di Pelabuhan Cilacap, Seorang Nakhoda Jadi Korban
Fakta di Balik Terbakarnya Kapal di Pelabuhan Cilacap, Seorang Nakhoda Jadi Korban

Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Empat Saksi Hingga CCTV Dalami Kebakaran di Kompleks DPR Papua
Polisi Periksa Empat Saksi Hingga CCTV Dalami Kebakaran di Kompleks DPR Papua

Penyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kejagung Geledah Kantor Wilmar, Musim Mas, dan Permata Hijau di Medan Terkait Korupsi Izin Ekspor CPO, Puluhan Kapal hingga Pesawat Disita
Kejagung Geledah Kantor Wilmar, Musim Mas, dan Permata Hijau di Medan Terkait Korupsi Izin Ekspor CPO, Puluhan Kapal hingga Pesawat Disita

Penyidik Kejaksaan Agung menggeledah 7 kantor di Medan terkait korupsi izin persetujuan ekspor (PE) CPO. Mereka juga memeriksa 17 saksi terkait kasus itu.

Baca Selengkapnya
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan

Puluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Lereng Gunung Agung Meluas hingga 80 Hektare, Kawasan yang Terbakar Bertambah
Kebakaran Lereng Gunung Agung Meluas hingga 80 Hektare, Kawasan yang Terbakar Bertambah

Petugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.

Baca Selengkapnya