Miliki Jumlah ASI Melimpah, Ini Syarat bagi Ibu yang Ingin Mendonorkannya
Bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
Bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
-
Bagaimana cara ibu menyusui agar ASI cukup? Untuk memastikan bayi memperoleh ASI yang cukup, lakukan hal-hal berikut: Susui bayi secara teratur, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk bayi yang baru lahir. Perhatikan posisi dan perlekatan saat menyusui agar benar. Biarkan bayi menghabiskan satu payudara sebelum berpindah ke payudara yang lain. Hindari penggunaan dot atau empeng yang dapat mengganggu pola menyusui bayi.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
-
Bagaimana cara ASI membantu ibu dan bayi? Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
-
Siapa yang perlu memerah ASI? Dalam menjalani rutinitas kerja sehari-hari, ibu yang bekerja perlu memperhatikan ketersediaan ASI perah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka.
-
Kenapa ibu menyusui perlu cukup cairan? 'Upayakan untuk tidak telat sahur dan juga tidak telat untuk berbuka puasa untuk mencukupi cairan ibu menyusui ketika puasa minimal 2-3 liter per hari,' kata Jamila beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa ASI penting buat bayi? ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber asupan nutrisi terbaik bagi bayi sejak lahir hingga berusia enam bulan. Seperti dikutip dari laman Kemenkes.go.id, ASI memiliki banyak manfaat yaitu mencegah terserang penyakit, membantu perkembangan otak dan fisik bayi, mengatasi trauma saat persalinan, dan mencegah kanker payudara.
Miliki Jumlah ASI Melimpah, Ini Syarat bagi Ibu yang Ingin Mendonorkannya
Mendonorkan air susu ibu (ASI) adalah tindakan mulia yang dapat membantu bayi-bayi yang membutuhkan asupan nutrisi penting untuk tumbuh kembang mereka. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh ibu menyusui yang ingin menjadi pendonor ASI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ASI yang didonorkan aman dan bermanfaat bagi bayi yang menerimanya.
Dokter spesialis anak, dr. Tin Suhartini, Sp.A, menjelaskan bahwa kesehatan fisik adalah syarat utama bagi ibu yang ingin mendonorkan ASI.
"Ada beberapa syarat untuk pendonor ASI, jadi pendonor ASI itu salah satunya adalah ibu yang sedang menyusui itu sehat. Sehat secara fisik atau secara jasmani, kan gak mungkin ASI dari ibu-ibu yang fisiknya tidak sehat," kata Tin beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Kesehatan fisik yang baik berarti ibu tidak memiliki penyakit menular seperti hepatitis dan HIV. Penyakit menular ini berisiko ditularkan kepada bayi melalui ASI. Oleh karena itu, ibu yang memiliki riwayat penyakit menular tidak diperbolehkan untuk mendonorkan ASI.
Prosedur Penyediaan dan Penyimpanan ASI
Selain kesehatan pendonor, tata cara penyediaan dan penyimpanan ASI juga sangat penting untuk diperhatikan. Dr. Tin menekankan bahwa ibu yang akan mendonorkan ASI harus tahu cara yang benar dalam melakukan pemompaan dan penyimpanan ASI.
"Ibu yang akan mendonor itu tahu bagaimana penyediaan atau melakukan pumping-nya karena kita harus jamin kebersihan, kesehatannya, dan penyimpanannya," ujar Tin.
Proses pemompaan ASI harus dilakukan dengan menggunakan alat yang bersih dan steril. Sebelum memompa ASI, ibu harus memastikan tangan dan payudaranya sudah dibersihkan. Tempat penampungan ASI juga harus steril untuk menghindari kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
"Jadi ada beberapa syarat-syarat sehingga dengan pemberian ASI itu betul-betul maksudnya tercapai, bukan malahan menularkan penyakit," kata Tin.
Jika prosedur pemompaan dan penyimpanan tidak dilakukan dengan benar, ASI yang didonorkan bisa saja mengandung bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan masalah kesehatan baru bagi bayi yang mengonsumsinya.
"Misalnya penyediaannya tidak bersih, tidak cuci tangan, tidak dibersihkan payudaranya atau tempat penampungan ASI-nya tidak steril itu kan malah memberikan masalah baru," ujarnya menambahkan.
Pemberian ASI donor dapat menjadi salah satu alternatif asupan nutrisi pada bayi yang membutuhkan, terutama untuk mencegah malnutrisi atau stunting. ASI donor sangat berguna apabila bayi sudah mendapatkan ASI eksklusif namun menunjukkan risiko gagal tumbuh kembang (failure to thrive) dan belum memiliki kesiapan motorik untuk menerima makanan pendamping ASI (MPASI).
ASI donor membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh ASI dari ibunya sendiri. Dengan demikian, bayi tetap mendapatkan asupan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal. Hal ini sangat penting, mengingat ASI mengandung berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi, termasuk antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi.