Otak Pelaku Kerusuhan Rutan Lhoksukon Ingin Aniaya Napi Perempuan Pakai Sikat Gigi
Merdeka.com - Safrial Saputra (45), narapidana yang disebut-sebut sebagai otak kerusuhan Rutan Lhoksukon membeberkan pengakuan mengejutkan. Dia nekat mendobrak pintu sel karena ingin menusuk mata seorang narapidana perempuan di rutan tersebut.
Narapidana yang menjadi incarannya adalah Marliah (31). Kekasih juga tandem Safrial dalam skenario pembunuhan yang menghilangkan nyawa M. Amin (73), warga Dusun Alue Mudek, Desa Teupin Reusep, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, juga suami sah Marliah.
Perempuan itulah yang menyuruh Safrial menghabisi nyawa suaminya sendiri agar keduanya bisa menikah. Amin pun tewas usai dipukul dengan balok kayu oleh Safrial pada Juli tahun lalu.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, skenario keduanya pun terbongkar. Walhasil, Safrizal dijatuhi vonis pidana penjara seumur hidup, sementara Marliah 15 tahun penjara.
Keduanya dijebloskan ke rutan yang sama. Belakangan, Safrial merasa cinta kekasihnya itu mulai memudar, bahkan mencuci pakaiannya saja sudah tidak sudi.
Ia ingin menusuk mata Marliah dengan sikat gigi yang telah diruncingkan. Untuk menjalankan niat jahatnya, Safrial berusaha menemui Marliah yang menghuni sel khusus wanita.
"Mau kucolok matanya, karena sakit hati. Karena sudah tidak seperti perjanjian awal waktu kita (Safrizal dan Marliah) membunuh suami Marliah. Karena sampai ke LP sudah berubah semua. Dia tidak mau sama saya lagi, cuma jadi korban saja sama dia," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Rezki Kholiddiansyah kepada Liputan6.com, Rabu malam (26/6), mengulang pengakuan Safrial.
Safrial pun nekat mendobrak pintu sel dan memprovokasi rekan-rekannya untuk melarikan diri. Di tengah kerusuhan Rutan Lhoksukon, ia mengambil kesempatan menuju sel di mana kekasihnya berada, namun sipir sudah lebih dulu mengantisipasi dengan mengunci sel perempuan.
"Tapi karena pintu sel perempuan cepat ditutup, jadi saya tidak ikutin ke situ lagi. Kulihat teman-teman lari, aku pun kesempatan untuk lari," lanjut Rezki.
Kerusuhan yang didalangi Safrial menyebabkan 73 narapidana serta tahanan melarikan diri dari Rutan Lhoksukon pada Minggu, 16 Juni 2019 silam. Namun 29 di antaranya berhasil ditangkap, termasuk Safrial yang ditangkap sehari usai kerusuhan, sementara satu orang dinyatakan tewas karena tenggelam di sungai.
Menurut pengakuan Rezki, selain Safrial, sebagai 'induk bala', ada tiga tahanan lain yang berandil besar dalam kerusuhan tersebut. Ketiganya yakni Nanda Saryulis, Bima Saputra, dan Rahmat Irmawan. Masing-masing merupakan tahanan perkara penggelapan, penganiayaan, dan narkoba.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil meringkus pelaku tidak lama setelah kejadian tersebut
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial N hendak membesuk suaminya F yang mendekam di Lapas Salemba.
Baca SelengkapnyaFauzan dengan Sinta ini pernah menjalin hubungan yakni nikah sirih.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya