Benarkah Perempuan Membutuhkan Tidur Lebih Lama Dibanding Laki-laki? Ketahui Fakta Sebenarnya
Berdasarkan, penelitian diketahui bahwa perempuan umumnya memiliki durasi tidur yang lebih lama dibandingkan laki-laki.
Tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam adalah jumlah waktu yang disarankan untuk orang dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan umumnya memerlukan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan laki-laki. Menurut Kin M. Yuen, MD, MS, seorang spesialis pengobatan tidur dan juru bicara American Academy of Sleep Medicine, "wanita mungkin memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan pria dalam berbagai tahap kehidupan."
Ia juga menjelaskan, "Ketika kita melihat bayi perempuan dibandingkan dengan bayi laki-laki, mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur," seperti yang dikutip dari Verywell Health pada Jumat (8/11/2024).
-
Bagaimana tidur terlalu lama berpengaruh ke kesehatan? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Apa yang dipercaya tentang durasi tidur? Mitos yang menyebutkan bahwa tidur selama lima jam atau kurang sudah cukup, sebenarnya tidak benar dan dapat berdampak negatif pada kesehatan.
-
Kenapa perempuan cenderung lebih panjang umur? Peneliti menduga bahwa hal ini mungkin berkaitan dengan kadar kolesterol total dan zat besi yang lebih rendah pada perempuan.
-
Siapa yang berisiko terkena dampak tidur terlalu lama? Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur 9-11 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidur 8 jam.
-
Kenapa tidur berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan? Dilansir dari WebMD, kelebihan tidur dapat memicu sejumlah penyakit dan bahkan meningkatkan risiko kematian.
-
Kenapa wanita lebih panjang umur? Wanita terbukti memiliki usia dan angka harapan hidup yang lebih panjang dibanding pria karena sejumlah faktor.
Yuen menambahkan bahwa meskipun remaja sering kali mengalami kualitas tidur yang buruk, kecenderungan perempuan untuk membutuhkan lebih banyak tidur sering kali berlanjut hingga mereka dewasa. Rata-rata, wanita dewasa tidur antara 7,5 hingga 8 jam setiap malam, sedangkan pria dewasa rata-rata tidur sekitar 7 hingga 7,5 jam. "Namun, masih belum jelas apakah wanita benar-benar membutuhkan lebih banyak tidur ataukah pria yang kurang tidur. Data yang ada mengenai topik ini agak suram," jelas Yuen lebih lanjut.
Penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidur lebih lama dibandingkan laki-laki sebagian besar didasarkan pada survei atau catatan harian tidur yang dilaporkan sendiri. "Artinya, laporan tersebut kurang objektif," kata Yonatan Greenstein, MD, FCCP, profesor kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School.
Wanita Lebih Sering Mengalami Masalah Tidur
Dalam beberapa fase kehidupan, perempuan sering kali menghadapi masalah tidur yang membuat mereka memerlukan waktu tidur yang lebih panjang. "Perubahan hormonal selama kehamilan atau menopause dapat menurunkan kualitas tidur wanita," ungkap Michelle Drerup, PsyD, yang menjabat sebagai direktur pengobatan perilaku tidur di Cleveland Clinic Sleep Disorders Center.
Selain itu, kehamilan juga terkait dengan perubahan hormonal yang terjadi selama tiga trimester yang berbeda. Hal ini dapat mengakibatkan rasa lelah, rasa kantuk yang berlebihan, serta keinginan untuk buang air kecil yang lebih sering di malam hari, tambah Drerup.
Perubahan Hormon selama Perimenopause dan Menopause
Perimenopause dan menopause dapat menyebabkan perubahan besar dalam kadar hormon, yang seringkali memicu gejala seperti sensasi panas dan keringat di malam hari. Gejala-gejala ini dapat mengganggu tidur seseorang. Menurut Greenstein, wanita yang telah memasuki fase pascamenopause juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk didiagnosis dengan apnea tidur obstruktif, yang dapat berakibat pada kualitas tidur yang buruk dan terputus-putus. "Teori ilmiah di balik hal ini adalah bahwa estrogen dan progesteron bersifat protektif, dan ketika keduanya menurun selama menopause, saluran napas bagian atas wanita menjadi lebih mudah tersumbat, sehingga menyebabkan berkembangnya apnea tidur obstruktif," tambah Greenstein. Dengan menurunnya dua hormon tersebut, wanita berisiko mengalami gangguan tidur yang lebih serius, yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Masalah Tidur Bisa Berbeda-beda
Dalam penjelasan yang sama, dokter spesialis kandungan dan ginekologi di Cleveland Clinic, Pelin Batur, MD, menegaskan bahwa setiap perempuan tidak selalu mengalami masalah yang serupa. "Meskipun banyak wanita mungkin memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan pria, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Tentu saja ada banyak variabilitas antar individu," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa penting untuk mengenali pola tidur pribadi dan memperhatikan bagaimana perasaan setelah bangun tidur. "Jika Anda menerapkan kebersihan tidur yang baik dan tidur selama tujuh hingga sembilan jam tetapi masih merasa pusing atau mengantuk di siang hari, mungkin saatnya untuk berkonsultasi dengan spesialis tidur," saran Batur.