Wabah PMK Merebak di Jateng, Penanganan Diprediksi Tuntas Sebelum Iduladha
Merdeka.com - Jumlah hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jateng bertambah banyak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) setempat optimistis penanganan penyakit itu tuntas sebelum perayaan Iduladha.
Saat ini Dinak Keswan Jateng segera menyalurkan bantuan obat-obatan dan vitamin untuk membantu peternak mengatasi penyakit itu. "Di Jawa Tengah memang tidak ada ternak yang mati. Hanya saja mengurangi selera makan dari sapi tersebut. Kita lagi mengusahakan untuk mengirimkan obat-obatan dan vitamin yang didistribusikan langsung oleh Kementan," kata Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto, Minggu (15/5).
Informasi yang didapat menyebut ratusan ternak yang terkena PMK tersebar di beberapa kabupaten kota di Jateng, yakni: Kabupaten Banjarnegara, Boyolali, Rembang, Wonosobo, Banyumas, Purbalingga, Klaten. Sementara wilayah suspek yaitu Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Semarang, Batang, dan Cilacap.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan populasi sapi nasional? Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.'Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai', jelas Jan Maringka.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana cara program SMS Pisan di Banyuwangi meningkatkan populasi sapi? Lewat program ini, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan treatment kepada indukan sapi yang mengalami gangguan reproduksi sehingga mereka dapat bereproduksi secara maksimal, yaitu satu tahun sekali.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Bagaimana cara Pemkab Purwakarta mengatasi hama tikus? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
Tetap Bisa Dikonsumsi
Petugas di tiap kabupaten kota diterjunkan untuk menyemprotkan disinfektan guna membersihkan kandang ternak yang disinyalir menjadi sumber penularan PMK. Ternak yang sudah terkena PMK dikarantina selama 14 hari.
"Sekarang sedang ditangani dengan diisolasi dan dikarantina selama 14 hari. Dan nantinya status karantina ternaknya akan diperpanjang lagi sesuai perkembangan kesehatan ternak di kandang," ungkapnya.
Agus yakin bahwa PMK yang tidak termasuk kategori penyakit tidak menular pada manusia itu nantinya bisa ditangani sampai tuntas sebelum perayaan Iduladha. Masyarakat tidak perlu panik menghadapi wabah penyakit itu, karena daging sapi yang terjangkit masih bisa dikonsumsi dengan aman.
"Kalau yang sapinya masih hidup bisa diobati dan bisa pulih. Sapi yang sudah disembelih tapi sebelumnya kena PMK juga aman dikonsumsi. Tapi yang boleh dikonsumsi cuma dagingnya. Sedangkan jeroan dan tulang kaki dan kepalanya harus dibuang karena sudah terkontaminasi virus," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaMentan mengatakan, ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga mencapai angka 88 ribu ekor.
Baca SelengkapnyaKetersediaan hewan kurban di Jakarta hingga saat ini ada sebanyak 800 ekor sapi dan 100 ekor kambing.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan dan adanya penyakit yang mungkin dimiliki oleh hewan kurban.
Baca SelengkapnyaStok hewan kurban, sapi dan kambing di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca Selengkapnya