Sebarkan Ajaran Sesat, Pria Mengaku Nabi dan 4 Pengikutnya Diusir Warga Donggala
Merdeka.com - Warga Dusun Lima, Desa Nupabomba, Kecamatan Tanatovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mengusir lima pendatang di Masjid Uwentira, karena diduga menyebarkan aliran sesat. Seorang di antara kelimanya mengaku sebagai nabi.
Video pengusiran kelima orang itu beredar dan viral di media sosial. Kepala Kepolisian Sektor Labuan Inspektur Satu Syarif membenarkan adanya peristiwa dalam video itu.
Syarif menyebut polisi sempat melakukan mediasi antara warga dengan lima orang pendatang itu. "Dalam pertemuan tersebut terdapat lima orang, di mana satu orang mengaku sebagai nabi dan empat lainnya adalah pengikut. Sementara dari warga hadir kepala dusun dan kepala desa serta tokoh masyarakat," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (16/3).
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Siapa yang menyebarkan Islam di Bengkulu? Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
-
Kenapa Dusun Sekar Gadung disebut kampung mualaf? Dusun Sekar Gadung terkenal dengan sebutan kampung mualaf karena banyak warga nonmuslim yang beralih memeluk agama Islam.
-
Siapa nabi yang ditangkap polisi? Seorang pria bernama Jannes Elondias mendadak viral di media sosial lantaran mengaku sebagai nabi. Kini, Polres Tebing Tinggi telah menangkap dan memeriksa Jannes terkait pengakuannya sebagai nabi.
-
Mengapa Syekh Nurjati menyebarkan Islam? Setelah ilmunya dirasa cukup, ia kemudian memulai misinya untuk mengenalkan ajaran Islam.
Lima orang tersebut berasal dari daerah berbeda. Tiga orang dari Medan, dua orang dari Batam, dan seorang dari Bitung. Meski demikian, kelima orang tersebut enggan menyebutkan namanya.
"Mereka ini meyakini bahwa ada wali atau utusan (orang tak berdosa) dari Allah SWT yang kini hadir untuk umat manusia dalam mempersiapkan kiamat yang sudah dekat dengan wajib berikan tumbal," kata dia.
Karena kelimanya dianggap menyebarkan aliran sesat, Kepala Desa Nupobomba berinisiatif untuk mengusir mereka. Langkah itu diambil agar tidak memunculkan polemik di masyarakat.
"Karena dianggap sesat dan dikhawatirkan bisa jadi korban amuk massa," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam warga negara asing asal Inggris dan satu asal Norwegia ditangkap Tim Gabungan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pekam) Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaUsai Viral, Pria Mengaku Sebagai Nabi di Tebing Tinggi Ditangkap Polisi
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaOrang Bali awalnya tak mengenal istilah Wali Pitu.
Baca Selengkapnya