Jangan tertipu mitos, radiasi ponsel tidak menyebabkan kanker otak!
Merdeka.com - Pada tahun 2009 lalu mungkin Anda masih ingat bagaimana kota San Francisco menggalakkan stiker tentang bahaya kanker otak ditempelkan di setiap ponsel yang dijual di kota tersebut. Hal itu untuk mengingatkan semua orang tentang bahaya kanker otak karena seringnya penggunaan ponsel.
Peraturan itu dilakukan karena diduga adanya radiasi elektromagnetik yang berasal dari ponsel. Sehingga memicu pertumbuhan kanker pada otak. Akhirnya pada Mei 2013 peraturan tersebut dicabut.
Apakah peraturan tersebut dicabut karena tidak ada hubungan antara radiasi ponsel dan kanker otak?
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
-
Kenapa sering pakai ponsel bahaya buat otak? Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
-
Bagaimana radiasi bluetooth dapat mempengaruhi risiko kanker? Ada dua jenis radiasi, yaitu non-ionizing dan ionizing. Radiasi non-ionizing memiliki energi yang cukup untuk memindahkan atom, tetapi tidak mampu melepaskan elektron dari atom tersebut. Di sisi lain, radiasi ionizing memiliki kemampuan untuk melakukan kedua hal tersebut.
-
Siapa yang menyatakan kekhawatiran tentang radiasi bluetooth dan kanker? Menurut laporan dari Health pada Kamis (31/10/2024), sekelompok ilmuwan pada tahun 2015 menandatangani sebuah petisi yang mengungkapkan 'kekhawatiran serius' mengenai potensi risiko kesehatan yang berhubungan dengan non-ionizing electromagnetic field (EMF) technology, termasuk risiko kanker.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi otak? Namun secara biologis, polusi udara dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu respons stres.
YA! Jawabannya memang tidak ada hubungan antara radiasi ponsel dengan kanker otak yang dialami manusia.
Sebuah penelitian di Australia mengatakan bahwa sejak 1982 sampai 2013, kasus kanker otak untuk wanita berjalan stabil. Sementara itu untuk laki-laki meningkat. Akan tetapi, laki-laki yang mengalami kanker otak berusia di atas 70 tahun. Itu artinya sebelum tahun 1982 dan belum ada ponsel yang tersedia untuk umum saat itu.
Intinya? Menurut penelitian, TIDAK ada hubungan antara kanker otak dan penggunaan ponsel.
Banyak pihak yang masih menentang hasil penelitian ini dan beranggapan bahwa kanker otak dapat dipengaruhi oleh radiasi smartphone. OK, misalnya saja itu benar-benar ada hubungannya. Apakah mereka tidak akan menggunakan smartphone? Benar-benar meninggalkan smartphone demi kesehatan otak mereka?
Menurut Gizmodo (6/5), hal itu tidak akan terjadi. Banyak sesuatu yang dapat dilakukan menggunakan smartphone. Tidak mungkin orang meninggalkan smartphone demi kesehatan, seberapa pun besarnya bahaya yang ditimbulkan.
Well, bagi kalian yang masih percaya pada mitos kesehatan tentang radiasi smartphone menyebabkan kanker otak, sebaiknya kubur itu dalam-dalam! Semoga bermanfaat.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit
Baca SelengkapnyaTidur dekat dengan ponsel merupakan kebiasaan yang berdampak buruk dan perlu dihindari.
Baca SelengkapnyaBeredar daftar 19 daftar minuman diduga mengandung Aspartam menyebabkan kanker otak
Baca SelengkapnyaMasih banyak mitos kanker beredar di masyarakat yang belum terbukti kebenarannya, namun dipercaya
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaTempat kita menyimpan ponsel bisa sangat memengaruhi berbagai hal dalam kesehatan kita terutama terkait kesuburan pria.
Baca SelengkapnyaKandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tabir surya atau sunscreen adalah salah satu langkah penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah kanker kulit.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaDalam unggahan yang beredar disebutkan bahwa lele mengandung 3.000 sel kanker. Benarkah?
Baca Selengkapnya