Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Jenis Imunisasi yang Wajib bagi Anak, Ketahui Masing-masing Fungsinya

5 Jenis Imunisasi yang Wajib bagi Anak, Ketahui Masing-masing Fungsinya Ilustrasi imunisasi. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Wallenrock

Merdeka.com - Imunisasi mencegah sekitar 2 hingga 3 juta kematian per tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemberian vaksin telah meningkat secara signifikan selama seabad terakhir, dan perkembangan di lapangan terus meningkatkan dan memperkuatnya.

Penting bagi setiap individu untuk memahami berbagai jenis vaksin dan tetap mengetahui rekomendasi imunisasi yang diajukan oleh organisasi kesehatan masyarakat.

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat tertular atau terserang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Ada banyak penyakit menular di Indonesia yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi: diphteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, hepatitis B, poliomyelitis, dan campak.

Sasaran imunisasi yaitu bayi, batita, anak usia SD kelas 1, 2, 3, dan wanita usia subur. Berikut merdeka.com merangkum jenis imunisasi yang wajib bagi anak, ketahui pula fungsinya:

Mengenal Imunisasi atau Vaksinasi

Imunisasi (atau vaksinasi) melindungi orang dari penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang memicu respons kekebalan, sama seperti Anda telah terpapar suatu penyakit secara alami menurut immunize.ca

Vaksin mengandung antigen atau bagian antigen yang sama yang menyebabkan penyakit, tetapi antigen dalam vaksin bisa mati atau sangat lemah. Vaksin bekerja karena menipu tubuh Anda agar mengira sedang diserang oleh penyakit yang sebenarnya.

Kekebalan melalui imunisasi terjadi tanpa konsekuensi sakit dan tanpa risiko komplikasi penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. 

Begitu seseorang diimunisasi, sel kekebalan khusus yang disebut sel memori mencegah infeksi ulang saat mereka menghadapi penyakit itu lagi di masa depan. 

Namun, tidak semua vaksin memberikan kekebalan seumur hidup. Vaksin seperti vaksin tetanus membutuhkan dosis booster setiap sepuluh tahun bagi orang dewasa untuk menjaga kekebalan.

Mekanisme Pemberian Vaksin

Vaksin dibuat untuk dikelola dengan cara yang sangat spesifik untuk memastikan efektivitas maksimum dan untuk meminimalkan bahaya. Beberapa vaksin, misalnya, dimaksudkan untuk disuntikkan di otot pada sudut 90 derajat, sementara yang lain harus diberikan pada sudut 45 derajat di jaringan lemak antara otot di kulit.

Untuk orang dewasa, berarti menerima suntikan di lengan, sedangkan bayi sering mendapatkan suntikan di otot paha mereka. Beberapa vaksin tidak dimaksudkan untuk disuntikkan sama sekali; sebagai gantinya, mereka harus diberikan melalui hidung atau oral, dan sebagainya.

Bagaimana, kapan, dan di mana vaksin diberikan ditentukan oleh penelitian, pengalaman, dan risiko teoretis yang luas. Vaksin untuk melawan penyakit diare, seperti rotavirus, dapat diberikan secara oral, misalnya, sehingga dapat meniru infeksi alami secara lebih dekat.

Vaksin yang diberikan secara tidak benar dapat menyebabkannya menjadi kurang efektif atau lebih mungkin menimbulkan efek samping yang tidak perlu.

Namun perlu dicatat bahwa tidak ada vaksin yang diberikan secara intravena, yaitu langsung ke aliran darah.

Macam Imunisasi

Imunisasi Hepatitis B

Jenis imunisasi yang pertama yaitu imunisasi hepatitis B. Hepatitis B adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual, darah (biasanya sebagai akibat dari berbagi jarum), dari ibu ke anak selama persalinan, atau melalui ASI menurut Very Well Health.

Hepatitis B dapat menyebabkan penyakit akut, gagal hati, atau kanker hati. Guna menghindari penularan dari ibu ke anak atau di masa mendatang, seorang anak wajib diberikan vaksin Hepatitis B.

Dilansir dari Alo Dokter, imunisasi pertama diberikan segera setelah bayi lahir atau paling lambat 12 jam setelah kelahiran. Selanjutnya, imunisasi kembali diberikan secara berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

Imunisasi Polio

Jenis imunisasi wajib berikutnya yaitu imunisasi polio. Vaksin polio digunakan untuk mencegah penyakit polio. Penyakit polio disebabkan oleh virus yang menyerang saraf di otak dan saraf tulang belakang. Polio dapat menyebabkan sesak napas dan kelumpuhan lengan atau kaki salah satu sisi tubuh.

Imunisasi polio diberikan secara oral atau tetesan. Imunisasi polio diberikan selama 4 kali secara berturut-turut di usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Imunisasi BCG

Jenis imunisasi selanjutnya yaitu imunisasi BCG.  Vaksin BCG digunakan dalam imunisasi BCG guna melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit tuberkulosis.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

Indonesia memiliki angka kematian yang disebabkan karena TBC yang cukup tinggi. Oleh sebab itu imunisasi ini bersifat wajib. Imunisasi ini diberikan sekali seumur hidup pada bayi berumur 2 atau 3 bulan.

Imunisasi Campak

Campak adalah infeksi virus sangat menular yang disebarkan melalui kontak langsung dan tetesan udara. Infeksi campak menyebabkan penyakit pernapasan bagian atas, ruam, dan bintik-bintik di dalam mulut. Komplikasi langka seperti pneumonia dan ensefalitis (infeksi otak) dapat mematikan.

Jenis imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali ketika anak berumur 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun. Apabila anak sudah diberikan vaksin MMR, maka tidak perlu lagi diberikan vaksin campak sebab vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi campak, gondong, dan rubella.

Vaksin untuk Imunisasi Pentavalen atau DPT-HB-HiB

Jenis imunisasi DPT-HB-HiB adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah enam penyakit sekaligus, yaitu difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis.

Imunisasi ini bersifat wajib dan diberikan sebanyak 4 kali seumur hidup. Pemberiannya berturut-turut yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan. (mdk/amd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya

Pemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus

Kegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Posyandu: Kunci Pemantauan Kesehatan Anak Sejak Dini
Posyandu: Kunci Pemantauan Kesehatan Anak Sejak Dini

Masa pertumbuhan adalah masa yang kritis bagi anak. Artikel ini akan menguraikan alasan-alasan pentingnya posyandu bagi kesehatan ibu dan anak.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini

Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.

Baca Selengkapnya
Tips Melindungi Anak dari Penyakit Menular Cacar Air dan Gondongan, Langsung dari Dokter Spesialis
Tips Melindungi Anak dari Penyakit Menular Cacar Air dan Gondongan, Langsung dari Dokter Spesialis

Cacar air dan gondongan dapat menyebar melalui percikan ludah atau droplet dan juga melalui kontak langsung dengan lesi kulit dari orang yang terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi

Meningkatkan imunitas anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Jaga Kesehatan Anak saat Musim Hujan
Begini Cara Jaga Kesehatan Anak saat Musim Hujan

Musim hujan merupakan masa rentan yang bisa menyebabkan anak sakit. Ketahui cara mengatasinya:

Baca Selengkapnya
Cara Menjaga Kesehatan Anak di Musim Hujan, Jaga Kebersihan hingga Asupan Makanan
Cara Menjaga Kesehatan Anak di Musim Hujan, Jaga Kebersihan hingga Asupan Makanan

Musim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya